MENGAJAR  DENGAN HATI

 MENGAJAR  DENGAN HATI

Guru yang baik adalah guru yang mengajar dengan hati

Menjadi seorang guru bukanlah satu-satunya impianku dalam hidup ini. Aku ingat ketika dahulu sekolah tak pernah aku abaikan guru ketika sedang mengajar. Sempat terbesit untuk menjadi guru kala itu, tapi hanyalah khayalan yang aku fikir tak pernah terjadi. Sampai akhirnya tidak aku sangka takdir menunjukkan bahwa aku adalah seorang guru.

Aku tahu seorang guru tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya, tetapi juga mendidik mereka. Untuk mendidik tidak harus mengajar dibidang etika atau menjadi guru agama, mengajar di bidang apapun sesungguhnya setiap guru, dapat menerapkan pendidikan bagi muridnya, yakni mengajar dengan hati.

Awalnya ketika saya pertama kali masuk kelas dan melihat semua mata anak-anak melihat ke arah ku, terbesit dalam hatiku rasa haru dan bangga akan menjadi bagian dari mereka. Semakin hari semakin saya merasa beruntung sekali menjadi seorang guru.

Menjadi guru jangan hanya ingin menjadi orang yang didengarkan kata-katanya, tetapi juga harus bersedia mendengarkan kesulitan yang dihadapi muridnya. Prinsip dasar inilah yang sering dilupakan, sehingga kalau kita mau bicara dengan jujur, pada masa ini, yang berdiri didepan kelas, kebanyakan adalah tenaga-tenaga pengajar. Bukan seorang guru, bagaimana mungkin menjadi guru, setelah satu tahun mengajar, masih tidak dapat menghafal nama-nama murid.

Sehari- hari masuk ke dalam sebuah ruangan yang dimana saya menjadi nahkoda bagi awak- awak yang harus saya bimbing menjadi generasi penerus bangsa. Sebagai guru kelas yang mengatur jalannya kegiatan pembelajaran maupun kegiatan sosial di dalam kelas, setiap hari saya selalu berfikir untuk dapat membuat anak-anak dalam kelas merasa nyaman dan senang dengan belajar. Efektivitas pembelajaran akan dapat diwujudkan oleh seorang guru apabila guru tersebut dapat memerankan perannya di dalam kelas dengan baik dan maksimal. Berbagai strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan sebagainya sudah aku lakukan. Memahami karakter anak merupakan salah satu kunci untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan.

Setiap anak memiliki jiwa yang bersih dan belum terpengaruh perasaan negatif seperti perasaan negatif seperti perasaan dendam, dengki, dan sebagainya, sehingga anak cenderung menyukai nuansa yang riang dan penuh kegembiraan. Untuk menciptakan kondisi tersebut  Mengawali kegiatan belajar dengan suasana riang, akan membuat siswa termotivasi untuk giat belajar dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Hal pertama yang aku lakukan untuk membuat kelas yang menyenangkan pertama aku membuat kesepakatan tentang tata tertib di dalam kelas. Kedua aku mengutarakan bagaimana konsekuensi apa yang mereka dapatkan ketika mereka tidak melanggar kesepakatan yang kita buat. Ketiga aku memberikan arahan posisi duduk untuk pergantian setiap minggunya, ataupun sesekali saya mengatur posisi duduk dlm berbagai kondisi seperti melingkar, saling berhadapan dan lainnya. Keempat yang aku lakukan yaitu sering memberikan pertanyaan-pertanyaan-pertanyaan yang memancing ide kreatif anak untuk berbicara. Biasanya hal ini yang paling anak-anak sukai dan antusias untuk memberikan jawabannya.

Kelima yang aku lakukan untuk membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan yaitu menyisipkan humor-humor yang dapat membuat anak-anak tertawa dan dapat memberikan kedekatan guru dan anak-anak sehingga anak-anak dapat menyerap apa yang guru sampaikan dengan baik. Keenam aku sering menggunakan media untuk menunjang kegiatan belajar, sehingga anak-anak lebih mudah memahami tujuan pembelajaran. Memberikan perhatian kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka adalah hal yang ketujuh yang aku lakukan.

Hal membuat guru dapat mengetahui keunggulan setiap anak karena setiap anak mempunyai keistimewaan masing-masing. Memahami kondisi psikologis setiap individu yang selalu ingin dihargai termasuk anak-anak bahkan saat ia berbuat salah pun tetap ingin dihargai dan ditegakkan keadilan seadil-adilnya dalam hal pemberian hukuman. Penghargaan seorang guru pun kepada anak-anak muridnya dapat berupa menjawab pertanyaan siswa dengan semaksimal kemampuan, mendengar permasalahan dan keluhan belajar mereka, menghargai kekurangan mereka, memahami kondisi mereka, dan melaksanakan tanggung jawab guru yang berdedikasi tinggi pada dunia pendidikan.

Tetapi kenyataannya tak semudah membalikan telapak tangan dalam menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah tertanam. Sempat aku berpikir untuk berhenti  mengajar karena begitu banyak beban yang ditanggung seorang guru, terlebih moral , namun mau dikata apa, hati kecil saya menyemangati. Pelan dan pasti, saya mencoba untuk berusaha bersabar, membagi atau mengelompokkan siswa/i yang mudah menyerap penjelasan, yang kurang, bahkan sampai yang tidak mengerti sama sekali.

Kesimpulannya menjadi guru adalah profesi yang tidak mudah, tetapi ketika kita mempunyai niat yang baik dan terus mau belajar, semua akan berjalan dengan baik.

Membuat kelas yang asyik dan menyenangkan tidaklah sulit, hal yang membuat sulit adalah ketika niat kita menjadi seorang guru disalah artikan hanya untuk mencari kepuasan diri. Menjadi guru berarti harus siap menjadi seseorang pribadi yang baik dan menyenangkan.

Salam

Dianita Maya Kurniawati

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

1 Comment

  • setuju Ibu, guru harus mengajar dengah hati.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *