BERGEGAS MELANGKAH (BERKAH) DENGAN TIPE KEPRIBADIAN REFLEKTIF MBTI (PEKERTI): EKSISTENSI MERDEKA BELAJAR KIMIA YANG MENCERAHKAN

Eva Early Nur Hidayati, ST., M.Pd.

SMAN 1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo

Takdir apapun yang telah dituliskan untuk kita, tentulah yang terbaik. Pun kenyataan bahwa tiba-tiba kita harus dihadapkan pada pandemi dan membawa kita pada masa darurat yang tidak sebentar. Tanpa masa ini, mungkin tidak akan pernah kita berusaha untuk lebih baik, baik dalam pola hidup keseharian maupun pembelajaran untuk anak-anak didik kita. Pada akhirnya bila kita renungkan lebih jauh, masa pandemi ini adalah berkah.

            Tantangan yang tidak mudah adalah mengatasi learning loss, sementara kita telah bergerak sebagai bagian dalam merdeka belajar. Sejak Maret 2020 di awal pandemi yang menyebabkan belajar menjadi tidak melulu tatap muka hingga Bulan Mei 2022 ini telah banyak praktik-praktik yang diupayakan, baik itu daring, luring, hingga pembelajaran  tatap muka terbatas (PTMT). Selama kurun waktu itu pula 3 (tiga) angkatan telah diluluskan dari jenjang pendidikan SMA.

Tidak pernah ada satu obatpun diciptakan untuk dapat mengatasi semua rasa sakit. Satu obat untuk satu masalah. Tidak pernah ada satu metodepun yang dianggap baik untuk semua masalah pendidikan. Semua menghadirkan alternatif. Tantangan menghindari learning loss menyebabkan guru harus bergegas melangkah yang dalam praktik baik ini diakronimkan sebagai “berkah’. Bila cara/metode identik dengan jurus, maka tidak ada satupun jurus yang ampuh untuk semua tantangan. Guru juga ditantang dapat memaknai murid sebagai fitrahnya yang merdeka. Memaknai murid dimulai dengan memahami karakteristik belajarnya. 16 (enam belas) tipe kepribadian Myers Briggs Type Indicator (MBTI) diakronimkan sebagai “pekerti”.

Berbeda dengan kebutuhan murid di kelas X dan XI yang masih menggunakan gaya belajar, 16 (enam belas) tes kepribadian Myers Briggs Type Indicator (MBTI) dapat dipergunakan untuk menggali potensi, program studi, maupun profesi yang cocok untuk masa depan remaja milenial yang akan segera lulus dari bangku SMA. Tahun terakhir di masa putih abu-abu mereka diwarnai oleh kegalauan, kekhawatiran, kebingungan akan ke mana selepas SMA nanti, sementara kebutuhan belajar terus berjalan.

            MBTI merupakan sebuah instrumen untuk melakukan tes kepribadian mandiri dan sederhana. Penilaian dilakukan untuk mengetahui cara seseorang ketika mengolah informasi, mengambil keputusan, cara pandang terhadap suatu masalah. Menurut Carl Jung, ada 4 fungsi pokok dalam diri manusia yaitu: intuisi, pengindra, perasa, dan berpikir, yang selanjutnya bercabang lagi menjadi rentang:

Introvert (I) vs. Esktrovert (E) – cara seseorang memusatkan perhatiannya.

Sensing (S) vs. Intuition (N) – cara seseorang memahami informasi.

Thinking (T) vs. Feeling (F) – cara seseorang mengambil keputusan.

Judging (J) vs. Perceiving (P) – cara seseorang merespon dunia sekitar.

Tes psikologi ini gratis dilakukan secara online pada banyak website penyedia tes kepribadian. Tes MBTI  membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit. Sebelum mengerjakan tes perlu untuk mengkondisikan tempat agar tenang dan posisi senyaman mungkin, sehingga semakin tenang, semakin jujur, maka hasil tes akan semakin akurat.

Sebagai langkah awal pekerti menjadi dasar mewujudkan merdeka belajar dengan cara sebagai berikut: 1). 16 tipe kepribadian (pekerti) dikategorikan menjadi 4 kelompok karakter belajar. 2). Memberi pilihan hasil belajar untuk topik tertentu sesuai dengan kelompoknya, misalnya untuk topik bahasan Elektrokimia pilihan hasil belajar dapat berupa membuat video dan diunggah ke youtube, membuat produk hasil praktikum, membuat poster dan dibuat status WA atau dibagikan ke minimal 2 (dua) grup, membuat media berbasis audio misal podcast atau powerpoint bersuara, memberi keleluasaan mereka untuk mengembangkan potensi belajar sesuai tipe kepribadian dan melakukan refleksi dengan menghubungkan tulisan mereka tentang harapan dan cita-cita setelah lulus SMA. Murid hanya diminta untuk meluangkan waktunya sebelum terlelap. Yakinkan mereka bahwa fokus pada potensi diri jauh lebih penting daripada meratapi kelemahannya. Bagi guru hasil tes ini penting ketika membagi mereka dalam kelompok belajar.

Memahami kebutuhan belajar murid melalui googleform dapat dilakukan di akhir Kompetensi Dasar (KD) pertama. Treatment sesuai rencana telah dijalankan, bagaimana reaksi mereka adalah hal penting yang harus disadari dan menjadi bahan perbaikan untuk langkah selanjutnya. Selanjutnya adalah merancang Lembar Kerja (LK) yang terintegrasi dengan profil pelajar pancasila. Di akhir kegiatan pembelajaran minta murid menuliskan profil pelajar mana yang mereka upayakan setelah belajar topik tertentu hari itu.

Program “Semua Jurus (Mujur)” dideskripsikan sebagai berikut: 1). Analisis hasil responden dan buat rencana tindak lanjut. Walau kadang hasilnya tidak seperti yang kita harapkan, tetaplah berupaya adaptif terhadap cara belajar mereka. Contoh ketika mereka menyatakan kurang nyaman dengan instrumen di video kita, maka harus segera dilakukan perubahan pada video berikutnya. 2). Gunakan platform digital sesuai harapan mereka: murah, mudah, meriah. Guru harus membuat konten video sendiri untuk tiap topik bahasan agar terikat secara psikis dengan murid. Peran guru tak akan tergantikan sekalipun dengan teknologi canggih. 3). Guru berbagi. Membiasakan berbagi dengan guru lain adalah hal mutlak sebegai wujud kolaborasi yang mencerahkan. 4). Ekspresif itu penting. Refleksi diri selalu dengan berbagi praktik baik dengan rekan sebaya dengan tujuan mendapat masukan dan saran. 5). Maknai setiap tantangan sebagai topik pembelajaran yang kontributif.

Ada banyak topik dalam Kimia kelas XII yang dapat bermanfaat dan memberi kontribusi di masa pandemi. Misalnya, belajar konsep bagaimana menghasilkan gas oksigen sederhana melalui cara elektrolisis ketika oksigen langka dan banyak dibutuhkan, membuat hand sanitizer berbasis alkohol ketika belajar senyawa turunan karbon. Contoh lain adalah membuat desinfektan saat belajar topik turunan benzena, dan banyak lagi yang lain termasuk membuat sabun saat belajar reaksi saponifikasi lemak/minyak di penghujung masa putih abu-abu mereka.

Penulis meyakini bahwa praktik baik yang telah dikembangkan pada mata pelajaran kimia di kelas XII ini dapat dengan mudah diadopsi dan diadaptasi menjadi praktik baik bagi semua mata pelajaran di sekolah lain. Selama konteks merdeka belajar tetap dipegang teguh dan pancasila dijunjung tinggi sebagai sebuah profil untuk mewujudkannya, selama itu pula akan cerah potret pendidikan negeri ini. Pekerti telah dikembangkan sebagai berkah bagi eksistensi merdeka belajar. Hal ini tampak dari jawaban responden, sebanyak 92.4% menyatakan bahwa mereka belajar lebih baik dan terus akan membaik dengan PTMT selama masa darurat.

            Sebagai bahan rekomendasi, perlu dikembangkan berbagai tes kepribadian online yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid. Dalam esensi merdeka belajar, pemantauan bagaimana sekolah mewujudkan profil pelajar pancasila perlu lebih terukur dan jelas arah rencana tindak lanjutnya. Tak ada gading yang tak retak, semua butuh berproses, namun juga kita tidak boleh lengah, karena bergegas adalah langkah yang paling dibutuhkan saat ini.

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

1 Comment

  • Memang tes kepribadian dan IQ penting sebagai perkiraan utk memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *