Apa Itu Strategi Pembelajaran?

*Oleh : Drajat

Strategi adalah istilah yang banyak digunakan dalam  dunia  militer. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti keseluruhan usaha termasuk perencanaan, cara dan taktik yang digunakan oleh militer untuk mencapai kemenangan dalam peperangan. Sekarang, istilah strategi  banyak  digunakan  dalam  berbagai bidang kegiatan yang bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Strategi secara umum dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan, atau pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai  tujuannya  itu. Seorang pelatih tim  basket  akan  menentukan  strategi  yang dianggap tepat untuk  dapat  memenangkan  suatu pertandingan. Begitu  juga seorang guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga  akan  menerapkan suatu  strategi agar hasil belajar peserta didik mendapat prestasi yang terbaik.

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam  Sanjaya, 2008:126). Menurut Nana Sudjana (dalam Rohani, 2004: 34) bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para peserta didik mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan efisien. Jadi menurut Nana Sudjana, strategi mengajar/pengajaran ada pada pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau  perbuatan guru itu sendiri pada saat mengajar berdasarkan pada rambu- rambu

dalam satuan pelajaran.

Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

  1. mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbang-kan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
  2. mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran,
  3. mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran,
  4. mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

 Dalam dunia pendidikan  strategi  dapat  diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan (rencana tindakan) yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, termasuk penggunaan metode  dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran.

Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Demikian juga Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada didik (Sanjaya, 2007: 126). Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David (Wina Senjaya, 2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang  keputusan-keputusan  yang  akan  diambil  dalam  suatu   pelaksanaan

pembelajaran.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi juga bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007: 126).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang termasuk juga penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti bahwa di dalam penyusunan suatu strategi, baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja  belum  sampai  pada  tindakan.  Strategi disusun  untuk  mencapai tujuan tertentu, artinya bahwa arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan, sehingga penyusunan langkah- langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

Dengan demikian, secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Menurut Djamarah (2002: 5-6) ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan  tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan, memilih  sistem  pendekatan  belajar  mengajar   berdasarkan   aspirasi   dan pandangan hidup masyarakat, 
  2. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya, 
  3. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Dengan demikian terdapat empat pokok masalah yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Pertama, dapat dilihat bahwa apa yang dijadikan sebagai sasaran dari kegiatan belajar mengajar, harus jelas dan terarah. oleh karena itu maka tujuan dari pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga mudah dipahami oleh anak didik. Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Dalam hal ini dapat dilihat, bagaimana cara seorang guru memandang suatu persoalan, konsep, pengertian dan teori yang harus digunakan dalam memecahkan masalah suatu kasus. Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah. Keempat, menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan  sehingga  guru  mempunyai pegangan yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya. Sehingga suatu program bisa diketahui keberhasilannya. Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar yang lain.

            Selamat menikmati ujian-ujian tengah semester genap di awal tahun 2023, dengan berbagai harapan dan tantangan, kita tetap optimis dunia Pendidikan semakin hari semakin baik. Mari kita buktikan diawali dengan diri kita.**

*Penulis, Mahasiswa S3 UNINUS, baru menulis 71 buku, Asesor Buku Nonfiksi dan Penyuntingan, Guru SMPN 1 Cangkuang, Kab. Bandung.

Spread the love

Related post

2 Comments

  • Terimakasih share ilmunyabPak Drajat.
    luar biasa kalau kita menempatkan strategi yg tepat dalam proses pembelajaran tentusaja nanti akan berdapak kepada siswa, mejadi peserta didik yg cerdas dan berkarakter sesuai dengan potensi dan bakat yg dimilikinya.
    terimakasih

  • Terimakasih atas ilmunya.
    Dalam pembelajaran memerlukan strategi yang cocok dan sesuai dengan kondisi peserta didik agar pembelajaran menjadi lebih bermakna.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *