Aku dan Besti : Transformasi dari Guru Biasa Menjadi Guru SHALIH

Oleh : Bahar Sungkowo SPd.,MPd
Kehidupan adalah seberapa banyak manusia bermanfaat bagi orang lain. Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah makhluk yang sempurna dengan tiga kompetensi unggulan yakni kompetensi jasmani, kompetensi pikir, dan kompetensi karakter atau moral. Ketiga kompetensi ini menjadikan manusia terangkat derajatnya disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “ Sesungguhnya yang paling Mulia disisi Ku adalah yang paling bertakwa. Nabi yang mulia pernah bersabda “ Sebaik-baik diantara kalian adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Ayat Alqur’an dan hadist Nabi diatas menegaskan bagi kita, bahwa manusia dalam menjalani kehidupan harus memberikan kebermanfaatan bagi dirinya dan orang lain, dan itulah wujud dari ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ada enam aspek utama dalam artikel yang penulis paparkan kali ini. Keenam aspek ini kompas perjalanan kesuksesan dalam mentransformasi diri dari guru biasa menjadi guru SHALIH dengan Besti sebagai mindset perubah. Adapun keenam aspek ini akan penulis paparkan sebagai berikut :
Guru bermindset Besti
Pola pikir adalah disain berpikir dalam menentukan masa depan. Pentingnya mindset dalam menentukan kehidupan sebagaimana Mahatma Gandhi berkata “Perhatikan pikiranmu niscaya ia akan menjadi perkataanmu,perhatikan kata-katamu niscaya ia akan menjadi perbuatanmu, selanjutnya perhatikan perbuatanmu niscaya ia akan menjadi kebiasaanmu, dan perhatikan kebiasaanmu maka niscaya ia akan menjadi takdirmu” (Mahatma Gandhi).
Renald Kasali dalam bukunya “Discruption” berkomentar bahwa pola pikir (mindset) adalah bagaimana manusia berpikir yang ditentukan oleh setting yang dibuat sebelum ia berpikir dan bertindak. (Renald Kasali: 2017). Pernyataan Gandhi dan Renald Kasali memberi makna betapa mindset sangat penting dalam perubahan kearah kebaikan dan seunggulan diri.
Guru adalah pribadi yang digugu dan ditiru dengan mindset yang mewujudkan realitas karakter dan tindakan yang manjadikan teladan, cermin, dan inspirasi bagi peserta didik dan masyarakat sekitar. Penulis mengakronimkan dengan karakter atau habits “ Besti” yakni : Berpikir, Solutif, Tawazun dan Ilmiah. Guru bermindset Besti memiliki pola pikir sebagai berikut :
- Guru yang selalu berpikir dengan memfungsikan akal pikirannya (ulul albab) dalam menghadapi permasalahan-permasalahan baik berkait dengan Tupoksi maupun kehidupan pribadi dan keluarga.
- Guru yang solutif yakni : menetapkan jalan keluar atau solusi dari permasalahan-permasalahan yang esensial dengan solusi-solusi yang Out Of The Box.
- Guru yang tawazun yakni memiliki mindset seimbang dimana jika ada suatu hal maka harus diseimbangkan dengan hal yang lain. Misalnya Guru wajib komitmen dalam bekerja untuk meraih prestasi, diimbangi dengan integritas dan dedikasi karakter yang SHALIH.
- Guru yang Ilmiah yakni memiliki mindset semua harus berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mindset keilmiahan ini menjadikan guru berkepribadian insan ilmiah dan selalu berpatokan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi.
Transformasi dari guru biasa menjadi guru SHALIH
Transformasi mengandung makna berubah total dari kondisi semula kepada kondisi yang baru dengan cara berangsung-angsur atau tahap demi tahap. Menurut Zaeni transformasi adalah pengaturan suatu bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Perubahan dapat dilihat dengan memberikan respon kepada unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang sudah dikenal sebelumnya melalui proses penggandakan secara berulang-ulang ayau melipatgandakan.
Pengalaman adalah guru terbaik, momen berkesan yang penulis rasakan sebagai perjalanan kesuksesan dalam bertransformasi dari guru biasa menuju guru SHALIH. Sejak tahun 2006, mindset penulis mulai terbuka bahwa guru berprestasi lebih terhormat dan mulia dibandingkan guru biasa. Mulai 2006 penulis bertransformasi hingga di tahun 2022 ini telah merasakan momen terindah dan berkesan sebagai pemegang predikat juara-juara Nasional, Penulis buku, Trainer Nasional, pembimbing KTI sehingga meraih juara Nasional dan guru teladan dan berprestasi Kabupaten. Apa kunci dari momen berkesan memiliki banyak prestasi dari Nasional, Propinsi dan Kabupaten yang jumlahnya sekitar 89 prestasi. Jawabnya adalah enam aspek pembentuk momen-momen berkesan itu dengan akronimnya SHALIH. Berikut rahasia dapur penulis akan dipaparkan secara gamblang pada artikel ini.
Aspek pertama : Semangat berubah (S)
Semangat berubah adalah aspek terpenting dalam meraih prestasi dan kemuliaan sebagai guru. Kita mengenal slogan NATO atau Not Action Talk Only. Kondisi ini yang membuat guru tidak bersemangat untuk berubah. Perubahan itu sebatas ucapan dari keinginan, tapi tidak beraksi. Maka semangat berubah harus dilandasi dengan aksi dan gerakan.
Aspek kedua : Hasilkan karya
Guru mulia karena karya, guru biasa saja nikmati karya. Penulis dalam menapaki amanah sebagai guru IPS selalu berkarya dan berkarya. Sampai saat ini karya buku yang dihasilkan sekitar 9 buku tunggal dan 11 buku antologi serta dua media pembelajaran yang sudah di urus sertifikat penciptaan dari Kemenkumham RI. Maka guru berkarya akan memuliakan guru, guru tidak berkarya hanya sebagai penikmat karya guru lainnya.
Aspek ketiga : Aktif pro aktif
Guru yang aktif pro aktif ingin terus mengasah kompetensinya adalah guru yang sadar bahwa tantangan tugas ke depan adalah bagaimana mengajar menggunakan teknologi digital dan platform berbasis internet. Guru harus aktif pro katif dalam menyiapkan diri untuk beradaptasi secara totalitas. Guru yang stagnant akan terdiskrupsi dengan perkembangan serta tuntutan masa depan yang begitu cepat dan masiv dalam penerapan teknologi digital dan robotika.
Aspek keempat : Literat
Guru literat adalah guru penggerak semangat literasi di sekolah. Bukan saja di sekolah bahkan di masyarakat, baik masyarakat nyata maupun masyarakat dunia maya. Figur guru motivator penggerak literasi digital adalah yang suka membaca dan menulis serta menginspirasi rekan guru lainnya dengan naskah-naskah dan prestasinya. Guru literat anti Pseudo Literasi, dialah pahlawan literasi bagi peserta didiknya, serta mengantarkan peserta didiknya berprestasi dalam aktivitas literasi.
Aspek kelima adalah : Inovatif
Guru inovatif adalah guru yang selalu mencipta dan mencipta. Mindset “mengajar itu inovasi” adalah landasannya, serta inovasi atau mati itu semangatnya. Guru akan hidup dalam kehidupan, syaratnya adalah berinovasi karena guru boleh mati tapi inovasinya akan terus hidup dan dikenang sepanjang masa. Inovasi memberikan kemajuan pendidikan dan pengajaran suaru bangsa, hal itu terwujudkan oleh guru-guru yang berinovasi dalam tugas dan kewajibannya sebagai patriot pahlawan bangsa.
Aspek keenam adalah : Hidupkan Tut Wuri Handayani
Guru berdedikasi menghidupkan falsafah Tut Wuri Handayani. Guru sebagai inspirasi buat peserta didiknya, rekan sejawatnya dan masyarakatnya dengan karya-karya, pemikiran-pemikirannya, serta gerakan nyata memajukan pendidikan Indonesia. Guru yang sadar bahwa pendidikan adalah tanggungjawabnya dengan andil dan perannya guru berkiprah totalitas untuk pendidikan anak bangsa.
Semoga tulisan ini menginspirasi. Wallahu alam bis showab.
Bionarasi penulis

Penulis adalah pengajar dan dosen tamu serta penulis aktif baik menulis buku dan artikel. Mengajar sejak tahun 1997 memberikan banyak manfaat bagi orang lain. SMP Internat AlKausar dan STKIP Prima Graha adalah almamater pengabdianku, berbagai prestasi Nasional hingga Sekolah telah diraih serta 20 buku telah dituliskan. Tekadnya menulis terus hingga akhir hayat. Jika ingin mengenal lebih dalam bisa ke WA 087820994093 atau ke email b.sungkowo@alkausar.sch.id. Semoga.
9 Comments
terimakasih pemaparannya pak bahar, sangat bermanfaat 🙏🏻 poin semangat berubah menjadi satu hal yang saya highlighted disini, guru memang harus selalu mau, siap, dan melakukan perubahan dari metode belajar, kurikulum, psikologi anak, dan faktor lainnya yang mendukung guru untuk dapat memaksimalkan seluruh aspek perkembangan anak dan mempersiapkan anak untuk tanggung menghadapi jamannya kelak
Tulisannya menginspirasi dan memotivasi. Guru bs jadi sahabat yg baik utk muridnya. Teman curhat, teman hang out, dan teman satu majelis ilmu. Semoga semua guru2 di indonesia bs bertransformasi menjadi Guru yg Shalih, bersahabat dan bermartabat…Aamiin
Keenam hal di atas memang ruh dasar pembelajaran kepada murid, kadang kala kita lupa keenam hal di atas dalam pembelajaran
Artikel yg mencerahkan dan kekinian. Terima kasih. Ditunggu artikel2 selanjutnya. Good job.
Subhaanalloh, prestasi yang membanggakan bagi seorang pengajar yang tangguh, yang memiliki tekad menulis sepanjang hayat, bravo untuk bapak
Sangat memberi arti dan inspirasi
Mantap ulasannya. Mencerahkan dan inspiratif. Semangat terus Pak.
Bagus tulisannya pak
MasyaAllah … Keren, Pak🥰 Terima kasih atas ilmunya. Semoga sehat selalu😍