MENDIDIK DENGAN HATI
Ditulis oleh : ELMI SAFRIDATI, S.Pd.I
TEMPAT MEMULAI KARIR
Alhamdulillah segala puji dan syukur aku serahkan kepada Allah SWT yang punya kuasa atas segalanya.
Hijrah dari Sumatera Barat ke provinsi Riau, sudah mengantarkan saya ke SMP Muhammadiyah yang terletak di Kecamatan Kandis kabupaten Siak provinsi Riau.
Mulai berkarir di SMP Muhammadiyah Kandis pada awalnya adalah sebagai guru les yang masuknya cuma dua kali dalam satu Minggu. Karena saya hanya menggantikan jam kepala sekolah yang sudah mengundurkan diri pada waktu itu.
Saat itu saya memegang bidang study Bahasa Arab dan kemuhammadiyahan, yakni 4 jam dalam satu Minggu. Tapi walau demikian saya senang, karena saya sudah bisa mengabdikan diri sebagai guru di SMP Muhammadiyah Kandis. Hal ini saya jalani dengan ikhlas.
Kesibukan saya di luar mengajar adalah sebagai penjual sayur. Pagi-pagi sekali kami sudah belanja bersama suamiku ke pasar Minggu yang tak jauh dari rumah tempat tinggalku. Selama dua tahun saya menggeluti pekerjaan ini, yakni sebagai penjual sayur dan sebagai pendidik.
Karena saya masuk cuma 4 jam dalam satu Minggu tentu saya tidak banyak mengenal karakter anak-anak saya. Kerenggangan waktu dalam pertemuan membuat saya kurang begitu faham dengan anak didik saya, yang kata guru-guru ain mereka ada yang bandel dan, melawan guru dan lain sebagainya. Jujur saja selama belajar sama saya anak-anak itu pada umumnya baik-baik saja. Tidak ada yang beringkah macam-macam.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Pertama saya menggantikan jam kepala sekolah yang mengundurkan diri, bapak itu bernama Drs. Ali Amri. Sedangkan posisi bapak itu sebagai kepaek digantikan oleh kepala sekolah yang baru bernama ibu Verawati.
Dua tahun kami dipimpin oleh ibu Verawati. Pada tahun 2007 ibu Verawati pun mengundurkan diri sebagai kepala sekolah.
Semenjak ibu Verawati mengundurkan diri, saya diminta oleh teman-teman untuk masuk setiap hari. Satu tahun berjalan kami lalui tanpa ada kepala sekolah. Saat itu sayalah yang diminta oleh teman-teman guru untuk menandatangani surat keluar atau keperluan apapun yang menyangkut dengan urusan sekolah, atas nama kepala sejolah.
Setelah semuanya saya jalani selama satu tahun bersama teman-teman saya, tanpa ada kepala sekolah, maka kami pun sepakat untuk mengundang ketua yayasan datang ke sekolah. Tujuan kami adalah untuk membicarakan siapa pengganti ibu Verawati.
Setelah mengadakan rapat dengan ketua yayasan, maka ternyata oh ternyata, tanpa saya duga pilihan kawan-kawan pun jatuh kepada saya. Dengan alasan ijazah saya cocok dengan tugas sebagai kepala sekolah.
Sementara kawan-kawan yang lain pada waktu itu memang ijazah mereka masih ada yang memakai ijazah SMA. Dengan berbagai alasan saya berusaha menolak untuk jadi kepala sekolah, tetapi alasan saya tidak ada yang diterima. Maka mulailah tugas berat ini saya pikul walau tanpa ada pengalaman.
BERTUGAS SEBAGAI KEPALA SEKOLAH GURU DAN TU
Tepatnya tanggal 7 November tahun 2008 saya diangkat jadi kepala sekolah oleh ketua yayasan yang bernama bapak Herman Kumis. Tugas mulia ini saya jalani dengan sabar dan ikhlas, serta penuh dengan rasa tanggung jawab.
Seiring berjalan waktu Alhamdulillah, walau tugas ini berat tapi saya jalani aja seperti air mengalir. Saat itu juga kami tidak punya TU, saya juga merangkap sebagai TU. Bisa dibayangkan betapa beratnya tugas saya. Guru iya, kepala sekolah iya, Tata usaha pun juga iya. Tapi semua ini sudah membuat saya menjadi orang yang banyak tau tentang segalanya.
Saya tau bagaimana tugas guru, saya tau bagaimana tugas kepala sekolah, dan saya juga tau bagaimana tugas sebagai tata usaha ( TU ).
Didalam hati saya berkata bahwa Allah itu tidak akan memberi saya beban berat, kalau beban itu tidak bisa saya pikul.
Sekarang beban saya bertambah berat karena semua honor guru sayalah yang memikirkannya. Dari mana uangnya, bagaimana cara pembayarannya.
Honor guru berasal dari uang komite, dana bos, dan dana rombel atau sekarang disebut dengan dana bansos. Karena dari yayasan tidak ada sumber uang yang bisa di kasih ke sekolah.
MULAI FOKUS TERHADAP ANAK DIDIK
Setelah tugas dijalani dengan sabar dan ikhlas, sedikit demi sedikit semuanya bisa dikuasai. Sekarang saatnya fokus terhadap anak didik. Banyaknya keluhan guru-guru ketika menghadapi anak didik membuat saya berfikir apa yang harus dilakukan.
Untuk diketahui, bahwa anak didik kami Kebanyakan berasal dari anak-anak pindahan, baik pindahan dari sekolah -sekolah yang ada di kecamatan Kandis ataupun yang berasal dari luar kabupaten Siak. Anak-anak inilah yang kami didik setiap hari di SMP Muhammadiyah Kandis.
Bisa dibayangkan bagaimana kelakuannya anak-anak pindahan kan…
Mereka itu ibarat jeruk yang sudah banyak ulatnya. Tidak ada lagi yang bagus isinya. Jadi inilah tugas berat kami, yakni me-restart ulang semua sifat-sifat buruk yang ada pada diri mereka agar bisa berganti dengan sifat-sifat yang baik..
Step by step, semua kami mulai rubah secara perlahan dan sabar. Mulai dari cara belajarnya, akhlaknya, ibadahnya, cara bergaulnya dengan guru atau dengan sesama, dan lain sebagainya.
Hal ini tentulah tidak semudah membalik telapak tangan. Semua butuh proses dan waktu yang panjang agar bisa mencapai apa yang diinginkan.
Anehnya, ketika kami sampaikan kelakuan anak-anak ini kepada orang tuanya, maka jawaban orang tuanya seperti ini, “sebagai orang tua, kami sudah tidak mampu lagi mendidik anak-anak kami bapak ibu,” begitulah jawaban mereka.
Lalu kalau orang tua mereka saja sudah tidak mampu mendidik anak-anaknya, bagaimana dengan kita sebagai guru. Bukan satu dua lho, orang tua yang berkata seperti itu. Tetapi rata-rata pengakuan mereka begitulah terhadap kami.
METODE MENGHADAPI ANAK NAKAL
Mendengar pengakuan orang tua siswa yang rata-rata sudah kewalahan menghadapi anak-anak nya di rumah, maka saya berfikir sejenak apa yang harus dilakukan terhadap anak-anak ini.
Alhamdulillah saya dapat ide. Ide inipun saya sampaikan kepada semua guru melalui rapat, bahwa beberapa orang guru yang dianggap mampu, akan saya kasih tugas untuk menjadi pamong bagi anak-anak yang bandel.
Saat itu juga saya pilih 4 orang guru, yang saya anggap mampu untuk menjadi pamong bagi anak-anak kami. Yakni pak Afrizen, ibu Mardiah, ibu Nurhayani Sinaga dan saya sendiri.
Kemudian saya kasih tau tugas apa saja yang harus mereka lakukan. Yang jelas kalau anak pamongnya bermasalah, maka pamongnyalah yang harus bertanggung jawab terlebih dahulu dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Tugas ini memang berat, tetapi kita harus bekerjasama untuk membimbing anak-anak ini agar menjadi baik kembali. Mari kita lakukan tugas ini dengan sabar dan ikhlas bapak/ibu. Inilah pesan saya pada saat itu kepada guru pamong dan juga semua Guru.
Setelah semuanya setuju, akhirnya anak-anak yang termasuk kepada golongan anak nakal tadipun kami bagi 4 kelompok. Karena kami semua sudah tau persis siapa saja orangnya. Dalam satu kelompok berjumlah 8-10 orang.
KERJA KERAS MULAI BERHASIL
Setelah hal ini kami jalani lebih kurang selama 3 bulan, maka Alhamdulillah anak-anak mulai bisa di bentuk.
Mereka mulai mematuhi apa yang dibilang sama pamongnya dan juga guru-gurunya. Guru-guru mulai enjoy dalam mendidik dan mengajar.
Orang tua pun ketika kami tanya gimana perangai anaknya di rumah mereka mengaku heran, kok sudah ada perubahan. Ibu apain anak-anak kami, gimana cara ibu mendidik mereka. Begitulah pertanyaan para orang tua terhadap kami.
Saya cuma menjawab dengan senyuman sambil berucap, yang penting apapun yang kami lakukan sama anak-anak bapak dan ibu, tolong di dukung ya, selama itu baik.
Kami akan berusaha keras sekuat tenaga sebisa yang kami mampu untuk membimbing dan mendidik mereka agar mereka jadi baik kembali. Begitulah jawaban saya.
Iya Bu…pasti kami dukung. Terimakasih banyak timpal orang tua mereka.
MENGENAL LEBIH DALAM TENTANG ANAK NAKAL
Kita semua tau bahwa setiap anak yang dilahirkan adalah suci. Kedua orang tuanya lah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani bahkan Majusi.
Artinya apa. Anak-anak kita nakal, bandel itu semua bukanlah semata-mata karena kesalahannya anak-anak.
Banyak faktor yang membuat mereka jadi bandel dan nakal. Hal inilah yang kami coba untuk menelisik lebih dalam terhadap anak didik kami di SMP Muhammadiyah Kandis.
Sebagai pamong mereka, anak-anak sudah menganggap kami sebagai orang tua kandungnya. Jadi apapun yang kami tanyakan, mereka menjawab dengan baik.
Kami coba lontarkan beberapa pertanyaan terhadap anak-anak pamong kami. Jawabannya semua hampir sama.
Saya buat tulisan dalam bentuk pertanyaan, kemudian saya kasihkan kepada semua pamong, untuk ditanyakan kepada anak-anak pamongnya.
1. Kenapa kamu bandel ?
2. Apakah enak jadi anak bandel ?
Dari dua pertanyaan ini kami menemukan jawaban yang beragam.
Ada yang menjawab, saya Nakal karena orang tua saya sibuk bekerja, saya tidak ada diperhatikan.
Saya nakal karena orang tua saya sering berantem.
Saya nakal karena ibu selalu membela saya ketika saya dimarahi oleh bapak.
Inilah beberapa jawaban dari anak-anak kami.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa, banyak faktor yang membuat mereka nakal dan bandel, semua itu berasal dari keluarga mereka sendiri.
Mendengar jawaban anak-anak ini kami semakin terenyuh, dan bertekad untuk menyanyangi mereka seperti layaknya anak kandung sendiri.
MERANGKUL ANAK-ANAK UNTUK MENGIKUTI SEKOLAH ADIWIYATA
Saatnya anak-anak yang sudah patuh, selanjutnya kami bina agar bermanfaat untuk sekolah dan dirinya.
Ketika kami telusuri bahwa otak anak – anak untuk diajak berprestasi di bidang akademik tidaklah bisa, maka kami mengolah ototnya agar bisa berprestasi.
Kami mulai mengajak anak-anak untuk mencintai lingkungan. Menjaga kebersihan dan memperindang lingkungan sekolah dengan ikut sekolah Adiwiyata kabupaten.
Disini anak- anak diajarkan untuk membuat tanaman hidroponik, berkebun, menanam bunga dan pohon.
Mereka dibagi perkelompok untuk bertanggung jawab terhadap tanamannya masing-masing.
Akhirnya semua jadi hijau, ada green house nya juga, kolam kecil dihalaman sekolah, pemanfaatan sampah atau barang bekas menjadi barang yang bernilai ekonomis.Mengolah tanaman kajebling jadi kripik renyah dan hal lain yang bermanfaat.
Dengan kesibukan ini anak-anak jadi lupa untuk berbuat nakal.
Akhirnya, Alhamdulillah pada tahun 2018 SMP Muhammadiyah Kandis mendapatkan piagam Adiwiyata dari bapak bupati kabupaten Siak.
Tak cukup sampai disitu pada tahun 2019 sekolah Adiwiyata lanjut ke tingkat provinsi.
Berkat kerjasama dengan anak-anak dan semua warga sekolah akhirnya pada tahun 2019 SMP Muhammadiyah Kandis mendapatkan piagam Adiwiyata dari bapak gubernur provinsi Riau.
Disamping itu anak-anak kami juga berprestasi di bidang olah raga.
Tanpa terasa anak-anak bandel yang tadinya kelakuannya sangat luar biasa sekarang Alhamdulillah sudah berubah walau belum seratus persen.
Kini mereka sudah ada yang masuk ke sekolah kepolisian, tentara dan sudah banyak juga yang bekerja di proyek-proyek jalan tol. Ada yang jadi satpam, bekerja di alat berat, dan lain sebagainya.
Kesimpulan dari kisah ini, jika segala sesuatunya kita lakukan dengan hati maka akan diterima juga dengan hati.
Inilah yang bisa saya lakukan bersama rekan-rekan guru di SMP Muhammadiyah Kandis terhadap anak didik kami. Perjuangan yang cukup berat, namun kalau dilakukan dengan hati yang ikhlas dan sabar serta bekerjasama, insyaallah lambat laun akan membuahkan hasil.
Semoga kisah singkat ini bisa bermanfaat.
BIODATA PENULIS
Nama yang diberikan orang tua dari kecil adalah Elmi Safridati. Lahir di Padang Tongah pada tanggal 8 Februari 1977, salah satu desa yang ada di kecamatan Bukit Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota Provinsi Sumatera Barat.
Pendidikan formal saya di mulai dari SD Inpres 377 Baru Gunung ( tahun 1984-1990 ), kemudian melanjutkan ke Mts Padang Japang ( tahun 1992-1995 ) dan MAN Padang Japang tahun ( 1995-1998 ). Setelah itu melanjutkan pendidikan S1 di IAIN Imam Bonjol Padang Fakultas Tarbiyah, jurusan Pendidikan Agama Islmam tahun ( 1998-2003 ).
Sekarang hijrah ke Provinsi Riau. Berdomisili di Kecamatan Kandis Kelurahan telaga sam-sam Kabupaten Siak, dan mengabdikan diri sebagai kepala sekolah di SMP Muhammadiyah Kandis dari tahun 2008 sampai sekarang.
Selama berada di SMP Muhammadiyah Kandis banyak hal yang menjadi kenangan, baik pahit maupun manis sekaligus jadi pelajaran yang sangat berharga buat saya terutama dalam menghadapi anak didik yang super unik. Semoga tetap diberi kekuatan, kesabaran, keikhlasan dan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal’alamiin.
23 Comments
Alhamdulillah…terimakasih banyak saya sampaikan kepada tim Solit lomba satuguru, yang telah menerima naskah saya ini untuk bisa diikutkan dalam ajang perlombaan. Semoga tim solit semuanya bisa mencicipi karya tulis saya ini yang masih dalam tahap belajar menulis. Ibarat makanan, semoga masakan saya ini terasa lezat dan nikmat dilidah para juri, sehingga akan dapat berlanjut untuk masa yang akan datang. Aamiin ya rabbal’alamiin
Masyakallah doa pertama yang sanjatkan semoga ibu elmi selalu sehat agar tetap bisa berjuang mendidik anak bangsa tanpaengenal lelah, agar nantinya anak didik menjadi generasi penerus bangsa yang berguma bagi diri sendiri, orang tua, bangsa dan negara dan berakhlak mulia, berbudi pekerti luhir serta menjunjung nilai nilai tinggi pancasila, aamiin.
Aamiin ya rabbal’alamiin, terimakasih banyak doanya bu
MaasyaAllah, baarokallahu fiiki ibu Elmi, ibu hebat, terus berjuang untuk mendidik anak bangsa pada umumnya, generasi Islam pada khususnya sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan yang berguna bagi dirinya, keluarga dan masyarakat, Aamiin
Aamiin ya rabbal’alamiin, terimakasih doanya ibu…
Sukses selalu bu
Terimakasih banyak doanya ibu…smg kita sma-sama sukses ya ibu.
Masyaallah, sangat menginspirasi.
Alhamdulillah… makasih banyak komennya ibu…
Mantap buk, tetap berkarya dan jadi motivasi bagi yang lain.
Baik ibu… insyaallah akan terus berkarya. Makasih banyak support nya ibu
Mantap bu
Makasih ta…
Semangat Ibu, mudah-mudahan dengan hati yang tulus dan ikhlas dalam membimbing mereka, membuat mereka bisa menemukan jati diri mereka kembali.
Aamiin ya rabbal’alamiin, makasih Bu Rizka
Barakallah bunda, sebuah perjuangan mulia pasti mendapatkan berkah dari Allah. Semoga sehat selalu untuk terus mengemban amanah ikut dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Salam dari saya di Mojokerto Jawa Timur
Aamiin ya rabbal’alamiin, kembali salam ibu khamidah… makasih banyak Ibu…
Mantap dan semangat bu Elmi dlm mengemban tugas mulia ini.
Tetaplah menjadi pribadi yg kami kenal selama ini…
Salut!!!
Makasih banyak sahabatku yang baik hati, aku tak akan berubah ibu. Insyaallah akan tetap seperti yang ibu kenal selama ini. Ibu tak kalah hebat dari saya…sahabatku senasip seperjuangan. Makasih support nya
Sangat menginspirasi bu…semoga menjadi amal jariyah ibu diakherat..
Aamiin ya rabbal’alamiin,…mkasih banyak Bu..
Menginspirasi Bu…
Alhamdulillah… terimakasih banyak ibu,..