AKTUALISASI RAMADAN DI KEHIDUPAN

 

*Oleh : Dr. Cepi Riyana, M.Pd

Setiap makhluk yang hidup pasti memerlukan energi untuk beraktivitas, seiring waktu tentu energi akan habis terpakai sehingga energi tersebut tidak selamanya full power pasti ada lemahnya, Energi yang lemah bisa diakibatkan dayanya yang sudah terkuras atau karena perangkat pengguna daya tersebut sudah rusak sehingga perlu di recharge agar energi bisa kembali terisi. Analogi yang paling gampang kita lihat adalah pemakaian energi pada battery disebuah perangkat pintar yang lazim dipergunakan di era modern seperti saat ini.

Selayaknya kadar energi battery yang saya sebut di paragraf atas begitu juga kadar keimanan kita, tidak selamanya kuat, terkadang mengendur dan bisa juga futur, bahkan sampai kepada kondisi terpuruk pada selemahnya Iman, Allah sudah menyiapkan recharge untuk memulihkan kekuatan keimanan, dan itulah Ramadhan. Bulan untuk mengisi kekuatan ruhiah, memperkuat aqidah, dan memperluas muamalah dengan perbanyak bersedekah, zakat dan silaturahim. Pilar-pilar ibadah seperti itulah yang pada di masa Ramadan semakin dirasakan meningkat, bahkan hingga ke puncak-puncaknya.

Memasuki bulan Syawal, saatnya kita mengaktualisasikan Taqwa dalam sebelas bulan berikutnya, Allah SWT kembali memberikan reinforcement dengan mengistilahkan Syawal sebagai bulan peningkatan. Kebanyakan muslim berupaya meningkatkan ibadah di bulan puasa, kadarnya meningkat, bahkan berlipat lipat, tapi memasuki syawal denga anjuran puasa 6 hari dengan reward berpahalan sama dengan setahun puasa, luar biasa! Allah begitu sayang dan terus menjaga agar kita senantiasa terjaga ketaqwaan. Karena Allah lebih menghendaki umat-Nya masuk dalam Surga-Nya.

Challenge kita saat ini adalah bagaimana mengisi setiap siratan hati, helaan nafas, kata terucap, langkahan kaki, ayunan tangan, dan setiap perbuatan sekecil apapun mencerminka ketaqwaan.

Taqwa merupakan sikap mental yang positif terhadap-Nya berupa waspada dan mawas diri sedemikian rupa sehingga dapat melaksanakan segenap perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” [At-Thalaq/65 : 2-3]

*Director of the Directorate of Technology and Information Systems UPI

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *