Waspadai Titik-Titik Rawan Terjadinya Bullying di Sekolah

 Waspadai Titik-Titik Rawan Terjadinya Bullying di Sekolah

Bullying adalah tindakan agresif yang biasanya dilakukan secara individu maupun kelompok untuk mengintimidasi atau mendominasi orang lain yang dinilai lebih lemah. Sebenarnya bullying  dapat terjadi di mana saja, mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan kerja.

Berbeda dengan kekerasan biasa, bullying dilakukan berulang-ulang untuk melukai, menindas dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada korban. 

Ada berbagai tindakan bullying baik secara fisik, verbal, sosial ataupun cyber bullying.

Tindakan bullying bisa diketahui dengan jelas namun sering pula tidak bisa dideteksi dengan jelas seperti pengucilan, intimidasi, ancaman. Meski tidak memberikan akibat secara fisik namun bisa sangat merugikan kesehatan mental korbannya.

Dalam lingkungan sekolah, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencegah berbagai tindakan bullying ini. 

Bullying bisa terjadi di mana-mana di lingkungan sekolah. Lalu di titik titik mana saja  rawan terjadi bullying di sekolah?

  • Di kelas. 

Kelas adalah tempat yang sangat mudah terjadi bullying. Apalagi jika guru tidak berada di kelas. Agar kejadian bullying bisa dicegah, maka guru harus datang tepat, waktu saat pergantian jam atau di awal pelajaran, termasuk juga mengawasi piket siswa sepulang sekolah.

Penguatan satgas keamanan kelas juga  perlu dilakukan, agar bisa segera melaporkan bila terjadi bullying.

  • Di kantin

Kantin adalah area berkumpulnya siswa dari berbagai kelas saat istirahat. Ini adalah tempat yang rawan terjadinya bullying, terutama dari kakak kelas terhadap adiknya. Kerjasama guru dan petugas kantin sangat diperlukan untuk mencegah tindakan bullying di area ini.

  • Ruang ganti

Ruang ganti saat akan berolah raga juga tempat yang sering digunakan para pem-bully untuk melakukan aksinya. Biasanya dengan menyembunyikan baju, sepatu atau sabuk dari korbannya. Kejelian guru olah raga sangat diperlukan apakah ada siswanya yang menjadi korban bully teman-temannya.

  • Hidden spot” di area sekolah

Hidden Spot” adalah tempat tempat yang jarang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan bersama, seperti lorong, taman dan pojok-pojok sekolah. Tempat-tempat tersebut  sangat mungkin dipakai untuk melakukan bullying.

Peran guru piket, satgas bullying sekolah,  pemasangan CCTV sangat diperlukan agar bisa segera dilakukan tindakan jika terjadi bullying.

  • Beberapa tempat di luar sekolah sekolah

Warung-warung ataupun tempat nongkrong sekitar sekolah juga merupakan tempat yang rawan terjadinya bullying. Karenanya peranan guru, petugas keamanan sekolah, orang tua juga masyarakat sekitar sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya bullying.

Ada banyak celah yang memungkinkan terjadinya bullying di sekolah. Kerjasama berbagai pihak sangat diperlukan agar tindakan ini tidak diteruskan hingga akhirnya bisa memakan korban. 

Selain penguatan satgas, pembuatan hotline pengaduan, kerjasama dengan orang tua dan masyarakat, pada siswa juga diberikan penguatan untuk berani melapor  jika terjadi tindakan bullying, dan tiap pelapor harus dijamin keamanannya oleh sekolah.

Sesudah berbagai tindakan pengamanan dilakukan, satu hal yang sangat penting dilakukan untuk mencegah tindakan bullying adalah menanamkan rasa empati siswa pada sesamanya.

Dengan empati siswa bisa memposisikan dirinya betapa menyakitkan rasanya ketika ia menjadi korban bullying. Ya, hakikatnya kita semua adalah sama-sama mahkluk Tuhan yang memiliki kelebihan dan kekurangan untuk saling melengkapi satu dengan yang lain.

Akhirnya, mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman tanpa bullying. (tnp)

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *