Review Buku : Jejak Fazlur Rahman dalam Wacana Islam di Indonesia

 Review Buku : Jejak Fazlur Rahman dalam Wacana Islam di Indonesia

REVIEW BUKU

Jejak Fazlur Rahman dalam Wacana Islam di Indonesia

Judul Buku  :  Dari Neomodernisme ke Islam Liberal

Nama penulis  :  Dr. Abd Ala, MA.

Nama penerbit  :  Paramadina

Jumlah halaman  :  250 Halaman

Nomor ISBN  :  979-8321-73-1

Ukuran  :  14,5 x 21 cm

Tahun diterbitkan  :  2003

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya kemerosotan sosio-moral Masyarakat muslim menyebabkan keprihatinan tersendiri. sehingga memunculkan berbagai gerakan pembaharuan. Salah satunya yaitu gerakan pembaharuan neo-modernisme. Dimana gerakan ini berbeda dengan gerakan sebelumnya, yang mencoba untuk melihat dan menyikapi secara kritis dan objektif hasil-hasil pemikiran umas Islam dan Barat sekaligus.

Dalam paradigma aliran ini, tidak semua pemikiran ulama dan ilmuwan muslim selalu baik, benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Demikian pula, barat tidaklah selalu diidentikkan dengan hal-hal negative, minimal ada hal-hal baik dari barat yang dapat diolah dalam membangun intelektualitas Islam.

Melalui sikap kritis dan objektif, neo-modernisme ingin membangun Islam dalam berbagai dimensi dalam satu keranka yang utuh, menyeluruh, sistematis, serta mencerminkan nilai-nilai al Quran dan teladan nabi yang sebenarnya.

Berangkat dari kritisme neo-modernisme inilah, Fazlur Rahman menyatakan bahwa tugas yang amat penting bagi umat Islam untuk memeriksa kembali tradisi Muslim itu sendiri yang tentunya berisi banyak hal yang Islami, yang tidak Islami dan yang berada diantara garis batas antara keduanya. Selain itu, signifikasi dari pemikiran ini adalah karena tradisi muslim dalam realitasnya lahir dari zaman, tempat dan kondisi tertentu yang terus menerus mengalami perkembangan dan perubahan. Agar tradisi tersebut menunjukkan sikap dan mampu berdialog dengan perubahan zaman, telaah dan kajian kritis dan sistematis terhadap hal tersebu mutlak diperlukan dalam satu kerangka yang tetap berpijak pada nilai-nilai al Qur’an dan Sunah Nabi.

Fazlur Rahman melihat, kelemahan teologi Islam dapat dilacak pada aspek konsepsi dan metodologi. Berangkat dari keprihatinan terhadap persoalan global yang menantag umat Islam, Fazlur Rahman dengan neo-modernismenya menawarkan suatu solusi yang berpijak pad perbedaan antara Islam Normatif dan Islam Sejarah. Dengan ungkapan lain, Fazlur Rahman dengan neo-modernismenya ingin mengaktualisasikan ajaran islam dalam satu kerangka utuh dan kokoh, dimana antara disiplin yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang padu dan saling berkaitan.

Berdasarkan kenyataan itu, suatu kajian teologis yang lebih komprehensif, atau analisis terhadap teologi diluar teologi aliran skolastik menjadi satu kemestian, dan merupakan tantangan yang perlu dilakukan. Dengan adanya kajian teologi semacam ini, anggapan bahwa teologi islam kurang berkembang menjadi tidak beralasan sebab dalam realitasnya usaha-usaha pembaharuan teologi sudah mulai dilakukan.

B. Hipotesis

Kritisme pemikiran Fazlur Rahman, khususnya dalam bidang teologi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh sosio-kultural dan politik yang mengitarinya. Pengaruh ini selanjutnya akan merefleksikan pada karya-karya yang dihasilkannya sehingga ada kontekstualitas antara pemikirannya dengan kenyataan kongkrit yang berkembang selama karir intelektualnya.

C. Pembatasan dan perumusan masalah

Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu menekankan pada ciri khas konsep teologi Islam yang digagas oleh Fazlur Rahman, relevansi dan sumbangannya yang kongkrit dengan kehidupan yang berkembang saat ini.

Rumusan Masalahnya dapat disimpulkan menjadi :

1. Apa saja bahasan tentang teologi yang digunakan Fazlur Rahman ?

2. Bagaimana cara agar konsistensi dalam mengaplikasikan metodologi tersebut terhadap konsep teologinya agar tidak diabaikan?

3. Apa saja karakteristik teologi tokoh neo modernis itu dapat diketahui secara tepat dan akurat ?

D. Metode penelitian

Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan hermeneutic dan komparatif. Pendekatan hermeneutic akan digunakan ketika penelitian ini menganalisis bagian-bagian pemikiran teologis Fazlur Rahman sehingga bagian-bagiannya dapat dapat dipahami sebagai suatu pemikiran yang utuh. Demikian juga pendekatan itu akan diaplikasikan pada saat membaca pemikiran teologis Fazlur Rahman sebagai suatu wacana intelektual yang mucul dari pemahaman dirinya terhadap Islam, dan sekaligus sebagai responterhadap sitasi kongkrityang mengitarinya atau dilihatnya.

Pendekatan komparasi akan di implementasikan ketika penelitian ini membandingkan konsep konsep teologis Fazlur Rahman dan konsep-konsep teologi dari aliran-aliran kalsik, seperti mu’tazilah, Maturidiyah, dan Asya’ariyah, atau ketika membandingakn dengan teologi revivalisme, pra-modernis, modernisme klasik dan neo revivalisme.

Melalui dua pendekatan tersebut, pandangan teologi Fazlur Rahman diharapkan akan diketahui secara utuh dan menyeluruh, serta pada gilirannya akan mampu menampakkan perbedaan dan atau persamaan dengan teologi-teologi islam dari aliran yang lain.

BAB II PERKEMBANGAN INTELEKTUALITAS FAZLUR RAHMAN

A. Latar Belakang Sosio-Kultural

Fazlur Rahman tumbuh dan berkembang dalam kondisi sosio-kultural dan politik yang terus berkembang. Gerakan pembaharuan Islam dari revivalisme pra-modernis, modernisme klasik, sampai neo-revivalisme yang mengakar kuat di Indo-Pakistan.

Munculnya imperialisme barat telah menghadirkan berbagai tantangan dan sekaligus kesempatan baru dikalangan umat islam, tidak terkecuali di anak benua India. Suatu gerakan dengan nama modernisme klasik hadir untuk merespon terhadap tantangan tersebut. Secara umum tantangan terhadap modernisme datang dari gerakan konservatif, mulai dari yang berbentuk moderat sampai yang fundamentalis.

Tantangan dan saingan yang lebih keras terhadap modernisme datang dari kelompok ulama tradisionalis dan golongan fundamentalis khususnya aliran Deoband, yaitu sebuah universitas berhaluan konservatif yang berhasil mengukuhkan prestisenya diantara universitas-universitas lain di dunia modern Islam, yang hanya dapat disaingi oleh Universitas al Azhar Kairo.

Resolusi yang mengkompromikan konsep kedaulatan Tuhan sebagaimana dituntut kaum tradisionalis dan fundamentalis dengan konsep kedaulatan modern yang menjadi ide kaum modernis tersebut tidak berhasil memuaskan semua pihak, khususnya kalangan ulama konservatif. Kelompok terakhir ini menolak dengan alasan Negara Islam adalah suatu negara berdasarkan prinsip-prinsip Islam yang agung dan sempurna.

Perdebatan konstitusi yang berkepanjangan berlanjut terus. Dalam kondisi sosio-keagamaan dan politik semacan ini kehidupan Fazlur Rahman tumbuh dan berkembang. Dan tentu saja wacana keagamaan dan hiruk pikuk politik yang terjadi saat itu sedikit banyak memberikan pengaruh kepada intelektualitas atau perjalanan hidup Fazlur Rahman.

 

B. Kehidupan awal Fazlur Rahman

Fazlur Rahman dilahirkan pada 21 September 1919 di distrik Hazara, Punyab, suatu daerah di Anak Benua Indo-Pakistan yang sekaarng terletak di barat laut Pakistan. Ia dibesarkan dalam suatu keluarga dengan tradisi keagamaan mahzab Hanafi yang cukup kuat. Oleh karena itu, sebagaimana diakuinya snediri, ia telah terbiasa menjalankan ritual-ritual keagamaan, seperti sholat dan puasa secara teratur semenjak masa kecil.

Ayah dan ibunya sangat berpengaruh dalam membentuk watak dan keyakina-keyakinan awal religious Fazlur Rahman. Ibunya mengajarkan tentang nilai-nilai kebenaran, kasih sayang, ketabahan dan cinta. Sedang ayahnya meskipun terdidik dalam pola pemikiran Islam tradisional, ia berkeyakinan bahwa Islam melihat modernitas sebagai tantangan-tantangan dan kesempatan-kesempatan yang harus dihadapi.

Keyakinan seperti ini kemudian dimiliki dan diwarisi oelh Fazlur Rahman. Bekal dasar tersebut memiliki sigifikansi yang cukup berarti dalam pembentukan kepribadian dan intelektualitas Fazlur Rahman pada masa-masa selanjutnya. Melalui tempaan ayahnya, Fazlur Rahman nantinya menjadi sosok yang cukup tekun untuk menimba pengetahuan dari berbagai sumber, dan melalui bimbingan ibunya, ia sangat tegar serta tabah dalam mengembangkan keyakinan dan pembaharuan Islam.

C. Hijrah ke barat dan pengembaraan Intelektual

Salah satu alasan Fazlur Rahman hijrah ke barat dapat dilacak pada sikapnya yang realistis dan sekaligus idealis. Ia menyadari bahwa gagasan-gagasan yang ditawarkan tidak pernah menemukan lahan yang subur di Pakistan. Padahal menurut tokoh ini, vitalitas karya intelektual sangat tergantung kepada suatu lingkungan intelektual yang bebas. Jadi, pemikiran atau gagasan tentang Islam sama dengan pemikiran yang lain menuntut adanya kebebasan dimana dalam kondisi ini perbedaan pendapat, konfrontasi pandangan, dan perdebatan antara ide-ide dapat dijamin. Oleh karena itu, ia memutuskan pindah ke barat dengan harapan ia akan dapat menawarkan dan mendialogkan secarabebas visi dan pemikirannya kepada Masyarakat barat,umat Islam dan Masyarakat dunia.

D. Karya-karya utama Fazlur Rahman

Karyanya yang berbentuk buku, yaitu :

1) Propecy in Islam : Philosophy and Orthodoxy yang diterbitkan oleh George Allen dan Unwin Ltd. London pada Tahun 1958.

2) Islamic Methodology in History, buku ini pada mulanya ditulis dalam bentuk artikel-artikel yang dipublikasikan dalam Islamic Studies, mulai bulan Maret 1962 sampai Juni 1963.

3) Islam, buku ini diterbitkan pertama kali tahun 1966oleh Holt, Rinehart dan Winston. Ini merupakan buku yang paling konservatf dalam bidangnya, dan ditulis dengan cara yang baik

4) The Philosophy of Mulla Shadra, buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1975 oleh State University of New York Press.

5) Major themes of  The Alquran, edisi pertama buku ini pada tahun 1980 oelh Bibliotheca Islamica, Minneapolis, Chicago.

6) Islam and Modernity : Transformation of an Intelectual tradition. Buku ini diterbitkan oleh the Chicago Press pada tahun 1982.

7) Health and Medicine in The Islamic Tradition : Change and Identity. Buku ini pertama kali diterbitkan oleh Crossroad, new York pada tahun 1987.

BAB III AKAR-AKAR METODOLOGIS DALAM LIBERALISME TEOLOGI QUR’ANI FAZLUR RAHMAN

A. Kritik Sejarah pemikiran

Islam dalam analisi Fazlur Rahman merupakan gerakan actual pertama yang dikenal dalam Sejarah, yang memandang Masyarakat secara serius dan menganggap Sejarah itu dengan penuh arti. Pandangan ini didasarkan pada satu kenyataan bahwa islamlah yang memahami Pembangunan dan kemakmuran dunia bukan sebagai suatu usaha yang sia-sia atau hanya sekedar keterpaksaan. Namun justru hal itu merupakan tugas yang melibatkan Tuhan dan manusia secara bersama-sama.

Menurut Fazlur Rahman, dalam kondisi semacam ini dinamika Islam menemukan pijakannya. Oleh karena itu untuk mengembalikan dinamika Islam, Fazlur Rahman menyarankan adanya pembedaan yang jelas antara Islam Normatif dan Islam Sejarah. Islam Normatif adalah ajaran-ajaranAlquran dan sunah Nabi yang hidup yang terbentuk nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip dasar. Sedangkan Islam Sejarah adalah penafsiran yang dilakukan terhadap ajaran Islam dalam bentuknya yang beragam.

Pada perspektif ini, Islam normative diyakini sebagai sesuatu yang bernilai abadi dan dituntut untuk selalu menjadi rujukan dalam keberagamaan umat Islam. Adapun Islam Sejarah merupakan pemahaman konstektual yang dilakukan para umatnya sepanjang Sejarah mereka. Karena itu, ia harus selalu dikaji dan di rekonstruksi melalui Cahaya nilai-nilai Alquran dan sunah Nabi.

B. Hermeneutik Alquran

Fazlur Rahman memandang Alquran termasuk ajaran Nabi secara substantif dan konstitutif adalah untuk keperluan Tindakan manusia di dunia. Dengan demikian Alquran harus dijadikan dasar dan acuan pokok dalam semua Tindakan dan perilaku umat Islam, baik secara individu maupun sebagai bagian dari Masyarakat.

Secara umum, proses penafsiran Alquran yang ditawarkan Fazlur Rahman mempunyai dua gerakan ganda. Pertama, dari situasi sekarang menuju kemasa turunnya Alquran. Dan kedua, dari masa turunnya Alquran kembali kepada masa kini. Dengan metode itu, Fazlur Rahman berupaya memahami alasan-alasan jawaban yang diberikan Alquran dan menyimpulkan prinsi-prinsip hukum atau ketentuan umumnya. Metode ini menekankan signifikasi penciptaan suatu kerangka penafsiran yang integrative dan konsisten untuk diaplikasikan kepada semua bagian Alquran.

BAB IV APLIKASI METODOLOGIS FAZLUR RAHMAN DALAM PERUMUSAN KONSEP-KONSEP TEOLOGI

A. Tuhan sebagai Eksistensi yang fungsional

Wujud tuhan sebagai akar bahasan teologi memiliki nilai penting dan fungsional bukan hanya bagi aspek keimanan-transedental, tapi juga bagi kehidupan kongkrit di dunia, seperti :

1) Wujud Allah Swt sebagai pemberi makna kehidupan

2) Ke-Esaan Allah Swt : Hubungan monoteisme dan pembentukan moralitas

3) Keterkaitan kekuasaan Allah Swt dengan Kepengasihan_Nya

B. Wahyu dan kenabian

Wahyu dan kenabian sebagai fungsinya dalam kehidupan mencakup dua hal. Pertama, mengenai Alquran sebagai wahyu yang diterima Nabi. Kedua tentang kebenaran kenabian. Wahyu dan kenabian memiliki implikasi yang sangat signifikan bagi umat manusia dalam kehidupan kongkrit, diantaranya yaitu :

1) Alquran sebagai wahyu Allah Swt, nilainya bagi kehidupan

2) Kenabian sebagai puncak kepengasihan Allah Swt

3) Pengetahuan dan perbuatan manusia

C. Pengetahuan dan perbuatan manusia

Manusia adalah makhluh yang harus berjuang dalam kehidupannya. Hal ini dikarenakan :

1) Pengetahuan dan kemampuan manusia sebagai realitas

2) Kehendak dan perbuatan manusia, kebebasan yang dipertanggungjawabkan

D. Alam semesta (dua dimensi kegunaan)

E. Setan dan perjuangan moral manusia

F. Eskatologi (eksistensi dan signifikaisnya)

BAB V PENGEMBANGAN TEOLOGI LIBERAL YANG QURANI

A. Keterkaitan teologi, etika dan fiqh

Fazlur rahman melalui konsep teologisnya berupaya mengangkat topik ketuhanan dalam kedudukan dan peran-Nya sebagai satu-satunya zat yang memiliki kesempurnaan.selanjutnya gambaran tuhan dengan kesempurnaan-Nya itu lalu direspon melalui perumusan nilai nilai etika universal yang mengacu kepada konsep teologis tersebut.

Dalam satu contoh yang kongkrit adanya Allah Swt sebagai Tuhan satu-satunya yang boleh dan harus disembah berimplikasi pada perumusan nilai-nilai etika mengenai hubungan vertical kepada Allah Swt.

Selain itu dalam hubungan yang menggambarkan manusia sebagai makhluk Allah Swt yang memiliki kemampuan memilih baik dan buruk, menghadirkan konsep Fiqh tentang hukum yang bersifat praktis.

B. Teologi liberal, orientasi nilai-nilai ketakwaan.

C. Dari teologi liberal menggagas keberagaman transformatif

BAB VI KESIMPULAN, DARI NEO MODERNISME KE ISLAM LIBERAL

Dalam membangun dan mengembangkan teologi Alquran menjadi rujukan utama, sehingga perlu diadakan pemahaman Alquran secara utuh, padu dan sitematis. Melalui pendekatan Qurani ini Fazlur Rahman mengembangkan konsep-konsep teologi yang lebih komprehensif dan utuh, serta tidka bernuansa dikotomi. Sebagai implikaisinya Fazlur Rahman melakukan redefinisi terhadap teologi sehingga disiplin ini bersifat transformative. Teologi bukan hanya sebagai defensive theologia semata, tapi juga berfungsi sebagai tafsir realitas.

Adapun kelemahan dari konsep teologi yang disampaikan oleh Fazlur Rahman adalah adanya beberapa kekurangan mendasar yang tampak, khususnya pada sisi metodologi. Diantaranya adalah pengabaian terhadap sebab-sebab turunnya ayat-ayat yang berhubungan dengan persoalan teologi sehingga menghilangkan kekayaan nuansa yang terdapat dalam arti konsep-konsep yang dibangun. Demikian pula, kelemahannya yang lain terdapat pada unsur subjektifitas yang kadang berlebihan yang mengakibatkan terjadinya pandangan yang agak bias.

Singkatnya gagasan neomodernisme Islam Fazlur Rahman kini ditanah air muncul dalam kemasan baru yang disebut “Islam Liberal”

Keunikan yang didapat dari mereview buku ini yaitu :

1. Bukunya sudah membahas begitu luas tentang kehidupan Fazlur Rahman, sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan tentang kehidupannya

2. Buku ini sudah memiliki urutan dan sistematika yang bagus, sehingga memudahkan bagi pembaca umtuk memahaminya

Kelemahan yang didapat dalam buku ini :

1. Meskipun buku ini sudah lengkap dalam pembahasannya, perlu di tambahkan tentang hal-hal yang menjadi pusat kajiannya.

2. Buku ini penuh dengan filosofi yang mampu dipahami hanya oleh orang-orang yang open minded, sehingga memerlukan Analisa lebih lanjut mengenai apa yang dibacanya

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *