Menghayati Keanekaragaman Tumbuhan
s.id/kanalsatuguru
Pembelajaran Biologi mengenai keanekaragaman hayati tak lengkap kalau belum mengunjungi Kebun Raya Bogor. Siapa yang tidak mengenal Kebun Raya Bogor? Tempat wisata edukasi eksotis yang tak pernah sepi pengunjung baik dari sekolah dan masyarakat umum pada saat liburan atau hari biasa. Banyak sekali yang bisa kita lakukan di Kebun Raya Bogor, salah satunya adalah mengenal ribuan koleksi spesies tanaman tropis yang dikelompokkan sesuai dengan masing-masing jenisnya. Jenis tanaman yang dikelompokkan misalnya adalah keluarga palem, paku-pakuan, jahe-jahean yang jumlahnya sekitar 60 jenis.
Sepanjang area Kebun Raya Bogor, kita menemukan berbagai pohon besar dengan mudah. Namun, kita harus berhati-hati melewatinya saat hujan angin terkadang ada ranting pohon yang patah. Keteduhan dari keberadaan banyaknya pohon di Kebun Raya Bogor memberi kenyamanan dan ketenangan pengunjung. Sayangnya, bunga Bangkai raksasa langka yang bernama Raflesia Arnoldy sudah tidak ada lagi ditemukan di Kebun Raya Bogor.
Pohon besar yang menarik perhatianku adalah sepasang pohon jodoh. Banyak pengunjung yang berfoto di bawah pohon jodoh. Pohon tinggi besar dan memiliki akar kuat yang terlihat menonjol di atas permukaan tanah.
Selain itu, terdapat dua tempat konservasi tumbuhan, yaitu taman meksiko dan taman akuatik. Dalam hal konservasi keanekaragaman hayati, Kebun Raya Bogor memiliki peran yang amat penting. Keberadaan Kebun Raya Bogor menjadi media untuk lebih mendekatkan makna keanekaragaman hayati kepada masyarakat dan secara khusus kepada peserta didik. Dengan tujuan supaya masyarakat dan peserta didik lebih mengenal, mencintai dan menjaga keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia.
Di dalam kedua taman terdapat berbagai jenis tanaman berasal dari dalam dan luar negeri yang dilestarikan, diantaranya:
Fungsi lain dari Kebun Raya Bogor adalah pendidikan. Program study tour dari sekolah menjawab fungsi dari pendidikan. Proses pembelajaran bisa dilakukan dengan berbagai cara. Menurut hasil penelitian Jacobs dan Schade, menunjukkan daya ingat orang yang hanya membaca memberikan persentase terendah, yaitu 1 persen. Daya ingat dapat ditingkatkan hingga 25-30 persen dengan bantuan media seperti televisi. Daya ingat semakin meningkat dengan menggunakan tiga media seperti media berbasis komputer, hingga 60%.
Peserta didik dapat diajarkan dengan mengalami langsung mengenai keragaman aneka tumbuhan di Kebun Raya Bogor. Guru menggunakan rencana pembelajaran dan menerapkannya melalui kunjungan ke Kebun Raya Bogor Sambil berkeliling peserta didik diberikan lembar kerja observasi salah satu jenis tanaman tropis yang bisa ditemui di Kebun Raya Bogor. Kemudian menuliskan hasil observasi serta mempresentasikan secara berkelompok di kelas.
Berkunjung ke Kebun Raya Bogor mampu menarik perhatian pesert didik dengan memanfaatkan indra visual, auditori dan kinestetik peserta didik sehingga tercipta suasana belajar menyenangkan. Setiap peserta didik yang bersemangat dan senang akan menghasilkan daya ingat dan kecerdasan emosional yang baik.
Serpong, 11 Mei 2022
Penulis,
Dahlia Lidia Silitonga
Guru, blogger dan konsultan kesehatan
2 Comments
Belajr dari alam nyata. Bergerak, melihat, kadnag menyentuh, akan membantu memori anak.
mantap