Halus Penuh Makna

Halus Penuh Makna
Isnawan Aslam *)
Jumat pagi saat sedang kerja di rumah, merapikan file-file lama di laptop, masuk pesan ke Whatapp Kang Bejo dari sahabatnya.
“Asww. masyaa Allh, sejak Januari blm ada komunikasi, smg sehat sll n tambah kaya..slmt menyonsong Idul Fitri, Alhamdulillah td malam dpt zakat dr kak Arfa via Fathyr. Apakabar mas Bejo?”
Ada ungkapan dalam pesan tersebut yang mengusik, yaitu “td malam dpt zakat dr Kak Arfa via Fathyr“. Sebuah ungkapan yang sangat halus yang menyiratkan sebuah makna mendalam. Kang Bejo mampu menangkap muatan pesan tersebut meski tanpa diungkapkan secara eksplisit. Sebuah pesan yang untuk memaknainya perlu paham situasi dan kondisi pengirim pesat.
Kang Bejo tahu dari cerita-cerita teman-temannya, sahabat Kang Bejo ini kurang bagus kondisi perkonomiannya. Beberapa tahun terakhir ini usahanya terpuruk sampai ke titik nadir.
Beberapa detik setelah membaca pesan Whatapp tersebut, Kang Bejo langsung tergerak akan mentransfer sejumlah uang kepada sahabatnya itu. Tetapi, sesaat kemudian terlintas untuk membatalkan niat tersebut.
Lebaran ini Kang Bejo menjadi tuan rumah kumpul keluarga besar Yu Bejo. Meski hajatan ini hanya makan-makan, tapi pastilah memerlukan anggaran yang signifikan. Yu Bejo kalau ada hajatan di rumah selalu “all-out” dalam menjamu tamunya. Hidungan akan lengkap-selengkapnya dan aneka ragam. Dan lagi, Yu Bejo selalu berasumsi kakak-kakak dan adiknya akan membungkus makanan untuk dibawa ke rumah masing-masing. Hal ini sudah menjadi semacam ‘tradisi’ keluarga.
Kang Bejo samar-samar ingat ada ajaran ‘bersedekahlah meski sedang sempit’. Penasaran dengan kata-kata itu, dia menanyakan ke Grox, AI-nya platform X (dulu Twitter). Dia mengetik: ‘bersedekahlah meski sedang sempit’. Keluarlah jawaban Grox: “(Yaitu) orang-orang yang berinfak (bersedekah) di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” – QS. Ali Imran: 134
Dari pemikirannya itulah niat mentransfer sejumlah uang kepada sahabatnya dalam status “on-off”. Belum lagi pemikiran adanya keperluan anggaran untuk hajatan pernikahan anaknya yang tidak lama lagiu. Meski sudah ada alokasinya, tetap saja butuh “standby fund” untuk mengantisipasi biaya tak terduga.
Kecenderungan untuk tetap membantu sahabat akhirnya menguat karena rasa syukur Kang Bejo yang bulan ini mendapat amanat untuk memegang jabatan di sebuah institusi, yang itu memberikan tambahan pendapatan.
Kang Bejo segera meraih gagdetnya untuk mentransfer sejumlah uang kepada sahabatnya melalui m-banking. Kang Bejo merasa lega