11x Penelitian menjadi Supir vs Pembimbing
(Nurul Jubaedah,S.Ag.,S.Pd.,M.Ag Guru SKI di MTsN 2 Garut)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mendorong peran aktif guru perempuan dalam mendorong kesetaraan gender. Beliau menyatakan ketika seorang anak memiliki guru yang solid, secara tidak langsung dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Kita tidak bisa menulis buku tentang kesetaraan gender, yang dibutuhkan adalah model.
Menurutnya, wanita yang mampu seringkali dicap sebagai wanita yang irrasional. Sementara bagi sebagian pria, kepemimpinan wanita menunjukkan kekuatan.. Hal ini dirasakan pula oleh penulis sebagai guru perempuan yang memiliki ambisi terkadang dipandang sebagai sesuatu yang negatif dan agresif.
Penulis memang mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sesuai SK PNS. Namun, pada tahun 2019 – 2021 sempat mengajar Karya Ilmiah Remaja (KIR). Pada bulan Juli tahun 2019 – Juni tahun 2.000 Karya Ilmiah Remaja (KIR) hanyalah ekstrakulikuler yang beranggotakan 16 orang dan itupun anggotanya sempat keluar masuk. Tahun berikutnya penulis mengajukan Karya ilmiah Remaja (KIR) berubah menjadi muatan lokal. Akhirnya sampai sekarang Karya Ilmiah Remaja (KIR) menjadi muatan lokal khusus di kelas unggulan.
Selama membimbing Karya Ilmiah Remaja (KIR) penulis telah membimbing sebanyak 27 judul penelitian dan membimbing ke 11 lokasi penelitian yang berbeda. Selain menjadi perintis Madrasah Riset di MTsN 2 Garut, penulis juga menjadi pembimbing sekaligus sebagai supir yang mengawal peserta didik ke lokasi penelitian. Dari semua yang pernah penulis bimbing, ada beberapa judul yang lolos juara di Tingkat Provinsi Jawa Barat yang mengadakannya yaitu Young Scientist Competititon (YSC).
Kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Barat yang telah diraih oleh anak didik selama dua tahun berturut turut yaitu juara 1 dan harapan 1 kategori Sejarah, juara 2 kategori Geografi dan Lingkungan. Tahun berikutnya juara 2 dan 3 kategori ekonomi, juara 3 dan harapan 1 kategori Sejarah. Pada kejuaraan Nasional, lolos juara 6 tahun 2000 dan juara 4 tahun 2001 kategori Sosial Budaya yang diselenggarakan oleh ASC (Al-Muttaqin Science Challange). Berdasarkan serangkaian pengalaman tersebut maka penulis menelaah karakter peserta didik yang telah mengikuti kejuaraan karya tulis ilmiah identik dengan penjelasan berikut ini.
4 Karakter Peneliti yang Perlu Anda Ketahui :
- Rasional :
Sebagai seorang peneliti, Anda harus bisa membedakan antara fakta dan opini (opini) terhadap suatu masalah. Sebagaimana kita ketahui fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi dan terdapat bukti ilmiah yang dapat dipertimbangkan sehingga kebenarannya dapat diterima.
Sementara pendapat hanyalah pendapat pribadi, faktanya tidak selalu dibenarkan. Peneliti bertindak untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu perlu ditegaskan bahwa seorang pencari data selalu memiliki sikap dan sifat ilmiah serta harus selalu kritis dan tanggap terhadap apa yang berkembang di sekitarnya.
- Kolaboratif
Peserta didik harus mampu bekerja sama untuk menemukan gagasan atau ide, maupun menyelesaikan tugas atau masalh yang terjadi. Dalam melakukan penelitian, mereka berkolaborasi agar saling menguntungkan satu sama lain sehingga hasil penelitian yang didapatkan memuaskan.
Manfaat kolaborasi untuk seorang peneliti yaitu membantu memecahkan masalah, mengetahui dan menganalisis potensi diri, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja tim. Kolaborasi harus fokus pada peningkatan komunikasi dan hasil penelitian.
- Komunikatif
Kepribadian komunikatif dapat dikembangkan dengan menciptakan suasana sosial yang santai, situasi yang mendukung, dan lingkungan yang menyenangkan. Dalam segala situasi, sikap komunikatif diperlukan untuk memfasilitasi komunikasi dengan orang lain, memahami sesuatu, dll.
Sikap komunikatif yang diterapkan sedini mungkin dapat melatih seseorang untuk berani berbicara di depan umum, berani berpendapat, berani mengambil keputusan. Pelajari sikap komunikasi yang berbeda, mulai dari pemahaman hingga contoh kalimat, karena hal ini dapat memudahkan Anda untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Peneliti yang komunikatif akan mampu berkolaborasi dengan kelompoknya atau ketika mempresentasikan hasil penelitian di depan juri pada saat lomba karya tulis berlangsung. Peneliti sejati akan mampu menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh juri mengenai apa yang telah ia tulis dalam sebuah karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitiannya.
- Kritis :
Peneliti harus mampu berfikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir jernih, rasional, dan logis ketika menganalisis informasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan dalam kehidupan atau aktivitas sehari-hari. Peneliti kritis juga memiliki kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi peristiwa, fenomena, data atau objek tertentu dengan baik.
Tujuan berpikir kritis adalah untuk dapat menguji suatu sudut pandang atau suatu gagasan, khususnya dengan membuat pertimbangan atau refleksi berdasarkan pendapat yang dikemukakan. Pertimbangan tersebut seringkali didukung dengan adanya kriteria yang dapat diperhitungkan.
Kemampuan berpikir kritis ini dapat mendorong seseorang untuk memunculkan ide atau pemikiran baru tentang suatu masalah dunia. seseorang akan dilatih dalam memilih pendapat yang berbeda, sehingga dapat/dapat membedakan mana yang tepat dan mana yang tidak, mana yang benar dan mana yang salah. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dapat membantu menarik kesimpulan dengan melihat data dan peristiwa yang terjadi di lapangan.
Penulis tidak setuju dengan pandangan soal budaya yang memaksa wanita untuk tidak melanjutkan pendidikan karena harus “masuk dapur”. Ia beranggapan bahwa seorang wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi, serta kesetaraan dalam masyarakat. Perempuan berhak diperlakukan sama dalam kehidupan bermasyarakat. Mari kita terus produktif berkarya, meraih prestasi, mewujudkan mimpi, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Hidup Kartini Indonesia!
Daftar Pustaka
Adler, P. A., dan Adler, P. (2009). Teknik-Teknik Observasi (Dariyatno, B. S. Fata, Abi & J. Rinaldi, Trans.). In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (2nd ed., pp. 523-541). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Megawangi, Ratna. 2009. Pengembangan Program Pendidikan Karakter Di Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakter. Depok: Indonesia Heritage Foundation.
Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia
Biodata
Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Mengajar di MTsN 2 Garut. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (tingkat Nasional) (Juli 2019-September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku antologi (Januari-April 2022). Memiliki 540 konten pendidikan di canal youtube dan 34 artikel (Oktober 2021-April 2022). Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. .
15 Comments
Terimakasih Bu Jubaidah. Tulisan yang bagus. Tambah ilmu
Terima kasih banyak bapak semoga bermanfaat salam literasi
Terimakasih Bu Jubaidah. Tulisan yang bagus. Alhamdulillah menambah ilmu
Terima kasih banyak bapak sudah mampir salam literasi
Luar biasa, teruslah berkarya Bu Nur, menjadi rujukan dan inspirasi bagi guru-guru lain di tanah air.
Terima kasih banyak bapak sudah memberikan semangat. Salam literasi
Masya Allah mantap Bu, sangat bermanfaat 🙏
Terima kasih banyak sudah memberikan semangat. Salam literasi
Pandangan yang bagus dan dituliskan dengan proporsional,
Terima kasih banyak sudah memberikan semangat. Salam literasi
Semoga ada keajaiban. Aamiin
Mantap Bu dan sangat menginspirasi.
Terima kasih banyak ❤️🙏
SUPER SEKALI…
Ajiib ana tajub.. Eekian banyak jusul pwnwlitian berkarya diwaktu muda. Msrmangat.. Ayukran jazilan.. Maassalam