Niat Menulis ketemu wadahnya
Oleh : Sri Endang P.,S.Pd.SD
Menulis? Mendengar kata menulis, hati ini selalu berdebar-debar. Sejak dulu ketika sekolah, apabila disuruh mengarang rasa takut selalu menyelimutiku. Semua ide dalam kepalaku hilang berlari entah kemana. Sesungguhnya di otak ini banyak sekali yang ingin diungkapkan. Tapi kebingungan yang terjadi. Harus menulis apa?
Setelah sekian tahun dan telah bekerja keinginan bisa menulis muncul lagi. Beberapa pelatihan menulis dengan waktu yang hanya satu hari dan biaya yang cukup fantastis aku ikuti. Tapi, keberanian untuk menulis belum juga ada.
Terakhir mengikuti pelatihan menulis di perpustakaan daerah. Disana ada kegiatan praktek langsung menulis jua. Tulisan akan dipilih dan diikutkan untuk dikirim ke sebuah koran. Kuberanikan menulis, tapi sayang tulisanku tidak masuk nominasi yang akan ikut dikirim ke sebuah koran. Waktu itu, rasa kecewa dan pesimis membuatku malas. Semangat menulis menjadi turun.
Beberapa bulan kemudian, keinginan menulis bangkit kembali. Aku berusaha berlatih menulis terus tanpa ada pembimbing. Apa saja aku tulis. Aku tak memperhatikan benar atau salah. Setelah berlembar-lembar, saya coba melihat dan membaca tulisannku. “Kokseperti buku harian ya”, pikirku. Beberapa tulisan aku coba kirim ke koran maupun majalah. Tapi , lagi-lagi tak lolos dimuat. Kali ini, aku pantang menyerah. Aku banyak membaca dan belajar.
Aku sering membuka media sosial. Disana ada sahabat dan seniorku yang sering mengirim berbagai tulisan. Sering aku membaca dan memperhatikan tulisan beliau. Suatu hari meski tak pernah ketemu dengan beliau, aku beranikan diriku menghubungi beliau. Aku hanya ingin bertanya tentang bagaimana menulis yang baik sehingga dapat dimuat di majalah maupun koran. Aku juga minta untuk dikoreksi tulisanku sebelum aku kirim ke sosial media. Aku mencoba mengirim opini maupun artikel ke media social setelah beliau koreksi. Pertama kali, rasa tidak nyaman sepanjang hari. Aku menunggu komentar dari pembaca. Berbagai pikiran jelek berjubel dibanakku. Apakah tulisanku bisa diterima pembaca? Adakah tulisannku menyakitkan?
Setelah beberapa hari, ternyata komentar yang kudapat sungguh baik. Hatiku senang sekali. Dorongan menulis dari mereka membuatku semakin gigih menulis.
Selain itu, aku mengikuti beberapa latihan menulis secara online. Biayanya sangat ringan. Ilmu menulis semakin tambah. Mentor-mentornya juga sangat baik. Aku dapat ilmu yang sangat bagus dari pembimbing-pembmbing yang hebat. Semangat menulis semakin membakar jiwaku. Sahabat-sahabat di grup menulis juga selalu mendukung dan memberikan motivasi untuk menulis. Gembira hatiku, memiliki lingkungan yang selalu menyemangatiku.
Akhirnya, beberapa buku antologi bisa kuikuti. Tatkala buku sudah terbit dan dikirimkan, betapa riang hatiku. Namaku bisa tertulis disebuah sampul buku. Apalagi buku itu masuk ke perpustakaan nasional, yang banyak dinikmati pembaca. Sungguh tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Selanjutnya, opini dan artikel yang kubuat bertubi-bertubi bisa dimuat di majalah pendidikan. Semakain bahagia hatiku. Aku bisa berbagi dengan banya orang dimana saja lewat tulisan. Tekadku untuk menuangkan isi otakku melalui tulisan semakin menggebu. Kini, setiap hari, aku selalu jadwalkan untuk menulis. Kadang tengah malam ataupu sebelum subuh. Jariku menari asyik diatas keyboard setelah sholat malam kutegakkan.
Dan beberapa kesempatam seiring bermunculan. Mulai bergabung dengan beberapa komunitas menulis. Banyak keuntungan yang dapat kupetik. Diantaranya semangat menulis mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Motivasi selalu kuperoleh . Akhirnya, buku solo dan antologi lahir. Semoga akan muncul buku-buku solo yang lain. Sedangkan buku antologi juga beterbangan terbit. *)
6 Comments
luar biasa bunda. kren dan informatif. lanjutkan dan istikomah
Keren…tulisannya sangat menginspirasi sekali. Salam sehat dan sukses. Semoga jadi juara,Aamiin Ya Robalalamin 👍👍👍👍👍
alhamdulillah ya bu, semoga kedepannya lebih baik, dan lebih sukses lagi.
klu aku memang hobi menulis, hanya kesempatan yg belum ada…. ,masih bisakah aku berkarya ?….
Ayo terus menulis di blog supaya ada jejak digital yang baik
selalu menarik untuk dibaca karya – karya bunda. Mantap
Bagus sekali, Bu .Kebiasaan menulis tdk semua orang bisa.Semangat dan smoga tulisannya dpt menginspirasi org lain