Semangat Satuguru setiap Helaan Napas
*Asjun
Istiqomah menyadari bahwa Urip Iku Urup…HIDUP itu NYALA
Guru adalah seorang pendidik, insan individu yang mulia dan berjasa. Mereka telah mengajar, mendidik dan melahirkan generasi cerdas dan cakap. Guru sering diistilahkan “digugu dan ditiru”. Istilah ini tidak asing lagi ditelinga kita. Istilah ini muncul dari Bahasa Jawa yang berarti orang yang patut diikuti nasehatnya. Sedangkan dari Bahasa Indonesia secara etimologis berarti mengajar, pengajar, pendidik dan ahli didik.
Kata guru dalam bahasa Sansekerta gabungan dua kata, yaitu Gu dan Ru. Gu memiliki arti kegelapan dan Ru berarti cahaya. Kedua kata tersebut memiliki arti yang berlawanan. Gabungan kedua kata itu akhirnya membentuk sebuah makna bahwa guru adalah orang yang mampu membawa cahaya dalam kegelapan.
Dalam ajaran Islam seorang guru mempunyai kedudukan yang tinngi dan dikatakan mulia. Seorang guru adalah seseorang yang dikarunia ilmu oleh Allah Swt dan dengan ilmunya bisa menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan, memperoleh serta menuju kebaikan di dunia ataupun di akhirat.
Memuliakan profesi guru adalah keharusan. Sayyidina Ali R.A, pernah menyampaikan, ”Saya menjadi hamba (menghormati dan memuliakan) bagi orang yang mengajarkan kepada saya meskipun hanya satu huruf.”
Bertanggung jawab terhadap pembentukan masa depan menunjukkan bahwa guru berbeda dengan profesi lain. Sebab, pendidikan adalah proses yang tidak bisa dibalik (irreversible process). Dampaknya yang masif pada masa mendatang mengharuskan profesionalitas guru untuk dijaga, terus ditingkatkan dengan hati-hati. Guru juga mesti waspada, tidak boleh terjebak hanya karena pertimbangan kepentingan praktis sesaat.
Dalam setiap helaan napas, detik, menit dan jam bahkan hari berganti bulan dan tahun seorang guru tidak pernah berhenti untuk bergerak ,berpikir tentang apa yang harus dilakukan ketika berhadapan dengan siswa/murid dalam membantu program yang telah digulirkan oleh pemerintah dan tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Kemajuan teknologi yang semakin canggih, mengharuskan guru perlu sekali mengembangkan sayap, bersatu dalam satu misi dan visi yang sama guna membantu mencerdaskan anak bangsa yang kelak akan meneruskan kita. Satuguru merupakan salah satu dari sekian jumlah media untuk mengikat guru yang ada di seluruh Indonesia terus mencoba ikut berkiprah dalam dunia pendidikan terutama dalam LITERASI dan mengadakan berbagi pelatihan bagi para guru untuk meningkatkan kemampuannya. Mengajak guru agar mampu berkarya dalam mengembangkan skiil yang ada dalam diri.
Guru sebagai cermin. Banyak hal yang diajarkan kepada anak didik akan lebih sempurna bila disertai perilaku yang baik. Sehingga apa yang dilakukan guru dapat menjadi teladan dan menjadi cermin bagi murid-muridnya. Kita akan melihat potret diri kita dengan keadaan yang ada sebagai guru jadi kita harus mampu mengintropeksi diri, cerminan ini memiliki karakteristik bersedia menerima apa adanya sebuah pribadi yang harus memiliki sifat, jujur, sederhan, objektif, serta jernih. Bukankah setiap denyut, getar, gerak, berbuat, berbuah, Bahagia, dan penuh berkah adalah semata-mata Qudrat Iradat Allah SWT?**
*Staf Pengajar SMA Kemala Bhayangkari
1 Comment
Terimakasih atas ilmunya