Cerita Seorang Guru Kesasar

Oleh : Ade Suriyanie, S.Pd

Pengalaman saya pribadi  mulai menjadi seorang Guru sejak tahun 2004 hingga kini masih aktif mengajar banyak berinteraksi dengan berbagai tipe Guru. Hal ini menggelitik diri saya pribadi untuk menuangkan apa yang menjadi kegelisahan sebagai Guru kesasar yang sedang berusaha menjadi Guru Profesional.

Guru kesasar? Ya, profesi sebagai Guru bukanlah pilihan cita-cita saya. Sejak kecil saya memiliki cita-cita mulia menjadi seorang dokter. Tak mudah bagi saya untuk memulai karier sebagai seorang Guru PAUD, mau tidak mau pada akhirnya saya berusaha menyadari bahwa menjadi seorang pendidik calon generasi merupakan wujud mimpi kecil saya dahulu  ingin bisa berbagi ilmu dan bermanfaat bagi sesama dalam profesi yang berbeda. Benang merah cita-cita tetap ada, dan saya harus berusaha untuk berproses menjadi seorang yang profesional. Tidak semua Guru bersikap pasrah pada kondisi yang ada. Namun, terkadang kemauan dan kemampuan mewujudkan impian menjadi Guru sebagai Profesi mulia belum sepenuhnya disadari. Coba rekan Guru hebat merenungi sejenak, apakah menjadi Guru saat ini merupakan pilihan profesi?

Profesi Guru PAUD identik dengan orang yang memiliki kesabaran sangat tinggi. Setiap hari Guru PAUD harus tetap ceria meskipun hatinya terkadang merasakan kegalauan dan keresahan. Guru PAUD juga manusia biasa yang bisa mendadak harus memberikan senyum termanis meskipun habis meringis. Guru PAUD harus tampil bak seorang Artis, bisa melakonkan peran apa saja, meskipun tidak pernah meraih piala artis terbaik. Apalagi gaji yang diterima tidak sesuai dengan apa yang diberikan untuk mempersiapkan para calon pemimpin masa depan di masanya nanti. Miris memang jika melihat kesejahteraan Guru masih jauh dari batas ikhlas. Apakah keikhlasan Guru bisa mengatasi masalah perekonomian keluarganya? Tidak dipungkiri, menjadi Guru merupakan profesi yang penuh dengan keberkahan. Bagaimana tidak terutama Guru PAUD yang harus tetap menjaga penampilan terbaik meskipun bergaji “sajuta’ sabar, jujur dan tawakal. Gaji boleh sajuta, penampilan dari ujung kepala hingga kaki tidak kalah necis dengan para pekerja lainnya. Siapa sangka jika profesinya sebagai Guru PAUD, yang membedakan hanya pada saat berbicara, bersikap, dan idolanya terutama para siswa di sekolah. Jadi berbanggalah duhai para Guru PAUD hebat, jadilah Guru terbaik yang menjadi figuritas bagi semua siswa. Semangat!

Pada akhirnya, keikhlasan menjalani profesi mulia penuh dengan dinamika ini membuat seorang Guru berubah niatnya. Mereka hanya bersikap pasrah tidak mau berusaha untuk mengikuti kegiatan pelatihan Guru yang berbayar dari kantong pribadi, tidak mau melanjutkan pendidikan keguruannya, dengan kondisi keuangan yang ada. “Ah, untuk apa kuliah lagi?” “Toh! Kesejahteraan kita masih jauh dari upah minimal karyawan”.

Tulisan ini saya buat sebagai pengingat diri untuk  berproses menjadi seorang Guru milenial di era digital ini. Menguasai kompetensi merupakan salah satu tugas utama Guru. Namun, di era milenial ini, seorang Guru Profesional juga dituntut menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Seseorang dikatakan profesional jika orang itu mampu mengerjakan suatu jenis pekerjaan dengan sempurna dan dibuktikan dengan surat keterangan yang menyatakan dia mampu melakukan pekerjaan itu. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud telah mengupayakan agar Guru memiliki sertifikasi untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Mengingat masa kecil dahulu, sejak di bangku Sekolah Dasar saya pernah diminta untuk menjadi wakil sekolah mengikuti lomba Dokter Kecil tingkat Kecamatan menuliskan tema tentang Penyakit. Sebagai salah satu Dokter Cilik di sekolah waktu itu mau tidak mau berusaha menulis guna memenuhi persyaratan lomba. Itulah awal pertama kalinya saya senang dengan kegiatan menulis. Kebiasaan menulis saya terus berlanjut hingga menjadi Guru di tahun 2004. Awalnya saya tidak memahami perihal tentang penulisan yang baru saya ketahui pada saat harus membuat sebuah PTK sebagai syarat kelulusan S1 PAUD di sebuah Universitas ternama. Sebelum saya mengenal PTK, pernah mengikuti pelatihan tentang pembuatan PTK yang diselenggarakan oleh Gugus tugas yang saya bina saat itu. Sebagai ketua Gugus, berusaha memberikan pelatihan pada Guru-guru yang menjadi binaan. Saat itu penulisan PTK sedang ramai dibicarakan karena bisa menjadi kredit poin untuk kenaikan jabatan fungsional. Sayangnya, pelatihan itu hanya sebagai sekadar pengetahuan yang belum sepenuhnya dapat saya cerna dengan baik karena belum terpikir untuk menulis sebuah PTK. 

Ternyata PTK yang awalnya hanya sekadar sebagai pemenuhan syarat kelulusan S1 PAUD itu pada akhirnya membantu saya untuk menulis karya ilmiah sebagai kompetensi. Saat kegiatan lomba Guru Berprestasi yang diselenggarakan oleh UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan tempat saya bertugas, pertama kalinya memberanikan diri sebagai Guru mengikuti lomba tersebut. Tujuannya hanya berpartisipasi sebagai peserta lomba menulis PTK. Namun, ternyata sempat dibuat kaget karena saya dinyatakan sebagai Pemenang 1 Menulis PTK pada lomba Guru Berprestasi tingkat kecamatan. Air mata langsung menetes saat detik-detik pembacaan nominasi pemenang dari Harapan 3 hingga Harapan 1 dibacakan oleh juri. Hati mulai gelisah, karena melihat peserta adalah Guru-guru pilihan. Hingga nominasi pemenang juara 3 dan 2 disebutkan, saya pasrah tak berharap menjadi pemenang dari banyaknnya peserta lomba. Saat juri membacakan nilai hasil perolehan sesuai kriteria panitia, saya masih sempat bercanda dengan rekan Guru yang menjadi binaan di Gugus yang saya pimpin. Rekan Guru yang pernah mengikuti pelatihan PTK yang diselenggarakan oleh gugus ternyata membuahkan hasil mendapat predikat juara Harapan 3 dan Harapan 1. Sebagai ketua gugus kembali terharu  saat dinyatakan sebagai Pemenang 1 lomba PTK.

Tahun berikutnya kembali saya diutus menjadi salah satu peserta lomba Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten. Kali ini saya sebagai Kepala Sekolah menulis tema tentang Kinerja Guru sebagai SDM Unggul Berbasis Manajemen Sekolah. Pengalaman menulis ini berbuah manis dinyatakan sebagai Pemenang Harapan 1 sebagai Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten tahun 2014. Tahun 2020 mendapat kesempatan menjadi Pemenang 1 Lomba Guru Menulis kategori jenjang PAUD/TK yang diselenggarakan oleh PB-PGRI tingkat Pusat dalam rangka HGN dan HUT PGRI ke-75.

Ayo, rekan Guru Hebat dimana pun Anda bertugas mulailah menuliskan hal  kecil tentang keseharian kita berinteraksi di kelas dengan siswa. Pasti ada hal yang menarik untuk dijadikan sebuah “wakaf” kisah. Menulis itu mudah, di dalam Q.S. Al-‘Alaq : 1-5 berbunyi : “Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mu lah yang mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Jika kita meresapi apa yang telah ditulis dalam ayat tadi, jelas ada kata perintah untuk membaca dan menulis, yuk mulai menulis sebagai Agen Perubahan!

                                                                                                            Salam Literasi!

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

40 Comments

  • Terima kasih untuk panitia yang telah memberikan kesempatan pada saya mengikuti kegiatan menulis ini.

  • Sahabatku yang Selalu semangat ,

  • Subhanallah.. Great!!!!

  • Allooh yang memilihkan jalan hidupmu

  • Masya Allah tabarakallah … St kata tuk ibu guru yg St ini LUAR BIASA sy bangga mnjadi tman dn sahabatny … Trs berkarya kawan trbaikku …suxes sll … Truslah menginspirasi para guru … Sehingga akn lhir guru2 TK yg kreatif dn mnghasilkn karya2 yg sll memotivasi para guru khususnya d tambun selatan dn umumny pra guru d seluruh Indonesia … Love pokonya …

  • Maa Syaa Allah TabaarokaLlahu.., Cikguu, Ibu Ade Suriyani.. 🧡, BaarokaLlahu fiik selalu, manfaat selalu sepanjang hayat.. Aamiin Yaa Allah.. 🤲 🤗 💕

  • Masyaallah barakallohu bu ade❤

    Peluk sayang dari saya tuk bu ade, guru anakku Adnindya semasa TK, terima kasih banyak atas ilmu nya, semoga menjadi ladang pahala yg terus mengalir karena telah mencetak anak² generasi bangsa dan meneruskan cita² masa kecil bu ade menjadi dokter² cerdas bangsa ini👍

    Luaarr biasaaa tuk bu ade, yg mana di era media sosial sekarang ini, bu ade adalah guru yg kreatif, inovatif, inspiratif dan mengikuti perkembangan zaman.

    Semangat terus menyemangati guru² lain nya tuk menjadi guru yg selalu belajar melatih tuk menulis interaksi mereka dengan murid di kelas.

  • MaasyaaAllah…guru hebat guru pembelajar, trs semangat dan semangat terus ya bu utk menjadi guru yg berprestasi dan profesional. Jadikan profesi keguruan kita sbg ladang “amal” dan “dakwah”, cetaklah generasi2 penerus kita dgn Akhlakul Karimah, pemimpin yg adil, jujur dan amanah.

  • Luar biasa,, teman seperjuangan..
    Salam literasi
    Guru bergerak Indonesia maju..

  • Keren, bu ade hebat

  • Tulisan yang sangat menginspirasi untuk memacu kita menjadi lebih baik lagi dengan selalu mau belajar dan berusaha dalam pekerjaan apapun yang kita lakukan.
    Semoga bu Ade selalu bisa menjadi panutan bagi murid murid dan para guru.

  • Maa Syaa Allah. Barokalloohu Fisik. Teruslah semangat menebar kebaikan

  • Kerennn…tulisannya bu guru.
    Intinya apapun yang menjadi profesi kita sekarang adalah qadarullah yang tentunya kita pasti bisa menjalaninya tentunya dengan ihlas. Maka dengan demikian kita akan terus selalu belajar dan belajar untuk mengembangkan diri.
    menurut saya guru kesasar lebih baik, jika guru itu terus belajar dan meningkatkan SDM nya..dibandingkan dengan guru yang memang sudah menjadi cita2 dari awal, tetapi tidak mau belajar dan mengembangkan diri.

  • Bener – bener terharu baca artikel nya, ternyata profesi guru sungguh mulia, semoga ada perbaikan untuk kesejahteraan para guru di Indonesia 🙏😊

  • Semoga menginspirasi, untuk semua guru di Indonesia

  • Saya salut dengan ibu. Kesasar tapi memantapkan hati memilih jalan untuk menjadi guru profesional. Inilah semangat yang harus ditiru. Semangat selalu bu dalam mencerdaskan generasi bangsa.

  • luar biasa sahabat sekolahku ini, semoga selalu terus berkarya yg bermanfaat bagi seluruh insan pendidikan dan pembaca sekalian.. aamiinn yaa robbal alamiinn

  • Barokallah Bu Ade, terus menulis dan menginspirasi guru-guru di Indonesia

  • Guru kesasar…..tetap bisa menjadi dokter. Bedah buku menjadi pilihan indah tuk guru profesional. Mungkin kisah saya ada sedikit kemiripan, dosen kesasar, 6 tahun kesasar menjadi dosen, dan kini sudah bisa menikmati indahnya sertivikasi dosen. Tak ada usaha yg sia-sia, semua akan indah pada waktunya. Tetap menorehkan tinta Bu Ade, guru kreatif, inovatif, inspirasi guru di Indonesia👍🌹

  • MasyaAllah, tabarakallah, semangat terus Bu guru. Smoga ilmunya tambah berkah ,kereeen

  • Masya Allah..tulisan yang menginspirasi dan memotivasi bagi pndidik terutama guru PAUD. Sukses selalu bu ade..

  • Masyaallah tabarakaallah..
    Saya salut dengan ibu. Inilah semangat yang harus ditiru. Semangat selalu bu dalam mencerdaskan generasi bangsa.

  • Masya Allah… Keren dan mantul sekali, sangat menginpirasi dan inovative. Tetap semangat sahabat merah putih dan biruku, teruslah berkarya bagi bumi pertiwi, semoga sehat dan sukses selalu sobat.

  • MasyaAllah……semoga sll mnjadi guru berprestasi dan ilmunya sll bermanfaat untk anak didik kita
    *Love you my friend is the best* 👍👍😘😘

  • MasyaAllah, Bu Ade, Semangat say, Luar Biasa
    Terus berkarya untuk ispirasi teman” guru
    Love U
    😘😘😘😘

  • Masyaa Allah..Tabarakallah…guru yang selalu semangat dan berprestasi.. suka deh dengan tulisannya..selalu penuh makna..sukses selalu bu Ade🥰

  • Terimakasih bu guru…untuk bersedia berbagi ilmunya.bu guru ysng hebat dan selalu penuh semangat dalam membimbing dan mengasuh anak bangsa cikal bakal generasi muda calon pemimlpin negara ini.

  • Antraaap

  • Masya Allah guru paling sabar. Kreatif dan enerjik plus multitalent untuk anak2ku. Tetap semangat membimbing generasi penerus bangsa ini ibu Ade…🥰

  • Masya Allah guru paling sabar, palingreatif dan enerjik plus multitalent untuk anak2ku. Tetap semangat membimbing generasi penerus bangsa ini ibu Ade…🥰

  • Masya Allah guru paling sabar, palingreatif dan enerjik plus multitalent untuk anak2ku. Tetap semangat membimbing generasi penerus bangsa ini ibu Ade…🥰

  • Guru paling kreatif dan multitalent, selaku happy dengan ibu Ade yg selalu semangat membersamai anak2🥰

  • Guru paling kreatif dan multitalenta

  • Hebat sekali Ibu, sangat menginspirasi, semoga segala ilmu yang ibu berikan dapat selalu bermanfaat untuk banyak orang. Aamin ya Allah.. Sehat dan semangat selalu Ibu Ade ❤

  • Masya Allah Tabaraakallàhu….
    Baarokallahu fìk…
    Sehat selalu ya bu Ade…
    Cikgu rasa teman…🥰
    Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT… 🤲

  • Masyaalloh Bu Ade,
    Baca tulisan ibu ini dari kata per-kata menjadi kalimat hingga tuntas bukan hanya mudah dipahami, tapi ya Alloh jadi sebuah “cambuk” penyemangat. Terus menebar kebaikan yaa Bu Ade.. 💕💕

  • MasyaAllah Tabarakallah bu Ade,semangat bu Ade ,jangan pernah lelah mendidik generasi penerus bangsa ini.

  • MasyaAllah Tabarrakallah, tetaplah seperti ini ya bu Ade, guru yg penyabar dan penyayang, guru yg selalu lekat dan akan melekat bukan hanya pada anak didiknya saja nanmun jg pada ortunya.

  • Masya Allah Tabarakallah Bu adee. Tulisannya menginspirasi

  • MasyaAllah keren bu, luar biasa. Barakallah teruslah menginspirasi. Terima kasih 🙏💪💪🥰

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *