Yuk! Persiapan Kegiatan Sekolah tahun Ajaran Baru

Tidak terasa tahun pelajaran 2021/2022 di sekolah di semua jenjang akan segera berakhir. Hal ini menandakan akan datangnya tahun pelajaran baru 2022/2023. Bagi guru, momentum menyambut tahun ajaran baru itu harus dipersiapkan, terlebih saat ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sudah menggulirkan Kurikulum Merdeka. Kira-kira persiapan apa saja sih untuk persiapan tahun ajaran baru yang sering di lakukan oleh sekolah atau guru-guru, simak uraian di bawah ini ya!.

Pertama, guru akan melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pembelajaran di tahun sebelumnya. Biasanya evaluasi ini dilakukan secara mandiri terlebih dahulu sebelum dilakukan evaluasi menyeluruh dengan semua stack holder di sekolah. Evaluasi ini berkaitan dengan program atau kegiatan apa saja yang terlaksana dengan baik dan juga tidak. Serta mempersiapkan program apa yang akan dilakukan di tahun berikutnya.

Kedua, mempersiapkan kembali kelengkapan administrasi berupa daftar absensi atau daftar nama siswa per kelas. Menyusun rencana kegiatan di setiap semester, menandai tanggal-tanggal penting yang akan menjadi agenda kegiatan sekolah baik berupa pertemuan tatap muka, tanggal merah atau agenda sekolah yang biasanya dilaksanakan pada tanggal tersebut. Menghitung jumlah pertemuan dalam satu tahun dan satu semester. Hal ini berkaitan dengan penelaahan kalender akademik yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan kota dan penyesuaian dengan kalender pendidikan sekolah.

Ketiga, menyusun materi-materi pokok yang akan disampaikan selama kegiatan pembelajaran. Berbeda dengan kurikulum merdeka yang saat ini digulirkan guru sangat dimudahkan terutama terkait penyiapan administrasi yang akan digunakan selama kegiatan pembelajaran. Kementerian pendidikan sudah menyiapkan bahan-bahan terkait administrasi di kelas yang nantinya akan disampaikan oleh guru. Administrasi tersebut adalah Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul. Bagi sekolah yang masuk kategori sekolah berubah tentunya boleh untuk menggunakan bahan-bahan tersebut. Mudah bukan?.

Keempat, menyiapkan projek yang akan dikolaborasikan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini tentunya diperlukan kerjasama antar setiap guru mata pelajaran. Pada kurikulum kali ini konsep kolaboratif teaching bisa dilaksanakan pada fase ini.

Kelima, menyiapkan rubrik-rubrik penilaian yang lebih berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi. Di kurikulum merdeka setiap guru wajib mengenali keunikan para peserta didik, hal ini merupakan salah satu tahapan yang tidak mudah. Untuk itu diperlukan kerjasama terutama dalam melakukan penelaahan kemampuan masing-masing siswa.

Keenam, menyiapkan atau memberikan assessment awal untuk menganalisis kemampuan para siswa sebelum memasuki ke pembelajaran selanjutnya. Instrumen assessment juga sebetulnya sudah disediakan, guru hanya tinggal melakukan penilaian saja.

Ketujuh, guru bersiap mencurahkan semua ide dan gagasan di kelas guna menyampaikan materi pembelajaran yang lebih bermakna. Buatlah suasana kelas yang menyenangkan agar semua siswa dapat kerasan belajar, dan siswa mampu belajar secara merdeka, guru pun demikian.

Kedelapan, kembali mematangkan keempat kompetensi guru dengan dilengkapi Kompetensi Spiritual, satu kompetensi yang menjadi bungkus dari empat kompetensi (Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional). Melalui kompetensi spiritual diharapkan lahir guru-guru yang mampu mengajar dengan hati-hati dan sepenuh hati dibalut syukur dan ikhlas yang mendalam.(yk)

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

1 Comment

  • Artikel yang bermanfaat. Terima kasih

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *