Menanti Catatan Koreksi Guru/Dosen

www.researchgate.net

Oleh : Yudhi Kurnia, S.T.,Gr
Guru SMP Muhammadiyah 8 Bandung, Mahasiswa Pascasarjana Manajemen Pendidikan UAD Yogyakarta.

Salah satu aktifitas di dunia pendidikan adalah memberikan ujian atau tugas pada siswa. Tujuan sebenar-benarnya dari ujian atau tugas adalah untuk mengukur sejauh mana materi yang guru sampaikan itu berhasil diserap. Hal ini berarti yang sesungguhnya dinilai adalah gurunya sendiri. Jika dalam hasil ujian atau tugasnya kurang memuaskan maka sang guru harus bisa intropeksi tentang model, metode dan pelaksanaan pembelajarannya, jangan-jangan ada yang masih kurang. Untuk itu perlua dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pada akhirnya akan didapatkan hasil pembelajaran yang baik.

Jenis pemberian tugas yang diberikan guru terhadap siswanya adalah beragam cara. Bisa dengan mengumpulkan karya proyek misalnya. Pun demikian dengan ujian, maka guru bisa melakukan ujian dengan cara tes tulis, lisan ataupun yang lainnya. Bahkan, tak jarang guru memberikan tugas untuk melengkapi tulisan-tulisan tentang materi yang disampaikan ke dalam buku pelajaran masing-masing siswa.

Banyak terjadi jika hasil tugas yang dikerjakan oleh siswa itu terlambat diperiksa oleh guru yang bersangkutan, atau bahkan malah tidak diperiksa sama sekali. Sehingga siswa tidak mengetahui koreksi dari tugas yang sudah mereka kerjakan. Seorang guru yang baik tentunya tidak akan pernah berbuat demikian. Apapun bentuk tugas yang sudah diberikan kepada siswanya seorang guru wajib untuk memeriksanya dan memberikan tanggapan atas tugas yang sudah dikerjakan.

Coretan sedikit ataupun banyak dari seorang guru atas hasil pekerjaan siswanya adalah sebuah hal yang berharga. Melalui coretan ataupun koreksi yang diberikan siswa akan mengetahui letak kesalahan atau kekurangan dari karya atau tugas yang telah dikerjakannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap hasil karya siswa. Selain itu, sebagai bentuk perhatian dan penuntasan tanggung jawab guru dalam pengelolaan pembelajarannya.

Berbicara mengenai koreksi untuk tugas-tugas siswa saya mengingat momentum saat mengerjakan skripsi dahulu. Coretan dari dosen atas hasil karya tulisan kita itu sangat dinantikan dan berharga sekali. Hal ini guna perbaikan hasil skripsinya. Nyaris tidaka akan ditemukan sebuah skripsi itu tanpa coretan diawalnya. Coretan ini adalah bentuk kepedulian dari dosen untuk mahasiswanya agar bekerja, belajar dan mengerjakan tugas akhir dengan baik. Pun demikian dengan seorang guru, sedikit tulisan koreksi atas kerja siswa adalah bentuk perhatian dan tanggung jawabnya. Guru yang tidak memeriksa tugas siswa telah menghilangkan hak siswa dan tanggung jawab guru.

Untaian kalimat yang membangun dan juga mengangkat semangat dari para siswa harus selalu disematkan. Tidak sulit untuk memberikan apresiasi dan juga koreksi dalam waktu yang bersamaan. Koreksi dan solusi harus selalu guru dampingkan dalam penyertaan pernyataan perbaikan karya. Tanpa itu tentu siswa akan merasakan berjalan tanpa arah, karena tidak menahu di mana letak kesalahan dan seperti apa harus melalukan perbaikan.

Tugas yang dikoreksi dengan ungkapan yang membangun tentunya akan menambah semangat orang yang dikoreksi untuk melakukan perbaikan. Hal ini sangat positif jika dilakukan secara konsisten dan dengan tujuan yang jelas. Bahasa agama mengatakan – permudahlah urusan orang lain, maka Allah SWT akan mempermudah urusan kamu. Memberikan layanan yang baik tentu akan berefek pada nilai karakter diri. So, jangan ragu untuk memberikan penilaian dan koreksi yang membangun demi kemajuan masa depan. Ammiin. (yk)

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

2 Comments

  • Mudah-mudahan jadi evaluasi bagi guru. Aamiin

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *