Majunya Peradaban Dimulai dari Ruang Kelas
Ada beberapa aspek yang menjadi kriteria dan tolak ukur, sebuah masyarakat dikatakan memiliki peradaban yang maju. Diantaranya : pendapatan kapita yang tinggi, keamanan masyarakat terjamin, fasilitas kesehatan memadai, rendahnya tingkat pengangguran, tingginya penguasaan sains dan teknologi, serta tingginya tingkat pencapaian literasi.
Semua tolak ukur dan kriteria tersebut, akan tercapai bila sumber daya manusia yang menjalani peradaban memiliki karakter yang unggul yakni agamis, beretika, cerdas, menguasai teknologi, kreatif dan inovatif.
Karakter peserta didik yang unggul tersebut hanya akan dicapai, bila guru melakukan perannya secara maksimal dalam arti sebanyak yang dapat dilakukan oleh guru hingga mencapai batas tertinggi dan optimal, artinya guru melakukan tugasnya mengajar, mendidik, dan membimbing peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Peran Guru Menurut Ki Hajar Dewantara
Sebenarnya banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan oleh guru, terkait peran mereka dalam mempersiapkan peserta didik. Agar mereka menjadi sumber daya manusia yang tangguh dalam memajukan peradaban sebuah masyarakat.
Sebagai peran paling krusial, mendasar, dan sesuai dengan karakteristik moral dan budaya bangsa, serta filosofi guru sebagai orang yang digugu dan ditiru. Peran tersebut menjadi panduan, bagi seorang guru. Saat mereka berinteraksi dengan peserta didik di ruang kelas.
Pertama, guru berada di depan, Ing Ngarso Sung Tulodo. Artinya ketika guru berada di depan, menjadi seorang pemimpin, dalam hal ini memimpin pembelajaran. Maka, seorang guru harus dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi peserta didiknya. Teladan tersebut harus ditampilkan guru dalam setiap tindakan, perkataan, dan sikapnya ketika menghadapi permasalahan hidup. Baik di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Kedua, guru berada di tengah, Ing madyo Mangun Karso, saat berada di tengah-tengah peserta didik, membagikan ilmu di kelas, dan berinteraksi dengan mereka dalam keseharian di lingkungan sekolah. Guru harus mampu menggugah dan membangkitkan semangat.
Ketiga, guru berada di belakang, Tut Wuri Handayani. Guru harus mampu berperan dalam memberikan dorongan moral, motivasi, dan semangat. Agar peserta didik merasa tenang, tidak takut, dan tak merasa khawatir dalam melakukan sesuatu yang benar. Karena, mereka yakin ada guru yang merestui dan membenarkan tindakan tersebut
Pengaruh Pemerintah Terhadap Peran Guru
Maju dan berkembangnya peradaban sebuah masyarakat, tidak terlepas dari sikap dan perhatian pemerintah, dalam mengoptimalkan peran guru yang ada di wilayahnya. Guru dalam hal ini berperan sebagai kulminator (baca: yang melecut, memotivasi) mempersiapkan peserta didik, agar menjadi ujung tombak dalam majunya sebuah peradaban.
Coba kita lihat negara Jepang. Setelah dijatuhkannya bom atom pada tahun 1945, Kaisar Hirohito langsung mengambil langkah yang out of the box. Langkah tersebut, yakni mengumpulkan 45.000 guru yang tersisa sebagai korban perang. Lalu, kaisar Jepang ke-142 tersebut memberikan arahan, bagaimana guru harus bergerak sebagai agen pembaharu (agent of the change) dalam memulihkan kondisi negara dan peradabannya. (tnp)