Kenapa Guru harus berbagi?

Oleh : Yudhi Kurnia

Guru – SMP Muhammadiyah 8 Bandung

Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Guru yang baik adalah sosok yang kehadirannya dinantikan di kelas. Sikap yang ramah dalam bercengkrama serta berinteraksi dengan siswa selalu dirindukan. Seorang guru tentunya harus mempunyai attitude yang baik. Guru dengan sikap dan kepribadian yang baik tentu akan sangat berkesan di hati para peserta didiknya. Ungkapan Guru, digugu dan ditiru – senantiasa relevan di sepanjang zaman. Guru itu diikuti oleh para peserta didiknya, bahkan istilah popular “Guru kencing berdiri murid kencing berlari” menjadi sebuah hal yang nyatanya menempatkan peran guru yang membentuk karakter siswanya terlihat sangat jelas.

Saat ini, di momentum mendekati masa-masa pasca pandemi covid-19 kegiatan sekolah sudah mendekati sedia kala. Pertemuan tatap maya (online) nampaknya akan menjadi tinggal cerita. Hal ini disebabkan pertemuan offline (tatap muka di kelas) sudah kembali dilakukan.  Pengalaman kegiatan online di masa kebelakang menjadi sebuah trigger terutama guru-guru agar cepat beradaptasi. Bersyukur, kemampuan bertahan dalam kegalauan, kegelisahan seorang guru bagaimana pembelajaran masa pandemi itu dilakukan bisa dilewati meskipun dengan dinamika dan cerita yang penuh motivasi dan inspirasi.

Kementerian pendidikan pada masa pandemi kemarin telah melakukan beragam inovasi guna memastikan pembelajaran di sekolah-sekolah tetap berjalan. Satu hal yang popular adalah dengan melakukan penyederhanaan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Yakni, sekolah hanya memberikan materi-materi esensial saja kepada para siswanya. Dengan demikian, otomatis materi yang disampaikan menjadi lebih sedikit, dan menyentuh kepada pokok yang menjadi bahasan utama.

Selepas kebijakan awal pandemi tentang penyederhanaan tersebut, selanjutnya inovasi tentang Merdeka Belajar pun digulirkan. Kurikulum baru, sebagai pengganti dari kurikulum dua ribu tiga belas (kurtilas) terus disosialisasikan. Muatan materi P5 (Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang mengandung  6 esensi nilai yakni : (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) mandiri; (3) bergotong-royong; (4) berkebinekaan global; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif menjadi sebuah tujuan yang diharapkan mampu menjawab persoalan pendidikan terutama dalam pendidikan karakter.

Selain penguatan dari sisi siswa didiknya atau dalam istilah sekarang disebut pelajar, maka guru sebagai bagian penting dalam keberjalanan pendidikan juga diharapkan mampu untuk melakukan beragam kreasi dan inovasi. Guru harus selalu berkarya, hal ini akan menjadi sebuah dorongan tersendiri untuk para siswanya untuk meniru gurunya dalam berkarya.

Selepas karya dibuat, selanjutnya guru harus bisa, mampu dan mau berbagi. Di era modern sekarang ini, di mana kecanggihan dunia internet sudah sangat dekat dengan guru, berbagi bukanlah hal yang sulit. Media sosial, website, weblog, sarana berbagi video seperti youtube, tiktok, Instagram adalah saluran yang sangat baik dalam menyampaikan pesan yang bermanfaat dari seorang guru untuk khalayak umum, bukan hanya siswanya saja akan tetapi semua elemen yang menjadi followers- nya.

Kenapa guru harus berbagi? Tentu agar ilmu yang dimiliki itu berakhir di amal, pengetahuan tidak berhenti dilingkup kecil, akan tetapi mampu meluas, merambah ke berbagai aspek dan dijangkau oleh banyak kalangan. Guru wajib menjadi inspirator, salah satu langkahnya adalah dengan berbagi sesuatu yang dimiliki yakni bisa berupa karya-karya yang bermanfaat.

Guru berbagi bisa dengan tulisan, video, audio, dan prototype karya. Platform digital yang saat ini ada mampu maksimal digunakan sebagai sarana peningkatan mutu kepribadian guru.

Kementerian pendidikan pun saat ini membuka ruang sebebasnya untuk guru yang mau berbagi di platform merdeka mengajar. Melalui aplikasi ini guru bisa membagikan karyanya dan akan diakses oleh para pengguna platform tersebut.

Saat ini guru yang berkarya dan berbagi karya akan mudah untuk menerima feedback, beragam peluang dan kesempatan untuk guru yang berkarya untuk bisa naik tingkat / level, baik dalam pekerjaan ataupun di dalam hal finansial.

Guru yang berbagi karya di platform youtube misalnya maka akan pula mendulang hasil dengan adsense, atau setidaknya ia mempunyai kumpulan karya yang dikemudian hari sudah barang tentu bisa dimanfaatkan. Percayalah!

Ayo, guru hebat semua, tidak ada alasan di zaman ini untuk tidak berbagi. Ingat pesan yang sering digaungkan oleh para sesepuh kita dalam ajaran agama Islam, bahwa kebaikan yang kita berikan untuk orang lain, akan berbalas kebaikan yang berlipat. (yk)

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

4 Comments

  • Menjadi guru yg menginspirasi, mendidik, dan mengajar dengan hati….
    Dari hati akan sampai ke hati….

    • yup, betul. mendidik dengan hati.

  • Guru harus berbagi untuk membuka wawasan terbaru dan ilmu pengetahuan semakin berkembang, salam berbagi

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *