Berkenalan dengan Gangguan Belajar
Apa itu gangguan belajar?
Gangguan belajar (learning disabilitis) termasuk gangguan neurologis. Yakni, gangguan terjadi karena perbedaan cara kerja dari otak seseorang. Sebetulnya, anak-anak dengan gangguan belajar itu sama pintar bahkan lebih pintar dibandingkan teman-temannya.
Perbedaannya adalah anak dengan gangguan belajar akan kesulitan diantaranya : membaca, mengeja, penalaran, mengingat dan atau mengorganisis informasi saat disuruh menjelaskan sesuatu atau saat diberi pelajaran dengan cara-cara konvensional.
Menurut para ahli gangguan belajar ini tidak bisa disembuhkan atau diperbaiki, dan merupakan problem seumur hidup. Akan tetapi dengan penanganan yang baik anak yang mempunyai gangguan belajar akan menjadi berhasil baik di sekolah dan meraih sukses di masa depan.
Orang tua dan guru perlu untuk memberikan dukungan dan mendorong kekuatan yang mereka miliki dengan memahami kelemahan mereka, serta berkolaborasi dengan professional dalam mencari solusi terbaik.
Tokoh yang kita kenal saat ini ternyata mempunyai gangguan belajar, seperti contoh : Albert Einstein (baru bisa membaca di usia 9 tahun), Walt Disney, Jenderal George Patton, (mantan wakil presiden AS Nelson Rockefeller memiliki kesulitan membaca di sepanjang hidup mereka, masih banyak lagi yang mempunyai kesulitan belajar seperti tokoh yang disebutkan akan tetapi tetap bisa meraih kesuksesan dan kekurangan tersebut tidak berdampak besar pada sukses besarnya.
Beberapa bentuk gangguan belajar yang paling umum, antara lain:
Disleksia: gangguan berbasis bahasa, di mana pengidapnya memiliki kesulitan untuk memahami kata-kata tertulis. Juga biasa disebut sebagai gangguan membaca.
Dyscalculia: gangguan matematikal, di mana pengidapnya perlu waktu lebih lama untuk memecahkan problem-problem aritmatika dan menangkap konsep-konsep matematika.
Dysgraphia: gangguan menulis, di mana pengidapnya akan merasa sulit untuk mencoretkan sebuah huruf atau menulis dalam sebuah area yang telah ditentukan.
Gangguan pengolahan auditori dan visual: gangguan sensorik di mana pengidapnya memiliki kesulitan dalam memahami bahasa meskipun dia mempunyai pendengaran dan penglihatan yang normal.
Gangguan belajar nonverbal: gangguan neurologis yang ber asal dari belahan kanan otak, menyebabkan masalah dengan fungsi-fungsi proses visual-spasial, intuitif, organisasi, evaluatif, dan holistik.
Kenali semenjak dini jika ada anak-anak kita yang memerlukan perhatian khusus terkait dengan gangguan belajarnya. Melalui deteksi dini dan penanganan yang tepat, maka gangguan yang dimiliki akan menjadi satu lompatan meraih prestasi.(yk)
Disarikan dari buku : Intelligen Neverlook so Good! Penulis: Andri Priyatna
2 Comments
Sangat menginspirasikan
Di kelas ada beberapa anak yang mengalami gangguan belajar, seperti disleksia, hiperaktif, dan slow learner. Membutuhkan pengertian dan ketrampilan bagi seorang guru untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhannya peserta didik. Tentu saja dibutuhkan kerjasama antara orang tua, guru, sekolah dan masyarakat untuk membantu anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tersebut. Karena anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar.
Astukah Resti Dirindari
Sdit Attaubah Batam
Kepri