Saatnya Guru Menjadi Kepala Sekolah, Menangkap Peluang dari Regulasi Baru

 Saatnya Guru Menjadi Kepala Sekolah, Menangkap Peluang dari Regulasi Baru

Seorang guru yang baik adalah pemimpin di kelas. Tapi bagaimana jika sekarang, kesempatan menjadi pemimpin di tingkat sekolah terbuka lebar? Itulah salah satu pesan penting dari Permendikdasmen Nomor 7 Tahun 2025: guru bukan hanya pelaksana kurikulum, tapi bisa naik peran menjadi pemimpin strategis di satuan pendidikan.

Dari Kelas ke Kepemimpinan

Regulasi baru ini bukan sekadar perubahan administratif. Ia adalah pembuka jalan—bahwa guru yang selama ini konsisten, kompeten, dan punya rekam jejak positif, kini bisa melangkah ke panggung yang lebih besar: menjadi kepala sekolah.

Dan bukan sekadar jabatan, posisi ini adalah ruang pengaruh yang nyata. Kepala sekolah bukan hanya manajer, tapi arsitek budaya sekolah, fasilitator guru lain, dan penjaga arah pendidikan di tingkat paling konkret.

Siapa yang Bisa Menjadi Kepala Sekolah?

Menurut pasal 7 dalam Permendikdasmen ini, guru yang ingin diusulkan sebagai calon kepala sekolah harus memenuhi beberapa syarat, di antaranya:

  • Minimal bergelar S1 atau D-IV dari prodi terakreditasi.
  • Memiliki sertifikat pendidik.
  • Bagi PNS, berpangkat minimal III/c, dan bagi PPPK, sudah menjadi guru minimal 8 tahun.
  • Memiliki nilai kinerja minimal “Baik” selama 2 tahun terakhir.
  • Pernah memiliki pengalaman manajerial minimal 2 tahun di sekolah atau komunitas pendidikan.
  • Tidak sedang menjadi tersangka atau pernah dipidana.
  • Bersedia ditempatkan di mana pun oleh pemerintah daerah.

Setelah lolos seleksi administrasi dan substansi, guru akan mengikuti Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Lulus dari pelatihan ini berarti siap untuk diangkat secara resmi.

Kenapa Ini Peluang Emas bagi Guru?

Banyak guru mungkin bertanya: “Dengan beban kerja yang sudah berat, mengapa harus jadi kepala sekolah?” Jawabannya sederhana: karena kita butuh pemimpin yang tahu rasanya menjadi guru. Kepala sekolah terbaik adalah mereka yang pernah bergumul di ruang kelas, memahami dinamika murid dan tantangan guru dari dekat.

Di tengah perubahan dunia pendidikan, pemimpin sekolah yang visioner tapi tetap membumi sangat dibutuhkan. Dan siapa lagi yang paling layak, kalau bukan guru yang sehari-hari berhadapan langsung dengan realitas sekolah?

Mari Kita Bersiap

Permendikdasmen ini bukan untuk semua guru — tapi untuk mereka yang siap naik kelas. Bukan dalam arti meninggalkan peran guru, tetapi memperluas pengaruhnya demi perbaikan pendidikan yang lebih sistemik.

Jika Anda guru yang selama ini bekerja dengan hati, punya jiwa melayani, dan ingin membangun budaya sekolah yang sehat, inilah saatnya bersiap. Lengkapi syarat, ikuti prosesnya, dan jadilah bagian dari perubahan.

Karena pada akhirnya, pemimpin sekolah yang baik bukan datang dari luar sistem, melainkan tumbuh dari akar-akar yang telah lama mengakar di dalamnya: guru itu sendiri. (Red)

Spread the love

Related post