REGENERASI PERADABAN ADA DI TANGAN GURU
*Oleh: Isnawan Aslam
Peradaban terus berkembang dari abad ke abad secara dinamis. Peradaban yang tidak kompetibel karena tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman perlahan akan hilang. Banyak contoh sebuah peradaban yang kini tinggal menyisakan artefak. Peradaban yang sudah menduniapun bisa musnah karena bangsa yang menjalankannya lalai melakukan evaluasi dan koreksi yang berujung pada perbaikan dan penyempurnaan. Bagaimana dengan peradaban bangsa Indonesia?
Peradaban modern Indonesia ditandai dengan berdirinya Kerajaan Kutai di daerah Muara Kaman Kalimantan pada abad ke-4 hingga abad ke-5 Masehi. Menyusul kemudian Kerajaan Tarumanegara pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi di wilayah Jawa Barat. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan kemajuan peradaban pada masa itu. Kerajaan tertua lain yang pernah muncul di tanah Jawa adalah Kerajaan Kalingga. Kerajaan ini diperkirakan muncul pada abad ke-5 Masehi di wilayah sekitar Pekalongan atau Jepara.
Pada abad ke-7 hingga abad ke-14 Masehi, berdiri Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan besar di wilayah Sumatra Selatan. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat perdagangan maritim dan budaya di Asia Tenggara. Berikutnya adalah Kerajaan Mataram atau sering juga disebut Kerajaan Medang yang berdiri sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur
Puncaknya adalah Kerajaan Majapahit yaitu sebuah kemaharajaan yang berpusat di wilayah Jawa Timur, yang berdiri tahun 1293–1527 M. Kemaharajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya menantu Kertanagara, maharaja Singhasari terakhir, dan mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk.
Mengapa Runtuh
Salah satu penyebab yang meruntuhkan kerajaan besar di Nusantara tersebut adalah konflik internal di dalam kerajaan. Ketidakpuasan, perselisihan kekuasaan, dan konflik antar-bangsa dalam kerajaan mengakibatkan instabilitas politik yang serius.
Penyebab yang tidak kalah signifikannya adalah pelemahan moral dan keagamaan di kalangan elit penguasa. Kehidupan kerajaan yang mewah dan kurangnya dukungan terhadap tradisi keagamaan dapat mengakibatkan hilangnya dukungan rakyat dan legitimasi pemerintahan.
Meskipun peradaban besar yang pernah ada di Indonesia telah musnah, namun telah mewariskan kekuatan budaya bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia tetap eksis dan berkembang di muka bumi. Namun demikian, itu bukan menjadi jaminan bangsa Indonesia tidak musnah di masa mendatang jika tidak secara sistematis, bersikesinambungan dan sungguh-sungguh meletakkan fondasi peradaban.
Regenerasi Peradaban
Peradaban suatu bangsa tidaklah statis, tetapi terus berkembang dan berubah. Regenerasi peradaban bangsa diperlukan agar bangsa tersebut dapat terus maju dan berkembang, serta mampu sejajar dengan atau bahkan lebih unggul dari bangsa-bangsa lain.
Bagaimana cara melakukan regenerasi peradaban. Kuncinya ada di generasi muda, yaitu dengan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. Generasi muda merupakan penerus bangsa, sehingga penting untuk mempersiapkan mereka dengan baik agar dapat menjadi pemimpin dan penggerak peradaban bangsa di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan yang berkualitas, membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan, serta menanamkan nilai-nilai luhur bangsa.
Nilai-nilai luhur bangsa, seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan nilai-nilai agama, merupakan fondasi peradaban bangsa. Penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur bangsa kepada generasi muda, agar mereka dapat menjadi generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Budaya sebagai manifestasi sebuah peradaban perlu dilestarikan dan dikembangkan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung berbagai kegiatan seni dan budaya, serta mengajarkan budaya bangsa kepada generasi muda. Dalam pelestarian dan pengembangan budaya, generasi muda lagi-lagi memegang peranan penting karena di pundak merekalah estafet peradaban akan berlangsung.
Dalam dunia moderen sekarang ini, inovasi dan kreativitas merupakan syarat berkembangnya sebuah peradaban bangsa. Tanpa itu, pelan tapi pasti peradaban bangsa akan digilas oleh jaman. Penting untuk mendorong generasi muda untuk berinovasi dan kreatif agar dapat menciptakan hal-hal baru yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Regenerasi peradaban merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Semua pihak harus berperan aktif dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulai, agar dapat menjadi penerus bangsa yang dapat membanggakan.
Manfaat regenerasi peradaban bangsa adalah memastikan keberlangsungan bangsa, meningkatkan daya saing bangsa, dan mewujudkan cita-cita bangsa. Generasi muda yang memiliki visi dan misi yang jelas akan mampu mewujudkan cita-cita bangsa, seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Satu-satunya jalan untuk memastikan regenerasi peradaban dapat berlangsung mulus adalah melalui jalan pendidikan. Bicara pendidikan, pilar utama pendidikan adalah guru. Ruhnya peradaban adalah pendidikan dan ruhnya pendidikan adalah guru.
Guru memegang posisi kunci dalam proses regenerasi peradaban. Tanpa guru, generasi muda, sebagai pemegang tongkat estafet peradaban, akan gagap dan sempoyongan menjemput takdirnya mempertahan eksistensi bangsa. Konstelasi global yang makin ganas dan predatoris memerlukan generasi muda yang berakhlak mulia, tangguh, adaptif, inovatif dan kreatif. Generasi muda seperti itu hanya lahir dari tangan guru-guru hebat.
*Pemerhati Dunia Pendidikan
2 Comments
Sangat menginspirasi
Guru harus memiliki kompetensi yang lengkap, miliki kompetensi spiritual