Mengenal Metode Montessori Dalam Pendidikan

Oleh: Hery Setyawan, M.Pd.

Dunia pendidikan adalah dunia yang dirasakan dinamis, selalu berubah dan tidak pernah menetap. Oleh karenanya akan senantiasa lahir ide-ide baru mengenai berbagai teori, metode, cara yang bisa digunakan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya melakukan pembelajaran. Salah satunya adalah metode Montessori. Metode ini adalah yang sering terdengar seiring berjalannya program pemerintah yaitu pendidikan guru penggerak. Penulis sendiri mengetahui metode ini ketika mengikuti program pendidikan guru penggerak Angkatan 8. Materi teori Montessori terdapat di modul yang dipelajari dan beberapa teori yang menggunakan pendekatan permainan dalam dunia pendidikan.

Dalam metode Montessori ini begitu mementingkan pelajaran menggunakan panca indra, Metode ini juga menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra dan semua itu bersifat pelajaran. Seorang anak bisa diberi kemerdekaan secara luas, tetapi dalam sebuah permainan hal tersebut tidak dipentingkan. Sementara kita juga mengenal metode frobel yang menjadikan panca indra sebagai konsentrasi dalam pembelajarannya, metode ini lebih diutamakan permainan anak-anak, kegembiraan anak, sehingga pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih menyenangkan. Namun, dalam proses pembelajarannya setiap anak masih harus diperintah oleh guru.

Sementara taman siswa sebagai lembaga pendidikan yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara dalam pelaksanaannya bisa dikatakan menggunakan kedua metode tersebut, perbedaannya pelajaran panca indra dan permainan itu tidak dipisah. Taman Siswa berpendapat bahwa kepercayaan  dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan seorang anak sudah ditetapkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan segala alat-alat yang bersifat mendidik si anak.

Penulis mencoba membahas lebih jauh tentang metode Montessori, mungkin kita sudah sering membaca atau mendengar berbagai metode dalam dunia pendidikan salah satunya adalah metode Montessori bagaimana latar belakang metode ini, seperti apa metode ini diterapkan. Berawal dari Maria Montessori seorang wanita pertama yang menjadi dokter di italia pada 10 Juli 1896.

Maria Montessori menemukan dan mengembangkan metode ini yang berlatar belakang sebagai seorang dokter dan pengajar. Dia menyatakan bahwa metode ini menggunakan pendekatan dalam mendidik anak yang tujuannya adalah untuk membangun personalitas anak secara keseluruhan melalui aktivitas motorik, sensoris, dan juga intelektual yang berdasarkan pendekatan ilmiah dan observasi.

Metode Montessori membebaskan anak untuk memilih apa yang ingin mereka pelajari sesuai dengan tujuan dari metode ini yaitu agar anak-anak dapat mengembangkan segala potensi yang dimiiki. Pembelajaran dapat mereka pilih disesuaikan berdasarkan rentan usia yang sesuai. Metode Montessori ini dapat diterapkan dimana saja bisa sekolah ataupun di rumah. Metode ini berpendapat setiap anak memiliki kelebihan masing-masing sehingga tidak bisa disamakan dengan anak yang lainnya sehingga mereka diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dan menanamkan kemandirian dengan batas-batas tertentu.

Dalam penerapannya metode Montessori ini bisa kita terapkan dengan menggunakan berbagai permainan dimana menggabungkan berbagai aktivitas motorik, sensorik, dan juga intelektual diantara contoh permainan yang sudah ada sejak dulu diantaranya cublak-cublak suweng dan kubuk yang secara tidak langsung mengajarkan anak tentang bagaimana  perhitungan dan perkiraan. Selain permainan itu kita juga sudah mengenal permainan lainnya seperti gobak sodor dan berbagai permainan lainnya yang menggabungkan antara permainan dengan olahraga hal tersebut akan mendidik anak dalam hal: kekuatan serta kesehatan badan, tidak lupa juga mengajarkan kecekatan dan keberanian serta ketajaman dalam penglihatan. Selain itu juga kita sudah mengenal beberapa kegiatan dan permainan seperti: menguras bunga (ngronce), menyulam daun pisang atau janur, atau membuat tikar, dan pekerjaan anak lainnya hal ini dapat mengajarkan anak untuk selalu sikap tertib dan teratur.

Kita patut bangga dalam proses pembelajaran yang sudah yang telah dijelaskan diatas penerapan metode Montessori ini bisa dikombinasikan dalam berbagai permainan yang ada dan sudah digunakan karena kita tidak bisa pungkiri bahwa dunia anak-anak adalah bermain. Ki Hajar Dewantara dengan taman siswanya sudah menggabungkan metode Montessori dengan Frobel dalam proses pembelajaran yang dilakukan sehingga anak merasa nyaman dan menyenangkan dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. 

 
Spread the love

Related post

2 Comments

  • Saya sangat berkesan dengan kemampuan bapak. Lanjutkan pa

    • Terima kasih atas atensi nya pak

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *