Kepala Disdik Batam Mengajak Guru GPK Menjadi Transformasi Pendidikan Berjenjang Inklusif di Kota Batam

 Kepala Disdik Batam Mengajak Guru GPK Menjadi Transformasi Pendidikan Berjenjang Inklusif di Kota Batam

Foto Kegiatan pendampinagan pendidkan inklusi berjenajang

Oleh: Astukah Resti Dirindari, S.Pd

Kepala Dinas pendidikan kota Batam, bapak Tri Wahyu Rubianto, mengundang beberapa guru pendidik khusus untuk mengikuti pelatihan pendampingan pendidikan berjenjang inklusif. Guru yang terundang tidak semuanya, terhitung hanya 60 sekolah dari jenjang PAUD sampai jenjang SMA. Dengan adanya kegiatan pelatihan pendampingan pendidikan berjenjang inklusif ini, membuktikan keseriusan disdik Batam untuk membuat pendidikan di kota Batam benar-benar inlusif tidak ada lagi diskriminasi.

Pencanangan adanya pendidikan inklusi di kota Batam sudah ada sejak tahun 2022, tetapi pelaksanaan di lapangan masih belum terakomodir dengan baik. Banyak sekali faktor-faktor yang terjadi mengapa pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah belum bisa berjalan dengan baik. Salah satu yang mempengaruhi adalah stigma negatif dengan adanya kata inklusi atau ABK, baik itu dari wali murid, guru, masyarakat dan siswa itu sendiri.

Meskipun di setiap sekolah sudah ada guru GPK (guru pendidik khusus) yang sudah mendapatkan pelatihan dari program kemendikbudristek, tetapi keberadaannya belum dianggap sepenuhnya oleh sekolah dan hanya dianggap sebagai tugas tambahan saja. Padahal, tugas dari GPK itu sendiri sangatlah banyak dan membutuhkan waktu luang dan support dari manajemen sekolah sebagai pengelola. Sehingga dengan demikian maka program pendidikan inklusi akan bisa berjalan dengan baik.

Dalam kegiatan pelatihan pendampingan pendidikan inklusif berjenjang yang bertempat di SMAN 1 Batam, diharapakan para guru pendidik khusus (GPK) bisa menjadi transformer pendidikan inklusi di sekolahnya masing-masing dan sekitarnya. Pemahaman konsep pendidikan inklusi ini sangat penting disosialisasikan kepada seluruh guru dan seluruh masyarakat agar mereka bisa memahami apa pendidikan inklusi itu sebenarnya.

Apalagi pada saat ini sudah ada platform merdeka mengajar PMM yang sudah menyajikan informasi/materi pembelajaran lengkap tentang pendidikan inklusi berjenjang.  Setiap guru yang memiliki akun belajar.id bisa belajar secara mandiri di platform tersebut. Maka bagi guru atau pendidik seharusnya tidak ada alasan untuk tidak tahu tentang pendidikan inklusi. Di sinilah, bisa dilihat mana guru yang mau belajar dan mana guru yang enggan untuk belajar.

Meskipun demikian, pendidikan inklusi ini bisa berjalan dengan baik bila semua pihak ikut terlibat di dalamnya memberikan support baik secara moril dan mental. Dukungan dari pemerintah setempat, Yayasan, masyarakat, orang tua, dan guru sangatlah penting untuk kemajuan program ini.

Saat ini Pemerintah Kota Batam, melalui dinas pendidikan sudah mulai memberikan lampu hijau untuk melaksanakan pendidikan inklusi ini secara masif di setiap jenjang pendidikan. Sehingga tidak ada alasan bagi sekolah untuk tidak menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus di sekolah reguler. Maka ke depannya Batam akan menjadi kota inklusif yang ramah anak juga ramah lingkungan.

 

Spread the love

Astukah Dirindari

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *