Menulis Itu? Mudah, Lho!

Sumber : dokumen pribadi

“… Tapi, aku tidak berbakat!”

Seringkali kalimat itu meluncur dari seseorang ketika diajak untuk menulis. Ya, menulis. Menulis apa saja, apakah fiksi ataupun nonfiksi. Padahal, menulis itu bukan sebuah bakat yang diturunkan dari siapa pun. Menulis merupakan keterampilan yang harus selalu diasah dan terus diasah.

Hal tersebut bisa jadi hanya bagian kecil penyebab kegagalan kita dalam menulis. Akan tetapi, hal kecil tersebut jangan dijadikan alasan bagi kita untuk tidak jadi menulis. Memangnya ada hal lain yang perlu dipersiapkan lagi oleh penulis? Ya, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika memulai untuk menulis.

Yuk, ah….kita perinci satu per satu! Ada empat hal yang harus dipersiapkan oleh seorang penulis, yaitu tekad yang kuat, fisik yang sehat, kebiasaan membaca, dan berlatih.

Seorang anak SMA kelas XI pernah curhat, “Saya berhenti menulis, Pak.”Sambil berkaca-kaca, dia melanjutkan curhatannya, “ketika saya menulis dan dipublikasikan di medsos, banyak teman-teman yang mencibir tulisan saya. Bahkan, ada juga yang nge-DM, katanya saya sudah menyindir kehidupannya. Jangan mentang-mentang sudah menjadi penulis.”

Bagaimana jika itu menimpamu? Semangatkah untuk belajar menulis? Jika seorang penulis ‘baper’, tentunya tepat sudah peribahasa yang menyebutkan, “Layu sebelum berkembang”. Potensimu pasti akan menghilang ketika rasa ‘baper’ itu menghantui. Padahal, sebagai seorang penulis, kamu harus bersiap menerima kritikan dari pembaca. Ambil selalu sisi positifnya bahwa kritik yang dilontarkan oleh orang lain akan membuat tulisanmu semakin hari, semakin bagus. Dengan demikian, seorang penulis harus memiliki tekad kuat, berazzam, bahwa kamu pasti bisa menulis dan tulisanmu akan mengubah kehidupanmu dan orang lain ke arah yang lebih baik.

Apabila kamu sudah memiliki tekad yang kuat, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan fisik untuk menulis. Tubuh ini yang sudah dilengkapi dengan pancaindra oleh Yang Maha Sempurna, harus kita optimalkan untuk hal-hal yang baik. Ketika menulis, mata mengamati, otak mengolah, hati menyemai kebaikan, dan tangan mulai menari di atas kertas atau papan keyboard.

Apakah dalam kondisi tidak sehat secara fisik kita tidak bisa menulis? Tentu saja bisa. Akan tetapi, saya bukan menisbikan hal tersebut. Coba kita tengok, banyak di antara penulis yang dalam kondisi apa pun, misalnya sakit secara fisik, ia mampu menghasilkan tulisan yang mampu menggugah pembaca. Jika seseorang yang tidak dalam kondisi sehat fisiknya produktif berkarya, kenapa kita yang sehat secara fisik tidak mampu menulis?

Apalagi sekarang, teknologi semakin canggih. Kalau kamu merasakan tidak sehat secara fisik, banyak fasilitas yang tersedia. Tinggal klik, kamu bicara panjang lebar, jadilah sebuah tulisan dalam bentuk Microsoft Word. Lantas, kendala apa lagi yang menghambatmu untuk menulis?

Mengapa kita harus banyak membaca sebelum menulis? Untuk menjawab itu, kita bisa beranalogi, “Bagaimana kita mau memberi sesuatu kepada orang lain jika kita tidak memiliki sesuatu?” Begitupun dalam menulis. Apa yang akan kita tulis dan kita bagikan kepada orang lain jika kita tidak memiliki pengetahuan apa pun dari hasil kita membaca?

Membaca merupakan obat ampuh Ketika kamu tiba-tiba berhenti karena ‘mentok’ saat menulis (block writer). Membaca boleh apa saja: koran, majalah, karya sastra, buku ilmiah, ataupun berita dalam media daring. Jangan batasi media membaca. Karena pada akhirnya, tulisanmu mencerminkan bacaanmu. Sebagai saran, bacalah bacaan sesuai dengan keinginanmu (passion).

Terakhir, berkaitan dengan kalimat pembuka tulisan ini. Karena menulis itu bukan bakat, keterampilan menulis bisa diasah dengan cara berlatih. Latihan yang terus-menerus akan menjadikanmu seorang penulis yang luar biasa. Bukankah sekarang kamu dapat mengatakan bahwa bersepeda itu gampang? Padahal, dulu kamu belajar sepeda tertatih-tatih, cedera tangan dan kaki, badan, bahkan sering menangis karena bersepada itu susah. Begitu juga dengan menulis. Suatu saat, kamu akan mengatakan, “Menulis itu? Mudah, lho!”

sumber : yadiedun.my.id

Spread the love

Related post

5 Comments

  • Mari berlatih menulis di satuguru.id

  • Mantappp

  • Keren Pak Yudi, benar empat hal yang harus dipersiapkan oleh seorang penulis, karena hasil tulisan kita akan menjadi sebuah inspirasi dan bisa jadi tulisan kita akan mengsugesti para pembacanya.
    Mantaap👍👍

  • Sama dengan matematika harus terus diasah

  • Saya suka menulis Pak. Hanya saja hanya beberapa saja tulisan saya selesai. Sisanya masih otewe. Heheheh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *