Pentingnya belajar kecakapan hidup (lifeskill) kelistrikan bagi siswa
Yudhi Kurnia
Guru prakarya SMP Muhammadiyah 8 Bandung / Mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UAD Yogyakarta
Di era saat ini banyak hal menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Salah satu contoh adalah untuk urusan makan, hanya dengan aplikasi di gadget kemudian dengan mudah kita memesan makanan yang diinginkan dengan praktis. Tentu saja bagi ibu-ibu atau keluarga yang tidak sempat memasak maka akan sangat mudah untuk mendapatkan makanan dengan cepat tanpa repot.
Sayangnya, dibalik kemudahan yang kita dapatkan nyatanya ada keahlian-keahlian yang awalnya mampu dimiliki perlahan menghilang. Seperti yang ditulis di atas keahlian memasak misalnya, semakin mudah orang memesan makanan, maka kemampuan dan keahlian memasak akan semakin hilang pula. Tentu hal ini tidak kita inginkan bukan?
Ahli berpendapat bahwa di masa depan beberapa profesi akan hilang karena adanya kemajuan teknologi. Hal ini nampaknya sudah terlihat nyata, sebagai contoh adalah pegawai pengantar surat. Saat ini sangat jarang bahkan tidak ada orang yang menyengaja menulis surat kemudian dikirimkan melalui pos. Hal tersebut sudah digantikan dengan aplikasi email. Melalui aplikasi email ini maka surat atau informasi dengan cepat dikirimkan dalam hitung detik.
Contoh lain adalah wartel (warung telekomunikasi), warung ini sudah tidak bisa lagi kita temukan semenjak handphone dengan telepon dan smsnya ada. Warung telekomunikasi yang dulu pernah eksis dan dijaga oleh operator sekarang sudah tidak ada lagi, profesi penjaga wartel pun hilang.
Kemajuan saat ini tidak bisa kita bendung, antisipasi yang paling baik adalah beradaptasi dengan perubahan dan mengambil manfaat sebanyak-banyaknya. Kita tidak bisa menghindari perubahan yang begitu cepat ini, cara terbaik adalah mampu untuk terus belajar tanpa henti.
Sebagai seorang guru prakarya tentu materi-materi yang berkaitan dengan praktikum kecakapan hidup kerap diberikan kepada siswa. Salah satunya adalah kecakapan dalam mengetahui, mempraktikan pemasangan komponen dan alat-alat listrik di rumah tangga.
Pada materi kelistrikan disampaikan tentang komponen-komponen yang kerap digunakan dalam menginstalasi listrik di rumah, beberapa di antaranya adalah steker, saklar, stop kontak, kabel, dudukan lampu, dan lampu itu sendiri. Pada materi ini para siswa wajib untuk mengetahui bentuk secara gambar atau secara nyata. Tentunya dengan beragam bentuk dan merek dari komponen siswa diarahkan untuk menggunakan komponen yang tepat.
Selain keahlian mengenal komponen listrik, para siswa juga wajib mengetahui tentang gambar rangkaian listrik baik secara seri dan juga paralel. Hal ini penting terutama dalam perencanaan instalasi listrik di rumah, dan juga sebagai bahan dalam proses pencarian masalah atau trouble shooting rangkaian.
Keahlian lainnya yang akan dipelajari pada materi kecakapan kelistrikan rumah tangga adalah bagaimana menyambungkan kabel listrik. Penyambungan kabel ini menjadi penting dipelajari agar sambungan yang dibuat itu kuat dan tahan lama. Beberapa teknik penyambungan seperti pig tail, bell hanger, britania, sambung scarf dan lainnya wajib untuk diketahui, cara paling gampang siswa bisa mengikuti dengan mencari informasi di youtube misalnya.
Kemampuan mengetahui alat yang digunakan dalam kelistrikan seperti tang kombinasi, tang pemotong, obeng, ataupun alat lainnya juga akan ditingkatkan pada materi kecakapan hidup di materi kelistrikan ini. Tidak hanya itu, para siswa juga akan mengetahui berapa harga-harga alat dan bahan yang digunakan pada kelistrikan rumah tangga tersebut. Harapannya para siswa ke depannya mampu merancang anggaran biaya dalam instalasi listrik di rumah sendiri.
Keterampilan kecakapan hidup apapun itu materinya wajib untuk dimiliki para siswa sebagai bekal hidup di masa yang akan datang. Meskipun saat ini kita semua dimanjakan dengan kemudahan-kemudahan dalam hidup, tetap saja keahlian-keahlian yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari seperti dunia listrik tetaplah diperlukan.
Untuk itu, mari senantiasa memberikan aktifitas menarik yang akan menjadi bekal para anak didik kita di masa yang akan datang. Akan banyak sekali profesi yang hilang di masa depan karena kemajuan teknologi. Akan tetapi, keterampilan dasar untuk kehidupan seperti menggunakan tang, obeng, bor tangan dan lainnya tetap perlu dipelajari. Mari kita belajar!