Sejarah Satuan Ukuran Universal: Meter

TEMPO.COJakarta – Sekarang, hampir seluruh orang di dunia menggunakan beberapa ukuran satuan yang sama. Ukuran-ukuran ini digunakan untuk menjelaskan berapa besar suatu benda, misalnya berapa panjang, berat, dan semacamnya. Salah satu ukuran yang secara universal digunakan adalah meter.

Meter merupakan satuan ukuran untuk panjang. Satuan ini, khususnya di Indonesia, sangat sering digunakan. Sudah tentu satuan meter tak hadir secara tiba-tiba. Ia lahir dari sebuah proses panjang untuk menciptakan satu ukuran universal.

Revolusi Prancis

Sebelum melihat sejarah dari satuan meter, kita kembali ke tahun 1789. Pada 1789, terjadi sebuah revolusi, yakni Revolusi Prancis. Revolusi Prancis membawa serta gagasan-gagasan baru dengan semangat menggantikan gagasan-gagasan lama yang dirasa telah usang dan tak sesuai dengan semangat revolusi.X

Dalam semangat tersebut, termasuk juga sebuah gagasan untuk menyatukan ribuan satuan tradisional yang telah digunakan, tetapi tak efektif. Ia tak efektif karena sifatnya yang didasarkan atas perkiraan. Selain itu, menyatukan satuan ukuran akan mempermudah kehidupan.

Usaha Menyatukan Satuan Ukuran

Namun, usaha untuk menyatukan satuan ukuran sebenarnya sudah ada sebelum Revolusi Prancis. Pada 1688, seorang pendeta Inggris bernama John Wilkins salah satunya. Ia mengusulkan sistem yang terkoordinasi dari satuan ukuran untuk panjang, luas, volume, dan massa. Dilansir dari United State Metric Association, satuan panjang “standart” diukur melalui pandang bandul yang dimiliki setengah ketukan satu ketuk. 

Kemudian pada 1670, seorang vikaris Gereja St. Paul di Lyons, Prancis, mengusulkan satuan panjang berdasarkan satu menit busur lingkaran besar bumi. Ia adalah Gabriel Mouton. Sayangnya, satuan ini diusulkan pada waktu yang tidak tepat baik secara politik dan teknologi.

Munculnya Satuan Meter

Dari dua konteks besar tersebut, akhirnya pada 1791, Majelis Nasional Prancis mengarahkan Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis untuk mengatasi masalah satuan ukuran. Kemudian, diputuskan bahwa sistem yang baru akan didasarkan pada unit fisika alami untuk memastikan kekekalan.

Penetapan ini melewati proses yang panjang. Penelitian dilaksanakan selama enam tahun dan dipimpin oleh beberapa nama terkenal, seperti Jean Delambre, Jacques-Domini Cassini, Pierre Mechain, Adrien-Maire Legendre, dan lainnya.

Mereka menetapkan satuan ukuran dengan menentukan busur meridian dari Barcelona, Spanyol ke Dunkirk, Prancis. Dilansir dari Britannica, akhirnya Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis menetapkan panjang 1/1.000.000 kuadran lingkaran besar bumi dari pengukuran kutub meridian tersebut.

Nilai yang dihasilkan adalah 39,37008 inci untuk satuan baru. Satuan baru inilah yang dinamakan meter. Diambil dari bahasa Yunani, metron, yang berarti ukuran. Dan pada tahun 1795 semua satuan metrik diturunkan dari meter, termasuk gram untuk berat, liter untuk kapasitas, dan lainnya.

Reporter

Ryzal Catur Ananda

Editor

Dwi Arjanto

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *