Guru dan Perekonomiannya

*Oleh : Yudhi Kurnia
Guru adalah sebuah profesi yang menuntut siapapun yang dikatakan guru untuk memiliki kompetensi keguruan-nya. Selama ini guru wajib memiliki 4 kompetensi dasar, yaitu kemampuan pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Saat ini untuk membuktikan nilai profesional guru adalah dengan sebuah sertifikat yang disebut dengan sertifikat profesional guru atau yang sering disebut dengan sertifikasi guru. Di tahun 2006 program sertifikasi mulai dilakukan, hal ini dimaksudkan untuk “menjamin” kualitas guru, harapannya adalah akan berdampak pula pada kualitas pendidikan Indonesia.
Selain identik dengan peningkatan kualitas guru, isu peningkatan kesejahteraan guru juga ikut dengan program ini. Setiap guru yang sudah dinyatakan profesional maka berhak untuk mendapatkan “tunjangan” profesi. Besaran tunjangan tersebut berdasarkan Permendiknas Nomor 72 Tahun 2008, bagi guru tetap bukan PNS yang telah memiliki sertifikat pendidik tetapi belum memiliki jabatan fungsional guru, diberikan tunjangan guru profesi sebesar Rp 1,5 juta setiap bulan, sampai dengan guru yang bersangkutan memperoleh jabatan fungsional guru.
Selain mendapatkan tunjangan, program inpassing adalah proses penyetaraan kepangkatan, golongan, dan jabatan fungsional guru Bukan PNS (GBPNS) dengan kepangkatan, golongan, dan jabatan guru PNS. Pada praktiknya guru yang bersertifikat dan sudah lolos inpassing akan mendapatkan tambahan tunjangan yang besarannya bisa berbeda untuk masing-masing guru. Nantinya, guru yang berhasil mengikuti program Inpassing alias penyetaraan akan mendapatkan tunjangan bulanan di mana besarannya setara dengan para guru PNS.
Saat ini guru di Indonesia berjumlah 3,3 juta. Sebanyak 3,1 Juta guru sudah tersertifikat guru, sisanya sebanyak 570 ribu guru belum bersertifikat (merdeka.com).
Dengan jumlah guru yang demikian banyak, hampir semuanya sudah bersertifikat, dan tentunya sudah mendapatkan tunjangan yang sudah ditentukan juga, akan tetapi masih ada guru-guru yang belum mendapatkan perbaikan dalam ekonominya. Kita sering mendengar terutama kondisi guru-guru yang berada di pelosok, bagaimana mereka mengarungi kehidupan sebagai guru yang dari segi pendapatan itu pas-pasan. Bahkan harus berhutang agar bisa makan. Mungkin saja, yang mengalami demikian adalah yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi seperti yang disebutkan di atas.
Berbicara profesionalitas guru dan kesejahteraan tentunya akan berbicara juga dengan kualitas pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Menurut penilaian di PISA – di 2021 Indonesia menduduki peringkat ke 54 dari 78 negara yang dibandingkan, tahun 2023 saat ini adalah ke 67 dari 209, data tersebut menurut worldtop20.org. Jika dilihat dari angka tahun 2021 ke 2023 terjadi penurunan yakni dari 54 menjadi urutan ke 67 meski dengan perbedaan jumlah keseluruhan negara yang dihitung. Kondisi ini tentu saja ini tidak bisa dilihat dari satu sisi saja, akan banyak faktor yang menyebabkan kenapa terjadi penurunan. Dengan jumlah guru profesional (dibuktikan dengan sertifikasi 3,1 juta dari 3,3 juta) yang semakin meningkat dan dibarengi dengan kesejahteraan yang menaik juga akan tetapi kondisi kualitas pendidikan dilihat dari kacamata dunia belum begitu kentara. Ada apa?
Program sertifikat profesional guru serta peningkatan kesejahteraan guru tentu menjadi program yang positif bagi guru-guru di Indonesia, terlepas dari beragam dinamika yang terjadi baik dari proses penjaringan peserta hingga pencairan yang seringkali terlambat.
Bangsa ini harus semakin berbenah, memperbaiki sektor-sektor penting di dunia pendidikan yang masih kurang dan belum baik, agar didapatkan hasil yang membahagiakan. Guru di Indonesia semakin tahun harus semakin mendapatkan tempat dan perhatian khusus. Kemajuan perekonomian sebuah bangsa diawali dari kemajuan bangsa tersebtu dalam pengelolaan pendidikan, menjamin profesionalitas guru, lembaga pendidikan, dan menjamin kesejahteraan guru yang akan berdampak pada kemajuan pendidikan itu sendiri.
*Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan FKIP UAD, Guru SMP Muhammadiyah 8 Bandung
6 Comments
Bersyukur bisa menjadi kunci utama dalam kehidupan ini. Memperbesar peluang untuk mendapatkan banyak kesempatan Memperbaiki kesejahteraan harus dilakukan dengan terus menggali potensi. Memperbanyak silaturahim itu juga menjadi aktivitas penting.
Walaupun belum semua guru yang semakin sejahtera, semakin hari kesejahteraan guru semakin diperhatikan. Mudah-mudahan semakin banyak kebijakan yang pro guru.. aamiin
Guru adalah pahlawan cendikia, ada juga yang mengatakan pahlawan tanpa tanda jasa.
Berbicara tentang guru dan keprofesian seorang guru, sebenarnya kita sedang berbicara banyak hal di segala bidang. Guru yang merupakan profesi tertinggi dari semua profesi tetapi hakikatnya guru hanyalah sebuah jembatan.
Pendidikan Profesi Guru untuk mendapatkan sertifikasi guru dan harapannya mendapatkan tunjangan fungsional, sebenarnya harus dikaji ulang. Mengapa demikian, karena PPG dengan syarat2nya masih bisa dimanipulasi oleh banyak kepentingan. Ada yang sebenarnya berhak mendapatkan tunjangan guru tetapi tidak mendapatkan karena tidak memenuhi persyaratan admin, sementara ada guru yang tidak layak mendapatkan tunjangan guru bisa mendapatkan karena bisa memenuhi persamaan admin.
Mencermati pendidikan di Indonesia saat ini, banyak terjadi ketimpangan. Marwah seorang guru semakin merosot, kebijakan-kebijakan yang ada membuat keprofesian guru salah langkah. Apalagi dengan isu marketplace untuk guru. Hendak dibawa ke mana arah pendidikan kita.
Astukah Resti Dirindari
Pw Kepri
Sdit Attaubah Batam
Luar biasa. Semoga pelabelan profesional tersebut terus menerus membenahi guru dari segala bidang, baik kesejahteraan maupun profesionalismenya
Semoga guru Indonesia semakin sejahtera.
[…] Lihat artikel lengkap di https://satuguru.id/inspirasi/guru-menulis/guru-dan-perekonomiannya/ […]