INDONESIA; PESONA “TAMAN SURGA” DI RENTANG KHATULISTIWA
*Oleh: Fery Mulyadi, S.H.I
Negara manakah yang layak digelari dengan “Taman surga”? Pertanyaan ini sangat menggelitik untuk dicarikan jawabannya. Jika diobservasi secara dalam, maka jawabannya adalah Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara yang terletak pada koordinat 95º hingga 141º bujur timur dan 6º lintang utara hingga 11º lintang selatan.
Kenapa Indonesia layak menjadi “Taman Surga” di dunia? Jawabannya, karena semua pesona surga itu terdapat di negeri beribu pulau ini. Rasanya tidak berlebihan kalau dikatakan Indonesia adalah wilayah dengan beragam pesona surganya. Hal ini memang terbukti dengan silih bergantinya bangsa asing yang berusaha menguasai dan menjajah negeri ini, mulai dari Portugis, Inggris, Belanda, hingga Jepang. Semua bangsa kolonial tersebut rela mengorbankan segalanya supaya bisa menguasai Nusantara. Mereka datang karena dahsyatnya daya tarik pesona negeri ini yang tentu saja tidak dimiliki oleh wilayah lainnya di dunia.
Lalu, pertanyaaan berikutnya; Apa saja pesona yang ada di Indonesia, sehingga negera ini layak dinobatkan sebagai “Taman Surga” yang membentang di khatulistiwa? Menurut penulis, minimal ada tiga pesona utama “Taman Surga” yang dimiliki Indonesia. Pesona surgawi tersebut dapat diuraikan sebagi berikut:
- Pesona Kekayaan alam Indonesia.
Pesona kekayaan alam Indonesia dapat dilihat dalam tiga kategori yakni; kecantikan panorama alam, kekayaan barang tambang, kekayan hayati (flora dan fauna). Berkaitan dengan pesona kecantikan alam Indonesia, maka dapat dilihat dengan adanya ratusan panorama alam yang menakjubkan mata. Panorama alam ini hadir bagaikan untaian mutiara yang sangat mempesona, misalnya; Ngarai Sianok di Bukittinggi, Danau Toba di Sumatera Utara, Kawasan Raja Ampat di Papua, Pantai Kuta di Bali, Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat, Taman laut Bunaken di Sulawesi Utara, dan ribuan tempat lainnya. Semua kekayaan alam tersebut menjadi bukti bahwa “Taman Surga” ini memang ada di Indonesia.
Selanjutnya, pesona alam terlihat pada kekayaan barang tambang yang terdapat dalam perut bumi di wilayah Indonesia seperti; minyak bumi, gas alam, batu bara, nikel, timah, mineral tanah jarang, uranium, dan lainnya. Selain itu, terdapat juga barang tambang yang yang tersebar di atas permukaan bumi, seperti: pasir, tanah liat, belerang, batu alam, dan lainnya.
Selain pesona kecantikan panaroma alam dan barang tambang, Indonesia juga memiliki kekayaan hayati, seperti ratusan jenis tumbuhan yang dapat digunakan untuk kebutuhan manusia, mulai dari biji-bijian, umbi-umbian, hasil hutan, perkebunan, dan hasil pertanian. Kekayaan hayati semakin luar biasa dengan adanya ratusan spesies hewan, mulai dari yang habitatnya hidup di darat, air tawar, dan laut.
Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 8.000 spesies tumbuhan dan 2.215 spesies hewan yang sudah teridentifikasi. Spesies hewan terdiri dari 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu. Kekayaan hayati ini turut menggambarkan bahwa bahwa negeri Nusantara memang surganya flora dan fauna.
.
- Pesona Kekayaan Sosial Bangsa Indonesia
Pesona sosial Bangsa Indonesia di antaranya dapat dilihat dari tiga sisi, yakni; dari indahnya kebaragaman suku bangsa, keberagamman agama, dan keluhuran karakter Bangsa Indonesia. Berkaitan dengan suku bangsa, Indonesia memiliki lebih kurang 1.340 suku bangsa, di antaranya; Suku Jawa, Sunda, Melayu, Minang, Batak, Asmat, Bugis, Aceh, Bali, dan lainnya. Sedangkan dari segi agama dan kepercayaan, Indonesia memiliki enam agama resmi, yakni; Islam Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, serta sebaian kecil menganut aliran kepercayaan.
Walaupun memiliki banyak suku bangsa dan beragam agama, tetapi masyarakat Indonesia tetap menyatu serta hidup damai dalam bingkai negara kesatuan. Keragaman itu diikat dengan semboyan “Bhineka Tungga Ika, yang berarti walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Kedamaian negeri ini juga dikuatkan dengan karakter luhur Bangsa Indonesia yang cinta damai, suka bergotong royong, sangat bertoleransi, penyayang, dan terbuka dengan semua perubahan. Keindahan fenomena kehidupan sosial masyarakat Indonesia telah di kenal masyarakat dunia dan menjadi pesona bagi semua orang yang berkunjung di negeri “Taman Surga” ini, bahkan mereka tidak hanya datang sekali, tetapi berulang kali sepanjang hidupnya.
- Pesona Kekayaan Budaya Bangsa Indonesia
Indonesia tidak hanya memukau dari segi kekayaan alam dan kondisi sosial, tetapi juga memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Kekayaan budaya Nusantara dapat dilihat dari banyak hal, di antaranya; jenis Kuliner tradisional, bahasa daerah, busana tradisional, rumah adat, dan upacara adat.
Negeri Nusantara memiliki jenis kuliner yang banyak, sekitar 3.259 yang telah diberi nama. Jenis kuliner itu terdiri dari 208 makanan utama, 147 minuman tradisional, dan lebihnya adalah makan pendaping, serta makanan ringan. Sedangkan dari jenis pakaian tradisional lebih dari 38 jenis, dan untuk bangunan tradisional lebih kurang 45 jenis. Selanjutnya, jumlah kekayaan budaya nusantara semakin majemuk dengan adanya lebih kurang 715 bahasa derah yang digunakan. Selain itu, Indonesia juga lebih dari 40 jenis upacara adat yang saat ini tersebar di 38 Provinsi.
Sebagai penutup, jika kita berbicara tentang Indonesia, maka sesungguhnya sedang mengkaji Negeri “Taman Surga” yang sangat kaya alam, sosial, maupun budayanya. Oleh karena itu, segenap komponen Bangsa Indonesia harus harus bersyukur, merawat, melestarikannya. Jika tidak dirawat dan dijaga, maka tidak tertutup kemungkinan semua pesona surga Bangsa Indonesia tersebut akan binasa ditelan masa karena nafsu dan keserakahan manusia yang hilang rasa dan logikanya.
*(Guru SMA Islam As-Shofa Pekanbaru)
20 Comments
MASYALLAH
Mantap ustad
sehat selalu ustad
Wow wew wiw waw
maasyaAllah
Masya Allah
MasyaAllah
Kerenn
wauuuu
Bagus
Masyaallah Keren bangett
keren pak, masyaallah
terima kasih sangat bermanfaat
Subhanallah memotivasi
masyaAllah, semoga bermanfaat
masyaallah keren menambah ilmu pengatahuan
MasyaAllah
KERENNN
MasyaAllah ustad
masyaallah
[…] INDONESIA; PESONA “TAMAN SURGA” DI RENTANG KHATULISTIWA […]