Niken Sasanti, Sosok Kepala Sekolah Berprestasi Pecinta Literasi
Niken Sasanti merupakan sosok kepala sekolah yang bisa dibilang luar biasa. Mengapa luar biasa? Karena tidak banyak kepala sekolah di Indonesia yang sangat mencintai literasi, sampai-sampai membuat seluruh warga sekolahnya menjadi rajin ke perpustakaan.
Beberapa tahun yang lalu, Niken dinobatkan menjadi Kepala Sekolah Menengah Pertama Berprestasi Tingkat Nasional.
Keberhasilan Niken ternyata berawal dari kegemarannya akan membaca dan menulis, atau dunia literasi. Kegemaran membaca dan menulis ini sudah sangat tertanam sejak ia kecil. Ini bisa dibilang pengaruh dari orangtuanya yang juga seorang pendidik.
Ketika ditanya apa kunci keberhasilannya, Niken menjawab bahwa ia bekerja dengan tulus sepenuh hati dan penuh suka cita dalam mendidik anak-anak bangsa.
Lahir dan Tumbuh Dikelilingi Dunia Literasi
Niken mengatakan, sejak kecil dia sudah terbiasa dengan dunia literasi di dalam keluarganya. Ayahnya sering mendongeng untuk dia dan adik-adiknya menjelang tidur. Dari dongeng Kancil sampai dengan Roro Jonggrang, semua diceritakan oleh ayahnya. “Terkadang ayah juga mengarang dongeng sendiri karena kami sering minta ayah mendongeng lagi dan mendongeng lagi,” ujarnya.
Beraswal dari dongeng-dongeng ayahnya itu, imajinasi dia menjadi hidup. Wanita kelahiran Kudus Jawa Tengah tersebut sering bermain peran dengan adik-adiknya berdasarkan dongeng ayahnya. Tak hanya itu saja, masa kecilnya semakin lengkap dan berwarna karena ia dikelilingi berbagai macam banyaknya buku yang bisa ia lahap. Hal itu dikarenakan sang ayah memang memiliki sebuah perpustakaan kecil di rumahnya.
Maka Ketika ia menjadi kepala sekolah di SMPN 1 Yogyakarta sejak tahun 2016, kecintaannya akan dunia literasi ia tularkan di sekolah itu.
Karena keyakinannya bahwa kemampuan literasi sangat penting bagi warga sekolah untuk menghadapi tantangan abad 21, Ia ingin warga sekolahnya menjadi anggota masyarakat yang literat, memiliki kompetensi tinggi, dan berkarakter.
Kata orang, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Budaya baca tulis pun mulai terbentuk di SMPN 1 Yogyakarta. Kunjungan siswa ke perpustakaan meningkat pesat. Hingga puncaknya ialah pada bulan Agustus 2018 lalu, Niken mengikuti lomba tingkat nasional dan menang menjadi Juara 1 Kepala SMP Berprestasi Tingkat Nasional.
Semua siswa SMPN 1 Yogyakarta dibiasakan berliterasi. Bahkan ketika pandemi Covid, ada sesi literasi sebelum pelajaran dimulai. Selain itu, ada pula literasi keluarga. “Jadi di rumah masing-masing, siswa dan orang tuanya membaca buku secara bersama-sama. Tujuannya agar ada kebiasaan membaca pada anak dan makin mendekatkan hubungan anak dan orang tua,” ungkap Niken.
Tak berhenti sampai di situ, para siswa juga diajak menulis buku yang dibimbing oleh Guru Bahasa Indonesia. Tulisan siswa berkaitan dengan apa yang sedang dipelajari di kelas. Misalnya materi pelajarannya membahas mengenai cerita fantasi, maka siswa membuat tulisan tentang cerita fantasi. Tulisan hasil karya siswa dikumpulkan dan diedit oleh guru kemudian dicetak menjadi buku. Selama kurun waktu 2017 sampai sekarang telah terbit lebih dari 25 judul buku antologi karya siswa, 2 judul buku antologi karya guru, dan 5 judul buku karya Niken sendiri.(tnp)
1 Comment
Semangaat truuus bu…suksess selalu bu