Inklusif bukan berarti Eklusive

Oleh : Cecep Ahmad Rustandi S.Ag

Apa yang ada dalam benak anda ketika anda membaca, atau mendengar kata siswa  Inklusif? Kebanyakan orang sampai pada saat ini berpikiran bahwa inklusif itu adalah peserta didik ber kekurangan atau ketunaan, tapi bagi saya, siswa  inklusif adalah mereka yang mempunyai  kelebihan atau ke luar biasaan . Kenapa penulis berani berpendapat demikian? tentu saja ada alasannya .

1.Dari mereka saya bisa belajar tentang hal-hal yang selama ini belum pernah saya pelajari .

2.Mereka juga adalah bagian dari pada individu yang harus mendapatkan layanan yang sama dalam dunia pendidikan dan dalam dunia pekerjaan.

3.Mereka tidak perlu diperlakukan secara eklusive , karena mereka juga menuntut diperlakukan sama dengan siswa lain pada umumnya .

Ada pengalaman menarik yang pernah saya alami ketika melayani siswa berkebutuhan khusus tatkala dia melakukan tindakan mogok tuk belajar sampai saya harus mengejar siswa tersebut untuk bisa mengikuti pelajaran dikelas, pada awalnya saya gak faham mengapa dia berprilaku seperti itu , tiap kali bertemu dengan mata pelajaran tersebut termasuk juga wali kelasnya bingung pada saat itu ketika melihat sikap dari anak tersebut, akhirnya saya melakukan berbagai macam tindakan untuk membantu anak tersebut dari masalahnya dari mulai tindakan counseling pribadi dan bimbingan belajar terakhir saya mengambil langkah melakukan Alih tangan kasus dengan psikolog , dari hasil pemeriksaan psikolog ternyata anak disinyalir penyandang diseleksia ,dari sinilah akhirnya kami memahami tentang kondisi anak .

Kami tidak pantang menyerah , karena bagi kami siswa berkebutuhan khusus juga adalah bagian dari masyarakat pendidikan yang harus kami layani selaku guru, dan mereka tidak perlu di eklusifkan dalam pelayanannya samakan saja dengan siswa pada umumnya hanya capaian pembelajarannya saja yang mungkin berbeda dengan peserta didik pada umumnya.Dulu pernah ada anggapan kalau peserta didik berkebutuhan khusus ga usah bersekolah pada sekolah umum, mereka cukup dititipkan pada sekolah luar biasa( SLB) memang benar SLB itu di khususkan buat anak-anak seperti “Itu”, namun pada kenyataannya jumlah SLB itu tidak sebanyak sekolah umum pada kenyataannya.Bisa kita bayangkan berapa ratus atau berapa ribu anak usia sekolah yang tidak terserap oleh SLB karena jarak yang sangat jauh dari tempat tinggal mereka, mungkin untuk orang tua yang tidak memiliki anak berkebutuhan khusus hal ini tidak akan menjadi suatu permasalahan,namun sebaliknya buat mereka para orang tua yang di amanahi anak yang luar biasa, bisa jadi permasalahan sendiri. Jadi sudah waktunya sekolah-sekolah umum membuka diri untuk peserta didik berkebutuhan khusus karena pada dasarnya mereka juga adalah individu yang harus mendapatkan layanan dalam pendidikan untuk kebahagiaan kehidupannya baik di dunia atau dikemudian hari .Namun dilapangan saya masih sering mendengar masih ada beberapa sekolah umum yang tidak menerima siswa berkebutuhan khusus dengan alasan belum ada tenaga GPK ( Guru Pembimbing Khusus ) saya kira ini bukan masalah karena ada pusat center yang siap membantu kita tinggal dari personal kita nya saja dan personil sekolah dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Karena sebagai pendidik kita harus memahami peserta didik berkebutuhan khusus pun adalah bagian yang harus kita layani dengan segala potensi yang ada pada mereka yang berpatokan kepada tujuan pendidikan nasional.Jadi sudah saat kita jangan membuat skat pemisah antara siswa biasa dengan peserta didik berkebutuhan khusus ,tapi mari kita satukan mereka agar terjalin persaudaraan dan persamaan diantara mereka, karena pada dasarnya manusia sama dimata Tuhan ,dan tidak ada pribadi yang sempurna ,karena pada dasarnya kesempurnaan milik yang maha Esa ,sedangkan manusia banyak kekurangannya. Prinsip saya semua anak berhak mendapatkan layanan pendidikan baik siswa yang tidak ada hambatan ataupun mereka yang memiliki hambatan khusus agar mereka bisa merasakan kebahagiaan dalam kehidupan didunia ini ataupun kebahagiaan dikemudian hari .

Ada satu kunci yang harus kita miliki ketika kita berhadapan dengan peserta didik adalah “Keikhlasan “ dalam diri kita harus tertanam dengan kuat, sebab ketika ada ganjalan yang masih menganjal di hati kita saya pikir tujuan pendidikan tak akan tercapai bahkan bisa jadi rusak atau bahkan mungkin hancur. Semoga jangan sampai terjadi fenomena seperti ini, namun sebaliknya pabila kita iklhlas dalam melayani mereka segala sesuatunya akan dirasakan mudah ,sehingga merekapun akan mengikuti kemauan kita selaku gurunya .Nah apabila sudah terjalin chemistry seperti saya yakin kebahagiaan akan cepat diraih oleh peserta didik kita baik siswa berkebutuhan khusus atau pun peserta didik pada umumnya disemua jenjang pendidikan yang ada di tanah air tercinta.Sejak tahun 2003,dunia pendidikan di tanah air mengenal paradigm baru, yaitu dengan hadirnya sekolah inklusi, namun sesuai dengan perkembangan akhirnya pemerintah juga mengharuskan sekolah-sekolah umum di tiap jenjang pendidikan menerima siswa berkebutuhan khusus, kita juga harus faham bahwa salah satu prinsip dasar dalam pendidikan terutama pendidikan inklusif adalah “Setiap peserta didik adalah unik”, ya unik mereka membawa ciri khas masing-masing yang tentu saja berbeda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.Nah dari sini setiap peserta didik memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk berkembang lebih baik lagi.

Mengapa sekolah umum harus menerima peserta didik dengan kekhususan ? pertanyaan ini kerapkali muncul dibenak orang tua ataupun dibenak masyarakat, jawabannya sebetulnya sederhana mereka sedikitnya akan belajar untuk menghargai adanya perbedaan .Mereka akan memandang dengan hadirnya peserta didik berkebutuhan khusus adalah merupakan hal yang biasa dalam kehidupan mereka.

Dengan ke unikan ini sekolah bisa memastikan bahwa setiap peserta didik akan mampu memenuhi setiap standar kurikulum yang telah di tetapkan misalkan dengan melakukan pengelompokan peserta didik, mengaktifkan kegiatan literasi, layanan bimbingan belajar dan sebagainya.

Namun kita harus tahu juga ,lingkungan yang positif adalah salah satu factor pendukung juga buat anak yang biasa atau untuk anak berkebutuhan khusus .Lingkungan yang positif ini sangat berguna dalam pembentukan karakter yang baik buat anak.Ini jelas penting sekali untuk menjalani kehidupan mereka kelak dikemudian hari.

Semoga harapan kita untuk memajukan pendidikan di tanah air tercinta bisa tercapai dan bisa dijalankan dengan baik tanpa memandang unsur-unsur lain sehingga semua anak usia sekolah baik yang umum ataupun yang berkebutuhan khusus bisa terlayani dan mereka bisa mengembangkan segala potensi yang ada pada mereka dan akhirnya mereka bisa berbahagia dalam menjalani kehidupannya baik didunia atau kehidupan mereka dikemudian hari.

Mungkin itulah pemaparan yang bisa saya sampaikan pada saat ini tentang inklusif bukan berarti ekslusif, mudah –mudahan melalui tulisan ini ada guna dan manfaatnya khususnya bagi saya selaku penulis dan bagi para pembaca pada umumnya .

Penulis adalah GPK pada                     SMP Negeri 51 kota Bandung

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

14 Comments

  • Lanjutkan mas….semua anak memang unik, dan dari keunikan masing-masing kita selaku pendidik juga belajar menerima kenyataan dan menghargai kehidupan

    • Terima kasih akan terus saya lanjutkan 🙏🙏🙏

      • Makasih pak

    • Siap pak

  • Keren..bagus sekalai tulisannya pak..sangat menginspirasi dan membuka wawasan tentang inklusi…semoga guru BK dapat memberikan pelayanan prima juga disekolah untuk siswa inklusi..semangaaad pak

  • Masyaa allah tabarakallah..
    Setuju sekali Pak.. Semoga anak-anak istimewa ini bisa mendapatkan layanan yang mereka butuhkan sehingga kelak bisa mengembangkan potensi dirinya yaaa…

  • Setuju Pa Cecep. Dengan lingkungan yang positif, aman dan nyaman bagi peserta didik dengan tidak membuat diskriminasi, menghargai semua perbedaan yang ada pada peserta didik – akan mampu menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah, sehingga sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi peserta didik untuk belajar.

  • Sudah kodratnya bahwa setiap peserta didik mempunyai keunikan tersendiri namun mengubah persepsi masyarakat tentang pendidikan inklusi perlu kerja cerdas. Semangat Kang !!!

    • Terima kasih pak Iwan 🙏🙏🙏🙏

  • Semangat Pa…. Terus berkarya…
    In syaa Allah pasti ada manfaatnya…

    • Hatur nuhun bu Ratna 🙏🙏🙏🙏

  • Terima kasih mas akan saya lanjutkan

  • ok

  • ok pa

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *