Remaja itu tidak nakal, hanya perlu untuk dilatih untuk Baik

 Remaja itu tidak nakal, hanya perlu untuk dilatih untuk Baik

*Oleh : Asjun

Kenakalan remaja saat ini sungguh sangat mengkhawatirkan dan sekaligus meresahkan. Beberapa waktu lalu di Kabupaten Bandung Barat seorang anak berusia 12 tahun menjadi korban kekerasan oleh sekelompok remaja bermotor. Saat ini beberapa dari pelaku sudah ditangkap dan dari usia rerata masih usia sekolah atau istilah sekarang anak nanggung. Hampir di waktu yang bersamaan sekelompok anak remaja bermotor juga meresahkan warga kota bandung yakni mereka berkendara di jalan secara ugal-ugalan dengan mengayunkan senjata tajam dan mengancam para pengendara lain. Tidak butuh waktu lama juga kawanan tersebut berhasil dicokol oleh pihak kepolisian. Hampir rata para pelaku yang seolah menjadi raja jalanan adalah anak-anak di bawah umur, dan umumnya masih mengenyam bangku sekolah baik itu tingkat SMP hingga SMA. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan semua kalangan, mau bagaimana masa depan bangsa ini jika para remaja sudah seperti itu.

Data menunjukkan bahwa para pelaku yang disebutkan di atas adalah dari kalangan pelajar. Hal ini menjadi menarik, dan memantik pertanyaan bagaimana pendidikan di Indonesia sebenarnya saat ini yang sudah dilakukan, sehingga kenakalan remaja masih saja terjadi seperti itu. Betul, bahwa pendidikan adalah kewajiban bukan hanya di tangan lembaga sekolah, akan tetapi, keluarga dan lingkungan Masyarakat juga wajib turut andil, inilah yang dinamakan tiga aspek pendidikan. Diantara ketiga ranah baik sekolah, keluarga dan Masyarakat harus bisa menyinergikan diri agar bisa menjadi benteng “akhlak” untuk para generasi muda kita semua. Pada penjelasan kali ini saya mencoba memaparkan dari aspek kegiatan yang dilakukan oleh sekolah melalui kegiatan LDKS.

LDKS atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa. Pelatihan ini diberikan kepada siswa sekolah, merupakan salah satu kegiatan sekolah yang bertujuan untuk melatih jiwa kepemimpinan. Kegiatan ini merupakan wadah bagi siswa untuk mengekspresikan sekaligus menggali potensi yang ada dalam dirinya. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) merupakan bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya peserta didik untuk mendalami dan memahami tentang konsep atau dasar–dasar sebuah organisasi.

Latihan Dasar Kepemimpinan atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa adalah sebuah pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas.

LDKS menjadi syarat wajib bagi siswa yang akan masuk sebagai pengurus OSIS di sekolah. LDKS dilaksanakan setiap tahun sekali saat masa kepengurusan OSIS akan berganti.Sedangkan untuk saat ini LDKS bukan hanya untuk kegiataaan OSIS saja tetapi bisa kita manfatkan atau kita gunakan untuk semua siswa guna membina karakter siswa dana pa yang diharapakan dalam kurikulum merdeka belajar yang diterapakan dalam propil Pancasila .

Apa manfaat dari LDKS?

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) merupakan suatu pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau skill siswa dalam memimpin. Salah satu tujuan latihan kepemimpinan siswa yaitu untuk membangun karakter pribadi (personality) supaya semakin kuat.

Tujuan dari LDK lebih dari sekadar untuk mempersiapkan para pesertanya sebagai seorang pemimpin. Akan tetapi, kegiatan ini sangat berguna untuk para siswa ikuti karena bisa membentuk dan juga mengembangkan karakter. Hal ini merupakan bagian penting bagi para pelajar yang sedang mencari jati diri.

Substansinya dalam pelakasanaan  LDKS adalah memberikan bekal kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi siswa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa dapat menguasai teori kepemimpinan dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.dalam hal ini misalnya pemaparan teori yang melatih aspek kognitif, kegiatan praktik yang melatih aspek psikomotorik, dan outbond yang melatih aspek afektif. Semua itu dikemas dalam satu kegiatan yang diatur berdasarkan susunan acara tertentu.

Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan

Seorang pemimpin akan secara alami bersikap dan berpikir bijaksana dalam menanggapi kritik dan saran orang lain serta tidak mudah goyah dalam menunjukkan sikap tenang. Pemimpin juga tidak akan menciptakan rasa takut, namun percaya diri dalam diri anggota timnya. Dengan LDKS ini kita memcoba agar para siswa bisa  melatih jiwa kepemimpinan (leadership) siswa. Untuk mewujudkannya, Anda perlu memerhatikan hal-hal berikut:

  1. Kerja sama tim (team working)

Pihak sekolah perlu menanamkan nilai-nilai kerja sama dalam kegiatan LDKS. Sehingga, para siswa dapat bersosialisasi dengan baik dan mampu belajar dari orang lain. Dengan kerja sama, sikap individualisme dan egoisme akan hilang dalam diri seseorang.

  1. Komunikasi (communication)

Komunikasi adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial. Tanpa adanya komunikasi, seseorang akan kesulitan mewujudkan tujuan dan cita-citanya. Tidak hanya dengan teman, kemampuan komunikasi harus dilatih bersama orang tua, orang asing, guru, dan lain-lain.

  1. Bersikap proaktif

Mengutip buku Belajar Cara Berpikir dan Bekerja Para Miliarder di Dunia karya Alissa Taufiq (2020), siswa harus dibiasakan untuk menentukan sikap, tindakan, dan suasana hatinya sendiri. Dengan begitu, mereka akan belajar sikap tanggung jawab dan melatih jiwa kepemimpinannya.

  1. Belajar menetapkan prioritas

Biasakan siswa untuk menentukan prioritas utamanya dalam kehidupan sehari-hari. Ajarkan mereka tentang pentingnya membuat jadwal dan mewujudkan rencana. Hal ini dapat membuat mereka lebih disiplin dan terorganisir.

  1. Wujudkan sinergi

Bantu siswa untuk menghargai orang lain dan memetik hikmah dari persoalan yang terjadi. Tujuannya yaitu agar siswa mampu menjadi lebih dewasa, menyelesaikan masalah, dan menghargai setiap perjuangan. Ini akan melatih jiwa kepemimpinannya.

Pelatihan ini diberikan kepada siswa sekolah, baik itu SD, SMP, maupun SMA dengan materi yang telah disesuaikan usia peserta. Kegiatan LDKS bisa diadakan dengan peserta seluruh siswa di satu sekolah atau hanya siswa tertentu, misal dalam lingkup OSIS atau organisasi lain.

Diharapkan dengan terselenggaranya program LDKS ini maka segala macam bentuk kenakalan-kenakalan remaja yang terjadi bisa diminimalisir. Dampaknya adalah akan terjadi harmonisasi dalam kehidupan Manusia saat ini, karena para peserta didik adalah menjadi insan-insan yang betul-betul terdidik.

*Guru SMA Kemala Bhayangkari Bandung

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *