Wajib Paham….Penyebab Kegagalan Pendidikan Karakter di Sekolah…

 Wajib Paham….Penyebab Kegagalan Pendidikan Karakter di Sekolah…

Oleh  : Muhammad Plato

Keberhasilan pendidikan karakter di sekolah, kita bisa lihat seberapa kuat siswa menahan diri untuk tidak berbicara atau pergi sebelum waktunya saat kegiatan belajar.

Fenomena ini pasti terjadi di sekolah di seluruh Indonesia. Ketika ada orang berbicara di depan konsentrasi untuk untuk mendengar tidak lebih dari 1 menit, atau keluar tanpa permisi.

Kondisi ini menunjukkan bahwa anak-anak mengalami kendala dalam pengendalian emosi. Goleman membagi wilayah kecerdasan emosi lima bagian

Mengendalikan emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan. Kecerdasan ini harus konsen jadi bagian pembelajaran.

Kegiatan-kegiatan pembelajaran emosi berkaitan dengan latihan pada otak sistem limbik. Otak sistem limbik berkembang lebih dulu dibanding dengan otak rasional (cortex).

Pembelajaran yang mengarah pada kecerdasan emosi, bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Kegiatan doa bersama, dhuha 12 rakaat tiap hari, bisa jadi melatih kecerdasan emosi.

Salat dhuha 12 rakaat tiap hari di sekolah bisa jadi sumber inspirasi dalam pengembangan emosi siswa. Secara umum, siswa-siswa yang taat beribadah emosi terkendali dan prilakunya tenang.

Tantangan terberat bagi para guru dalam mengajarkan kecerdasan emosi pada siswa adalah memberi contoh tindakan yang konsisten sesuai dengan yang diajarkan.

Kegagalan yang sering terjadi dalam pengajaran kecerdasan emosi adalah ketidakterlibatan seluruh guru dalam mewujudkan pengendalian emosi sebagai tanggung jawab bersama.

Dari hasil pengamatan, guru gagal paham bahwa seluruh gerak-gerik dan prilaku guru menjadi materi ajar yang tidak lepas dari pengamatan anak-anak di sekolah setiap hari.

Kegagalan pengajaran kecerdasan emosi adalah ketika anak-anak melihat gurunya menjadi orang yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Ketika waktu salat gurunya terlihat tidak salat.

Guru-guru jarang menyadari, jika prilaku inkonsisten guru terlihat oleh anak, kejadian ini sangat fatal dan bisa mementahkan seluruh rencana pengajaran sekolah tentang kecerdasan emosi.

Gagalnya pendidikan karakter di sekolah sebenarnya, cerminan dari budaya di lingkungan pendidikan yang kurang ideal disebut sebagai lembaga pendidikan.***

*) Kumpulkan NFTs ekslusif Satuguru pada setiap artikel yang tayang di Satuguru.id, dimana dapat memberikan pemiliknya akses atau manfaat tertentu di kemudian hari. Mulai kumpulkan NFTs nya sekarang, dengan Klik Ikon LITE dibawah.

Sumber  : Wajib Paham….Penyebab Kegagalan Pendidikan Karakter di Sekolah… – Gora Juara

 

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

1 Comment

  • Guru adalah teladan bagi pendidikan karakter di sekolah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *