Guru Yang Tak Sekadar Mengajar
Guru adalah garda terdepan pendidikan, yang menjadi harapan dalam mencerdaskan bangsa. Guru adalah aktor utama di samping orang tua dan elemen lainnya kesuksesan yang direncanakan.
Tanpa keterlibatan aktif seorang guru, pendidikan akan kosong dari apa yang namanya materi. Secanggih apapun sebuah kurikulum dan visi misi suatu lembaga pendidikan, selama gurunya pasif dan stagnan, maka kualitas pendidikan akan merosot tajam.
Begitu juga sebaliknya, selemah apapun sebuah kurikulum dan visi misi, jika gurunya inovatif dan produktif, maka kualitas pendidikan akan maju pesat.
Disinilah letak strategis seorang guru dalam dunia pendidikan. Karena itu, tidak ada pilihan lain, guru-guru yang ada harus memposisikan dirinya sebagai guru ideal dan inovatif, yakni guru-guru yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, mempunyai intelektual yang tinggi, serta kreatif melakukan terobosan dan pembaharuan yang konsisten.
Guru adalah sosok inspirator dan motivator bagi anak didiknya dalam mengukir masa depan. Di balik kesuksesan seorang murid, tentulah ada sosok seorang guru yang ideal, seorang guru yang mampu memberikan inspirasi dan motivasi.
Langkah Menjadi Guru Ideal
Menjadi seorang guru yang ideal merupakan harapan semua guru di dunia ini. Namun untuk menjadi seorang guru yang ideal tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak sedikit hal-hal yang harus dipelajari dan dilakukan oleh seorang guru yaitu:
- Menguasai materi pelajaran secara mendalam.
Dengan menguasai materi, kepercayaan akan terbangun dengan baik, tidak ada was-was terhadap pertanyaan yang akan dilontarkan oleh anak didiknya. Dalam konteks ini guru sudah seharusnya mengajar sesuai dengan keahlian dibidangnya masing-masing, seperti kata pepatah “the right man of the right place” yang artinya: guru yang ideal adalah guru yang mengajar materi sesuai dengan bidangnya.
- Memiliki wawasan yang luas
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Seperti yang dilakukan Syaiful Bakhri, ia selalu mengembangkan materi dengan isu-isu kontemporer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari untuk memudahkan siswa menyerap pelajaran.
- Komunikatif
Guru yang suka menyapa dan memperhatikan kondisi anak didik tentu akan lebih diterima baik oleh anak didik dari pada guru yang hanya datang dan memberikan materi saja. Komunikasi sangat penting sebagai pendekatan psikologi terhadap anak didik.
- Memadukan teori dan praktik
Dengan praktik, ilmu akan berkembang pesat. Dengan demikian, anak didik akan terlatih untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari.
- Tidak terlalu menekan dan memaksa
Terlalu memaksakan siswa untuk belajar lebih sangatlah tidak baik. Hal tersebut akan membuat anak didik merasa terbebani. Akan tetapi, mengajarlah seperti air yang mengalir pelan yang mampu menerobos hal-hal yang sulit dan merobohkan sesuatu yang besar. (tnp)