BERINTERAKSI DAN MENJAGA ALAM
Jamaluddin Hamid, SP., M.Si
SMK PPN Gorontalo
“Dan jika penduduk negeri beriman dan bertaqwa kepada Allah sesungguhnya Kami (Allah) bukakan kepada mereka (pintu-pintu) keberkahan dari langit dan bumi; Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka lantaran apa yang telah mereka kerjahan.” (Qs. Al-A’raf: 96)
Sumber daya alam yang melimpah rua tidak selalu identik dengan keberkahan karena keberkahan berhubungan langsung keberiman dan ketaqwaan penduduk penghuni bumi. Satu negeri dengan negeri lain, satu daerah dengan daerah lain, bahkan satu kampung dengan kampung lain atau kota dengan kota lainnya berbeda tingkat keberkahan yang Allah berikan tergantung tingkat keimanan dan ketaqwaan di daerah itu atau sebaliknya ingkar dan jauh dari Allah SWT. Terkadang berkah dari langit berupa hujan hampir merata pada suatu negeri tapi berbeda dengan negeri lain. Pada banyak kasus tertentu suatu tempat hujan lebat namun sebaliknya tempat lain kering. Sungguh Allah-lah yang mengatur dan menurunkan air berupa hujan dari langit.
Allah yang menurunkan hujan dari langit dan dengan air itu tanah menjadi hidup dan subur lalu berbagai macam tanaman dapat tumbuh dengan suburnya, rerumputan kembali hijau dan menjadi makanan bagi berbagai macam ternak. Itu adalah keberkahan dari Allah yang dijelaskan dalam Alquran. Sebaliknya terkadang hujan bukan keberkahan namun musibah yang menyebabkan banjir bandang merusak lahan pertanian dan meluluhlantakkan rumah penduduk dan sarana umum lainnya sebagai akibat manusia tidak menjaga alam, merusak alam dan tidak bersyukur.
Bumi adalah sarana mendapatkan keberkahan Allah setiap saat. Berbagai buah-buahan, tanaman produktif, ternak dan segala macam keanekaragaman hayati adalah ekosistem utuh yang saling berhubungan satu sama lain. Rantai makanan itu tidak bisa putus karena akan mengganggu keseimbangan alam, hasil dari bumi dimanfaatkan sebagai sumber pangan bagi manusia, baik di desa maupun di kota dan apapun profesinya tetap mengharapkan hasil dari bumi yang Allah berikan kepada hambaNya. Namun keberkahan dari bumi itu berubah jadi musibah bila manusia tidak bersyukur dan merusak alam. Tanah mulai rusak, masyarakat tanah mati tak berdaya, pohon penyerap air ditebang dan rantai makananpun terputus dan terjadilah ketidakseimbangan alam yang menyebabkan musibah.
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat (Qs. An Nahl 112)
Dalam beberapa ayat Alquran, Allah menggambarkan suatu negeri yang telah diberkahi dengan air hujan, berbagai macam tanaman dan buah-buahan tumbuh subur, berbagai jenis hewan dan rerumputan yang terhampar. Keanekaragaman hayati itu paling sesuai terjadi di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Hal ini berbeda dengan beberapa Negara eropa yang memiliki iklim ektrim dingin dan panas atau timur tengah dengan kondisi gurun pasir membentang.
Pada beberapa negara misalnya di Eropa atau Amerika Utara, ada musim dingin dan bahkan salju turun sehingga suhu bisa mencapai minus 4°C. Itulah saatnya banyak tanaman tidak mampu bertahan hidup, kecuali tanaman yang memiliki daya adaptasi tinggi seperti pohon cemara. Darah bisa membeku ketika keluar rumah tanpa pakaian penghangat badan. Musim salju telah membuat aktivitas manusia benar-benar berkurang jika tidak ada andil peralatan dan teknologi. satu periode tertentu di mana daerah salju ada angin kencang berbentuk badai. Beberapa Negara timur tengah berupa padang pasir. Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup pada suhu di atas 40°C. jika ada tanaman lain harus menggunakan perlakuan khusus. Kebutuhan dan keberadaan air adalah persoalan hidup mati, berbeda dengan Indonesia.
Di Indonesia, kita dapat beraktivitas kapan saja, baik siang hari, malam, terik matahari atau hujan sekalipun bisa keluar rumah tanpa harus ada perlengkapan khusus.
Di eropa sangat sulit kita melihat tanaman rempah-rempah bisa tumbuh disana atau berbagai jenis tanaman obat yang bisa tumbuh di alam. Oleh karena itu paling sering kita menemukan buah-buahan yang sering ada di supermarket seperti Apel, anggur, sunkist, pear dan semacamnya. Hal yang sama di Tumur Tengah paling sering ketemu kurma, kismis, kacang arab, buah zaitun, buah tin. Buah-buahan lainnya adalah buah import dari negara lain. Kondisi itu juga mempengaruhi jenis makanan di Eropa dan Timur Tengah.
Di Indonesia dengan iklim tropis tersedia paru-paru dunia dengan hutan belantara terdapat dimana-mana. Keanekaragaman hayati berupa berbagai jenis ponon, buah-buahan, tanaman sayuran, pangan, umbi-umbian, kacang-kacangan, tanaman obat dan rempah-rempah tidak mampu disebutkan satu persatu. Berbagai jenis tanaman bisa tumbuh subur sebagaimana digambarkan dalam Alquran. Berbagai jenis hewan ternak, burung dan serangga bisa hidup dengan leluasa di Indonesia tanpa iklim panas dengan suhu diatas 40 derajat celcius atau iklim dingin di bawah nol derajat celcius.
Ini semua adalah karunia dari Allah yang belum maksimal kita manfaatkan karena masyarakat kita masih banyak yang miskin, petani belum sejahtera, teknologi canggih belum dimiliki. Ini adalah peluang sekaligus tantangan sebagai umat yang dijanjikan tempat terbaik di dunia dan akhirat. Memanfaatkan potensi alam dan iklim dengan cara gemar menanam adalah perilaku karakter yang harus dibudayakan.
“Seorang muslim yang menanam pohon, menabur benih,lalu pohon/tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, dan binatang ternak, maka semua itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari)
Aktivitas menanam seharusnya menjadi bagian dari kegiatan kita apapun profesi yang dimiliki. Begitu banyak lahan tidur yang tidak dimanfaatkan di sekitar kita. Yang peling dekat dengan kita adalah pekarangan rumah yang luas maupun sempit. Saat ini menanam tidak harus dengan media tanah atau langsung di tanah pekarangan, teknologi hidroponik atau aeroponik dengan modal yang murah hingga modal besar. Atau menanam dengan menggunakan pot atau wadah lainnya seperti polybag. Bahkan diatas bangunanpun dapat dimodifikasi sebagai tempat untuk menanam.
Bagi yang memiliki profesi mata pencaharian dibidang pertanian, maka pekerjaan menanam menjadi rutinitas sebagai ibadah yang menghasilkan produksi sebagai bahan pangan untuk keluarga dan masyarakat. Pekerjaan bertani adalah aktivitas yang melatih rasa syukur, keikhlasan, ikhtiar dan tawakkal kepada Allah.
Rasa syukur itu dinikmati setiap saat dari persiapan lahan hingga panen dan pasca panen. Panduan bertani telah diberikan rambu-rambu oleh islam melalui Alquran dan hadist. Berbagai ilmu pengetahuan dan hal praktis telah dijelaskan baik pada ayat-ayat yang tersurat maupun ayat-ayat kauniyah dialam ini. Rasa syukur itu semakin bertambah karena sebagian besar aktivitas dalam bertani telah menjadi kuasa Allah SWT seperti menurunkan air hujan, menghidupkan tanah, menumbuhkan tanaman hingga membagi rezeki dengan mahluk lainnya seperti burung, hama dan lain sebagainya.
Menanam adalah amal jariah yang insya Allah kadar rianya kecil dan pahalanya besar. Membangun jalan atau sarana umum lainnya mayoritas yang memanfaatkan adalah manusia, namun jika kita menanam apalagi tanaman jangka panjang maka yang merasakan manfaatnya selain diri sendiri dan keluarga, juga dinikmati oleh burung dan hewan lainnya, menambah kadar oksigen diudara sehingga mengurangi pemanasan global dan penipisan lapisan ozon, mengurangi polusi udara yang bermanfaat bagi semua mahluk dibumi. Tanaman buah yang sudah berbuah bertahun-tahun dan bahkan pindah kepemilikan dan satu orang ke orang lain, sangat jarang orang bertanya siapa yang menanamnya. Banyak memberi manfaat walaupun yang menanam telah lama meninggal. Walaupun tanaman yang ditaman itu telah mati, namun orang lain telah banyak mengamil manfaat bahkan bibit dari tanaman itu telah banyak dikembangkan dan ditanam lagi oleh orang lain sehingga membuat terjadinya keseimbangan alam.
Anjuran menanam dalam islam tidak pernah dibatasi dengan umur manusia. Kapan saja, saat muda maupun tua sepanjang bisa berusaha menggali tanah dan menanam, hal itu menjadi kewajiban kita. “Jika kiamat sudah terjadi dan kebetulan tangan kalian memegang bibit kurma, sekiranya kalian sempat menggali, maka tanamlah ia.” (HR. Bukhari). Di Indonesai, tidak sebatas kurma, berbagai macam jenis tanaman tahunan, pohon buah, tanaman pangan, sayuran, tanaman hias, tanaman obat tersebar dimana-mana. Jika kesempatan menanam semakin berkurang, maka menjaga dan memelihara tanaman dan lingkungan adalah salah satu solusi terbaik.
“Siapa saja yang menebang pohon bidara di tanah tandus yang menaungi orang yang bepergian dan hewan ternak, secara ngawur dan tanpa alasan yang jelas, maka Allah akan merendam kepalanya ke dalam api.” (HR. Abu Daud)
Pohon bidara secara khusus disebutkan dalam hadist tersebut memiliki arti yang sangat dalam karena ilmu pengetahuan telah menyingkap bahwa tanaman bidara memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini juga adalah salah satu jenis tanaman yang bisa tumbuh dengan baik didaerah panas, kering, gurun nan tandus. fungsi daun bidara untuk membersihkan tubuh dari kotoran yang sulit hilang jika hanya diguyur air. Seperti ketika memandikan jenazah atau membersihkan bekas haid.
Ketika Zainab, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia, yang bertugas memandikan adalah Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh Ummu Athiyah, “Cuci jenazahnya 3 kali, 5 kali, atau boleh lebih dari itu, jika menurutmu dibutuhkan, dengan air dan daun bidara.” (HR. Bukhari 1253)
Demikian pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh wanita yang membersihkan sisa darah haid, agar digunakan bidara. Asma’ pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang cara mandi selepas haid. Beliau mengatakan, “Wanita itu bisa mengambil daun bidara dicampur air, lalu berwudhu kemudian mencuci kepalanya” (HR. Abu Daud 314 dan dishahihkan al-Albani)
Beberapa hal-hal praktis telah ditemukan bahwa bidara dapat mengusir gangguan jin dan setan, menyembuhkan jerawat, pengobatan luka, dan perawatan kecantikan.
Manfaat pohon bidara sebagai tempat berteduh baik manusia maupun hewan, hal ini hanya sebagai salah satu contoh manfaat pohon secara umum. Selain bidara, berbagai jenis pohon berfungsi sebagai tempat berteduh dikala panas terik matahari. Fungsi untuk berteduh ini karena bisa menghalangi panasnya sinar matahari sampai ke tubuh kita. Selain ini karena efek sejuk ketika banyak pepohonan sebagai akibat fungsi pohon yang memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis dan menyerap karbon dari udara. Proses ini telah memberi andil yang besar terhadap upaya mengurangi pemanasan global, mengurangi menepisnya lapisan ozon dan mengurangi polusi udara.
Jika kita tidak berkesempatan menanam pohon, minimal kita bisa menjaga keberadaan pepohonan dan tidak menebang tanpa alas an jelas. Jika tidak bisa menanam mari kita menjaga kepala kita agar tidak ditenggelamkan Allah ke dalam api neraka. Ketika Yazid bin Abi Sufyan hendak diutus untuk penaklukan Syam, Abu Bakar memberinya sepuluh nasihat yang antara lain adalah larangan jangan sampai membunuh mereka yang tua renta, anak-anak, perempuan (rakyat sipil), dan jangan sampai menebang pohon yang berbuah. Ini artinya, menebang pohon tanpa alasan mendesak sama jahatnya dengan membunuh manusia.