Matematika: Rumit atau Legit?

”Matematika itu menyenangkan” itulah sebuah kalimat yang sering meluncur dari seorang guru di kelas. Apakah Anda juga sudah terbiasa mengungkapkan hal itu? Menjadikan matematika menyenangkan untuk siswa sangatlah penting. Mata pelajaran matematika sering kali dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan oleh sebagian besar siswa SD. Namun, sebenarnya matematika bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan dan menarik jika diajarkan dengan cara yang tepat.

Matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh nyata, matematika diaplikasikan dalam kegiatan transaksi jual-beli. Dalam transaksi tersebut, semua orang pasti menggunakan unsur-unsur berhitung yang ada di dalam matematika. Dengan demikian, belajar matematika secara tidak langsung melatih seseorang untuk berpikir secara rasional dan lebih menggunakan logika.

Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena para pelajar sudah men-judge bahwa matematika itu sulit dan rumit. Kesulitan dan kerumitan tersebut tentu saja berkaitan dengan angka, rumus, dan hitung-menghitung. Akibatnya, siswa tidak berniat untuk mempelajarinya secara benar, hanya sebagai kewajiban menuntaskan materi belaka.

Tidak hanya itu, faktor yang membuat matematika itu menjadi tidak menyenangkan adalah sikap siswa dan gurunya. Penampilan guru yang terlihat menyeramkan atau sering disebut guru killer. Ketika ada yang tidak mengerjakan tugas atau tidak paham beberapa materi, guru tersebut sering kali memberikan hukuman. Inilah yang menjadi faktor penyebab utama siswa tidak menyukai matematika.

Fenomena tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan mudah. Sang penyebar ilmu matematika harus benar-benar tulus mencintai matematika dan bertekad membuat siswanya memahami atau bahkan mencintai matematika. Semua hal yang dilandasi dengan kecintaan akan mengeluarkan sebuah energi positif yang membuat sekelilingnya merasakan energi itu. Inilah energi yang harus diembuskan guru matematika kepada siswa.

Matematika itu ilmu yang menyenangkan dan mengasyikkan. Hal ini akan terjadi jika penyampaian guru matematikanya menarik. Misalnya, dengan media yang membuat pembelajaran menyenangkan. Permainan, gambar, atau video merupakan hal yang membuat siswa senang dalam belajar. Permainan matematika seperti Sudoku atau Tangram dapat dilakukan untuk konsep matematika seperti logika dan bentuk. Selain itu, guru juga dapat menunjukkan video atau gambar yang menarik untuk menjelaskan konsep matematika yang abstrak.

Dalam mengajar matematika, cobalah untuk menggunakan benda nyata yang ada di sekitar siswa, seperti buah-buahan atau mainan. Buah-buahan dapat dijadikan media untuk belajar konsep penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, objek atau benda lainnya seperti mainan dapat digunakan untuk pembelajaran konsep geometri sederhana seperti segitiga, persegi, dan lingkaran.

Cerita bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam mengajarkan konsep matematika. Dengan cerita yang menarik, siswa akan tertarik untuk belajar matematika. Bahkan, cerita tersebut bisa dikemas dengan beragam tokoh-tokoh yang menjadi favorit siswa. Hal yang terpenting dalam bercerita, persiapkan alur cerita yang menarik seperti cerita tentang seorang petualang yang menggunakan matematika untuk menyelesaikan teka-teki dan mengalahkan penjahat.

Beragam strategi di atas dapat menjadi alternatif guru ketika di kelas. Apabila hal tersebut sudah dilakukan, niscaya siswa akan menyenangi matematika. Bahkan, bisa saja mereka berceloteh, ”Ternyata benar, lo, matematika itu menyenangkan!” Hanya saja, mampukah kita sebagai guru memberikan kelegitan matematika seperti yang kita alami? Semoga menjadi refleksi bagi kita semua. (tnp)

 

 

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *