Pendidikan Karakter: Perlukah Dibalut dalam Seragam Militer?

 Pendidikan Karakter: Perlukah Dibalut dalam Seragam Militer?

Ada keresahan yang berembus pelan dalam dunia pendidikan kita. Keresahan yang lahir dari wajah-wajah muda yang kehilangan arah, dari ruang-ruang kelas yang mulai sunyi oleh semangat belajar, dari pekik tawuran yang menggantikan nyanyian buku.

Dalam kegelisahan itulah, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melontarkan gagasan keras: siswa yang bermasalah harus dididik di barak militer. Enam bulan, katanya, untuk menumbuhkan kedisiplinan. Enam bulan, untuk mengajarkan rasa hormat pada aturan dan ketangguhan dalam hidup.

Bagi sebagian orang, ide ini adalah suara ketegasan yang dinanti. Bahwa dalam dunia yang kian rapuh oleh lunturnya nilai, kadang kita perlu mendidik dengan tangan yang kuat. Bahwa ada masanya, disiplin bukan hanya soal pilihan, melainkan kebutuhan.

Namun bagi yang lain, wacana ini terasa bagai angin dingin yang mengabarkan kekhawatiran. Di balik kenakalan seorang anak, bukankah sering tersembunyi luka? Di balik pelanggaran mereka, bukankah kadang ada jeritan yang tak terdengar?

Apakah barak militer bisa menyembuhkan luka-luka itu? Ataukah justru memperdalamnya?

Pendidikan, sejatinya, adalah perjalanan panjang antara teguran dan pelukan. Antara ketegasan dan kasih. Antara membangun keberanian dan menumbuhkan kebaikan hati. Ia bukan hanya tentang membuat manusia patuh, melainkan tentang membimbing manusia untuk mengerti dirinya sendiri.

Mungkin benar, kita perlu kedisiplinan. Tapi lebih dari itu, kita butuh kelembutan yang membangun. Kekuatan yang menghidupkan, bukan yang melukai.

Maka di tengah riuh perdebatan ini, kita diingatkan: bahwa mendidik adalah merawat. Bahwa sebelum kita menghardik anak-anak kita untuk berbaris rapi, mungkin kita perlu terlebih dahulu mendengar langkah kecil mereka yang gamang mencari arah.

Pendidikan bukan soal menaklukkan jiwa, melainkan menghidupkan jiwa.

Dan bukankah itu, pada akhirnya, tugas paling agung dari dunia yang kita sebut sekolah? (isn)

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *