Menulislah, Menulis itu Asyik dan Menyenangkan

Oleh: Zubaili, S. Pd. I

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menulis diartikan: (1) membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya)
(2) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan: menulis roman (cerita), mengarang cerita.

Menulis adalah salah satu pekerjaan yang semua kita bisa. Semua kita bisa menulis. Karena menulis sama halnya dengan berbicara. Bedanya, kalau berbicara ide-ide yang kita miliki kita sampaikan lewat ucapan. Sedangkan menulis, ide yang kita miliki kita tuangkan dalam bentuk tulisan.

Menulis itu sangat mengasyikkan. Sebagai contoh, saya yakin semua kita bisa dan pernah menulis. Menulis sebuah tulisan yang kita jadikan status atau story di WhatsApp, Instagram, Facebook dan lain sebagainya. Walaupun tulisan yang kita tulis berbeda pendek-panjangnya. Tanpa kita sadari kita sudah menjadi penulis, dan kita sangat senang dengan story yang kita tulis, apalagi dengan ada komentar pujian-pujian dari yang membacanya yang menjadi motivasi bagi kita untuk lebih rajin menulis story yang lain. Dan ketika itu, menulis terasa mengasyikkan, bukan?

Bagi saya pribadi, awal-awal mencoba menulis masih terasa biasa saja, tetapi seiring berjalan waktu terasa semakin mengasyikkan. Mulai terasa mengasyikkan tatkala saya pernah menulis sebuah artikel tentang upah bertepatan dengan hari buruh, yang kemudian artikel tersebut saya kirim ke redaksi sebuah majalah santunan, Santunan jadid Namanya, yang dikelola oleh kemenag Aceh. Padahal saat itu saya hanya mencoba-coba mengirim artikel, dan diluar dugaan artikel yang saya kirim dimuat di majalah tersebut. Kabar dimuatnya artikel tersebut, saya peroleh dari guru-guru yang bertugas di tempat saya mengajar. Karena pada masa itu, setiap bulan majalah santunan jadid dibagi ke madrasah-madrasah di Aceh.

Ucapan selamat pun bertubi-tubi saya terima dari kawan-kawan seprofesi yang membuat heboh suasana ketika itu. Bahkan, yang membuat saya sangat senang dan terharu adalah ucapan selamat juga datang dari salah seorang guru senior, beliau merupakan guru yang telah mengajarkan saya dulu ketika saya masih duduk di bangku MTs.

Sejak kejadian ini, saya semakin rajin menulis dan terasa mengasyikkan menghabiskan waktu luang dengan menulis. Dan juga mulai membuat blog. Baik blog pribadi, maupun blog keroyokan seperti kompasiana, guraru, dan lain sebagainya.

Bagi penulis pemula, mungkin menulis itu tidak mengasyikkan, menulis membuat kepala pening karena bingung tidak tahu harus menulis apa. Padahal sebenarnya setiap momen-momen sehari-hari bisa kita jadikan tulisan. Momen saat makan, minum, bekerja, dan lain sebagainya kita kita ceritakan kepada orang lain dalam bentuk tulisan, sebagaimna kita bisa bercerita kepada orang lain dengan ucapan.

Untuk membuat orang lain senang membaca tulisan kita, tentunya kita diharapkan mampu menulis tulisan yang bagus. Untuk membuat tulisan kita semakin bagus.  Kita dituntut untuk rajin membaca. Karena dengan membaca menambahwawasan dan kosa kata, dan bisa melihat gaya menulis orang lain yang kita jadikan rujukan, sehingga tulisan kita semakin bagus. Akhirnya membuat pembaca senang, dan kita pun sebagai penulis ikut senang.

Sebagai penutup. Diakhir tulisan, saya mengutip sebuah ungkapan Omjay. Sosok omjay sangatlah mengisnpirasi saya. Tulisannya ringan dan selalu menginspirasi. Sosok yang menurut saya, sangat menikmati dunia menulis. Menulis baginya sangat mengasyikkan. Dengan dalil, dimana saja beliau berada, beliau selalu mekuangkan waktu untuk menulis. Semoga kita bisa mengikut jejak beliau dalam menulis. Semoga!

“Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi” (Omjay)

Tulisan ini saya ikutkan dalam lomba karya tulis/literasi bagi guru se Indonesia dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2022 oleh Media SATUGURU.ID ( s.id/kanalsatuguru ).