Dahsyatnya Ice Breaking sebelum pembelajaran
Belajar menjadi menyenangkan
*Dedi Suarna, S.Pd.
Saya merasakan bahwa mengajar itu sangat menyenangkan. Bagi seorang pendidik, ada kepuasan tersendiri saat memberikan ilmu dan membimbing siswa-siswi di proses pembelajaran. Namun, menjadi seorang guru bukanlah tugas yang mudah. Terkadang, tantangan menghadapi siswa-siswi yang mungkin sulit untuk diatur atau bahkan menghadapi situasi yang membingungkan di dalam kelas bisa membuat seorang guru merasa putus asa.
Akan tetapi, seorang guru dalam melaksanakan tugasnya harus mengedepankan prinsip pendidikan tanpa menggunakan kekerasan, baik itu bentuk kekerasan fisik maupun kekerasan verbal. Sebagai pendidik, penting untuk memberikan teladan yang baik dan menjadi sosok yang menginspirasi bagi siswa-siswi. Dalam menghadapi siswa-siswa yang mungkin melakukan kesalahan, seorang guru harus bisa mengontrol emosi dan mengambil pendekatan yang tepat.
Pda proses pembelajaran terkadang terjadi siswa-siswi salah di dalam menjawab pertanyaan atau melakukan kesalahan dalam kegiatan pembelajaran, sebaiknya guru tidak langsung menyalahkan mereka. Setiap siswa memiliki proses pembelajaran yang berbeda dan ada masanya untuk setiap individu dalam memahami suatu konsep atau memecahkan suatu masalah. Guru hendaklah memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dari kesalahan mereka dan memberikan dukungan serta bimbingan yang diperlukan agar mereka dapat memperbaiki pemahaman mereka.
Sebelum memulai pembelajaran di dalam kelas, ada baiknya guru memulai dengan memberikan permainan atau kegiatan yang menarik. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan teknik ice breaking atau permainan menyenangkan lainnya. Dengan memberikan kegiatan yang menarik sebelum pembelajaran dimulai, siswa-siswa akan lebih bersemangat dan terlibat dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sudah pernah saya coba, salah satu manfaatnya adalah saya menjadi mengetahui kebutuhan siswa untuk pembelajaran selanjutnya.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan di lapangan, sebagian besar siswa-siswa menyukai guru-guru yang menerapkan ice breaking sebelum memulai pembelajaran. Hal ini karena ice breaking dapat menciptakan suasana yang lebih santai dan ramah di dalam kelas. Ketika siswa-siswa merasa nyaman dan terhubung dengan guru dan teman-teman sekelas mereka, mereka lebih mudah untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Ice breaking juga dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres yang mungkin dirasakan oleh beberapa siswa dalam menghadapi materi pelajaran yang baru atau tantangan baru yang dihadapi di dalam kelas.
Saya ingin menekankan betapa pentingnya pendekatan yang ramah dan mendukung dalam proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu menghadirkan suasana yang kondusif bagi siswa-siswa dalam mencapai potensi mereka. Dalam mengajar, seorang guru harus dapat memahami kebutuhan dan kemampuan individu siswa serta menyediakan ruang bagi mereka untuk belajar dan berkembang.
Selain pendekatan yang ramah dan mendukung, penting juga bagi seorang guru untuk menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Ini berarti mengakui dan menghormati keberagaman siswa-siswa, serta memberikan kesempatan yang adil bagi setiap individu dalam proses pembelajaran.
Setiap siswa memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda. Sebagai guru, penting untuk menghargai perbedaan ini dan mendorong setiap siswa untuk berkembang sesuai dengan potensinya. Tidak boleh ada diskriminasi atau perlakuan tidak adil dalam kelas. Sebuah lingkungan pembelajaran yang inklusif harus diciptakan, di mana setiap siswa merasa diterima dan didorong untuk berpartisipasi tanpa takut diejek atau diabaikan.
Dalam menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid, penting untuk menggunakan beragam strategi pengajaran yang mempertimbangkan gaya belajar siswa. Setiap individu memiliki preferensi belajar yang berbeda, ada yang lebih suka belajar melalui pendekatan visual, auditif, kinestetik, atau kombinasi dari semuanya. Seorang guru yang efektif akan menggunakan variasi metode pengajaran yang memungkinkan setiap siswa menyerap informasi dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
Selain itu, penting juga untuk memberikan tantangan dan kesempatan pengembangan yang sesuai dengan kemampuan setiap siswa. Tidak semua siswa memiliki tingkat kemampuan yang sama di setiap bidang pelajaran, dan itu normal. Sebagai guru, tugas kita adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa, serta memberikan dukungan yang diperlukan agar mereka dapat mencapai kemajuan yang optimal. Memberikan umpan balik yang konstruktif dan berfokus pada upaya siswa, bukan hanya hasil akhir, akan mendorong motivasi dan perkembangan mereka.
*Profil
Penulis adalah seorang pendidik dengan pengalaman mengajar sejak 2014. Saat ini, saya bekerja sebagai guru IPA di SMP Rancamanyar. Selain tugas mengajar, saya juga terlibat sebagai guru penggerak angkatan 05 di Kabupaten Bandung, berkolaborasi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Saya memiliki minat khusus dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan berusaha menciptakan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa.
2 Comments
Artikel yang luar biasa. Sangat bermanfaat pak. Benar sekali apa yang sudah bapak terapkan. Semoga semua siswa tetap semangat dan selalu ceria dalam belajar. Karena mereka adalah aset bangsa ini yang sangat berharga.
Alhamdulillah artikel saya terbit juga. Terima kasih admin satuguru.