Pilihan Bahasa Mampu Mengubah ‘Rasa’
Tiga tahun pertama kehidupan anak merupakan masa-masa penting. Dalam periode pertumbuhan otak, sebesar 85 persen ternyata sesuai dengan ucapan orang tuanya. Ucapan orang tua mampu mendorong otak anak mengembangkan potensi optimalnya. Artinya, ucapan orang tua merupakan nutrisi yang sangat penting untuk otak anak.
Dalam hal ucapan orang tua tersebut, hal yang penting adalah kualitas, bukan kuantitas ucapan tersebut. Ucapan positif dan tertata dengan baik akan berpengaruh besar pada perkembangan otak anak. Begitupun sebaliknya, ucapan negatif akan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan otak anak. Bahkan, ketika si anak memahami dengan baik ucapan negatif tersebut, bisa jadi akan memengaruhi seluruh perilakunya dalam kehidupan di masa mendatang.
Seorang ibu di Florida, Celia Graham, menceritakan bahwa ia kerap memanggil anaknya semasa balita dengan ’pemalu’. Graham berpikir ketika itu, sang buah hati tidak mengerti maksud ucapannya. Seiring bertambahnya usia, ia mulai mengucapkan hal yang sama tentang dirinya. Inilah bukti bahwa kata-kata ibunya telah menstigmatisasi anaknya. Oleh karena itu, orang tua harus menghindari perkataan atau pengucapan kata-kata negatif kepada anaknya.
Pemilihan kata oleh orang tua kepada anaknya selalu dianggap sakral dari generasi ke generasi. Bahkan, kita sering mendengar orang tua dulu berkata, “Jangan berkata buruk terhadap anak, pamali, nanti didengar Malaikat”. Melihat konteks kalimatnya, nasihat tersebut seperti terdengar berbau mistis dan mitos. Namun, itulah yang memang terjadi secara psikis pada anak.
Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam mengembangkan sikap, sifat, dan karakter pada anak usia dini. Selain itu, bahasa mengandung adanya pola yang digunakan manusia dalam berkomunikasi melalui pikiran, perasaan, suara, dan perkataan. Melalui beragam simbol yang terpola dan menjadi konvensi, seseorang dapat menyampaikan pikiran dan perasaaannya kepada orang lain dengan baik.
Seorang anak, yang berusia kisaran 2 sampai 7 tahun, mampu mengomunikasikan hal yang dipahami dari hasil pengamatan sehari-harinya. Perkembangan bahasa yang dimiliki anak tersebut sesungguhnya merupakan komunikasi verbal secara intens. Dalam perjalanannya, ia dapat mengembangkannya dengan seluruh pancaindra saat memahami sesuatu dengan caranya sendiri.
Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak dalam sebuah keluarga membuktikan adanya hubungan yang kuat antara orang tua dan anak tersebut. Kata-kata positif yang diucapkan kepada anak setiap hari akan mampu membentuk karakter anak menjadi lebih baik. Oleh karena itu, orang tua perlu mempelajari keterampilan komunikasi secara efektif untuk menguatkan hubungan antara orang tua dan anak.
Penting bagi seorang anak untuk mendapatkan asupan bahasa yang baik dari orang tuanya. Bahasa, baik ucapan maupun perkataan orang tua sangat memengaruhi perasaannya setiap waktu. Perasaan itulah yang harus dipupuk terus sejak dini. Mengapa demikian? Hal tersebut akan berdampak besar pada aktivitas anak dalam kehidupan sehari-hari, kepercayaan dirinya di lingkungan sekitarnya, dan kemandiriannya di aspek akademisnya.(tnp)