Farina Rose: Mengajar Lebih Asyik Dengan Mendongeng

 Farina Rose: Mengajar Lebih Asyik Dengan Mendongeng

Berangkat dari keinginan untuk berbagi cara mengajar yang menyenangkan, Farina Rose, Pengajar Muda dari Gerakan Indonesia Mengajar di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mengadakan kegiatan Halsel Mendongeng.

Di kegiatan ini, Farina Rose mengajar sambil mendongeng kepada anak-anak kemudian mengadakan lokalatih mendongeng bagi guru-guru di sana.

Farina Rose mengatakan, harapannya guru-guru di Halmahera Selatan mulai menerapkan metode mendongeng saat mengajar di kelas seusai mengikuti kegiatan ini. “Karena mengajar bisa menjadi lebih menyenangkan dengan mendongeng,” kata dia menjelaskan. 

Farina menambahkan, selain dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan, mendongeng juga dapat membuat suasana menjadi lebih bersemangat. Mengajar dengan mendongeng juga dapat diterapkan secara luas seperti pada pelajaran-pelajaran yang berhubungan pada penanaman karakter, sains, sosial, bahkan matematika. “Mendongeng dapat dipakai oleh tenaga pendidik menjadi perbendaharaan metode baru dalam mengajar,” ucapnya.

Kegiatan Halsel Mendongeng diselenggarakan selama dua hari yakni Jumat (8/11) di SD N Labuha 01 dan Sabtu (9/11) di SD Inps. Bertingkat Mandaong. Dalam kegiatan ini, panitia mengundang 2 orang guru dari setiap sekolah dasar yang ada di Kota Labuha dan sekitarnya. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 orang guru dan puluhan murid di tiap-tiap sekolah tuan rumah. 

Pengajar Muda berbagi bagaimana cara menerapkan metode dongeng dalam mengajar. Pada hari pertama, Mesa Rahmi, Pengajar Muda di SDN Inp Belangbelang mengajarkan mata pelajaran IPS tentang migrasi kepada siswa-siswi kelas III dan IV. Sedangkan guru-guru memperhatikan cara Mesa mendongeng dari ruangan yang berbeda.

Mesa menjelaskan migrasi dan alasannya menggunakan percakapan antar hewan sebagai tokoh dalam dongeng. Dia juga menggunakan beberapa alat bantu sederhana agar lebih menarik. Metode ini cukup efektif, karena setelah dongeng selesai murid-murid langsung ingat apa arti migrasi beserta penyebabnya. 

Acara dilanjutkan dengan lokalatih mendongeng bagi guru-guru. Pada acara lokalatih, guru-guru diajak untuk belajar memahami manfaat mendongeng, langkah membuat dongeng, kemudian mempraktekkannya di depan kelas. Farina Rose selaku pelatih memberi contoh nyata perbedaan mengajar dengan ceramah dan mendongeng dengan materi pelajaran yang sama. 

Peserta dibagi dalam beberapa kelompok, lalu setiap kelompok diberi materi mata pelajaran tertentu. Cerita dongeng disesuaikan dari materi mata pelajaran tersebut. Setelah cerita dongeng dibuat beserta alat peraganya, masing-masing kelompok diminta untuk mendongeng di depan kelas. 

Nurwahida, guru SD N Labuha 01, mengatakan “Saya mendapatkan inspirasi baru. Ternyata anak-anak cepat memahami pelajaran dengan mendongeng. Pelajaran yang sulit dan membosankan, ternyata bisa jadi lebih menyenangkan. Anak-anak tidak cepat bosan.” 

Kepala Dinas Pendidikan, Iswan Hasjim, yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan beliau sempat berujar bahwa mendongeng dapat dijadikan ajang lomba antar guru. Ke depan, dia berharap guru-guru di Halmahera Selatan dapat menerapkan metode mendongeng saat mengajar agar suasana kelas lebih asyik dan menyenangkan. (Sumber: www.indonesiamengajar.org).

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *