Menjadi Insan yang Berdaya di Usia Senja

 Menjadi Insan yang Berdaya di Usia Senja
Sumber Photo : Penulis

Oleh : Yudhi Kurnia,.S.T.,Gr

Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Fase perjalanan hidup seorang insan berbeda-beda. Ada yang dilewati dengan kemudahan-kemudahan, tak sedikit juga yang harus berjibaku dengan perjuangan dan perlawanan menghadapi beragam rintangan. 

Normalnya, dan ini menjadi keinginan ideal setiap orang bahwa di masa senja atau melewati masa tua itu dilakukan dengan tenang. Hasil jerih payah berusaha, bekerja di masa muda itu mampu dan bisa dinikmati di masa tuanya. 

Akan tetapi, tidak semua manusia itu mampu masuk ke dalam kenikmatan seperti itu. Tak jarang setelah masuk masa pensiun justru kesulitan itu malah sering datang. Hal ini dikarenakan dengan beragam hal. Teruntuk yang tidak mendapatkan tunjangan masa tua, tentunya akan kembali berusaha keras agar bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat tidak adanya jaminan pensiun. 

Jikapun ada yang mendapatkan jaminan pensiun tak sedikit pula masih mengeluh karena ternyata tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mungkin, pada saat masih aktif kebutuhan sehari-hari bisa diisi dengan penghasilan tambahan lainnya, dan itu luar dari gaji normal biasanya yang didapatkan setiap bulan. 

Selain masalah finansial, para veteran sebuah pekerjaan tentunya di awal-awal pensiun sering mengalami yang namanya post power sindrom. Kondisi di mana mental kita diasah untuk mampu belajar membiasakan diri menjadi seorang yang bukan siapa-siapa jika dibandingkan saat dulu ketika masih menjadi pekerja atau bahkan menjabat di sebuah lembaga.

Bagi para pekerja yang saat ini masih bekerja dalam jangka waktu lama kebetulan juga tidak mempunyai jaminan pensiun, atau bahkan yang sudah mendekati masa-masa purnabakti tugas harus dengan segera mempersiapkan diri, untuk bisa melewati hari demi hari dengan tetap produktif menghasilkan karya berkualitas.

Harapannya, jika sudah mempersiapkan maka hal-hal yang biasa terjadi pada orang-orang yang sudah tidak lagi bekerja, maka melewati masa purnabakti adalah menjadi hal yang paling potensial untuk terus berkarya. Jangan sampai terjadi, memasuki masa pensiun malah menjadi semakin layu dan tidak berkembang. 

Saya sendiri tidak jarang menemukan para orang tua yang masuk masa pensiun itu sudah tidak lagi bergairah dalam menjalani kehidupan. Seolah roda kehidupan itu berhenti pada saat memasuki masa pensiun, pada akhirnya segala macam penyakit akan hadir, tentunya hal ini tidak boleh terjadi apabila kita semua menyadari, kemudian mengubah mindset dan menggaungkan motto “Menjadi berdaya di masa senja!”

Banyak hal yang tentunya bisa dilakukan. Usia senja atau para purna akan terus bisa menginspirasi di masa kini, meski sudah tidak lagi aktif bekerja di sebuah lembaga atau perusahaan. Beberapa di antaranya adalah dengan aktif menulis, atau membuat video-video yang menginpsirasi yang bisa dibagikan ke khalayak umum. 

Maka dengan demikian, kesegaran pikiran akan terus bisa berjalan. Hal ini dikarenakan otak kita akan selalu bekerja. Efeknya adalah dengan kinerja otak yang terus menerus maka kesehatan akan senantiasa bisa didapatkan. 

Lain halnya, jika memasuki masa-masa pensiun itu dihadapi dengan kondisi perasaan yang terus menerus bersedih maka kita tidak akan mendapatkan kondisi prima, bahkan bisa jadi akan memunculkan beragam macam penyakit. 

Berdaya di masa tua, produktif dan aktif meski sudah masuk masa pensiun haruslah selalu dilakukan. Hal ini guna mencegah diri terus menerus meratapi kondisi, inilah salah satu contoh dari yang dinamakan post power sindrom. 

Kemajuan teknologi memungkinkan para orang tua yang sudah purna tugas bisa terus produktif, menginspirai, dan bahkan terus bisa mendapatkan gaji dari karyanya, baik itu dari hasil menulis ataupun pembuatan konten-konten video yang menginspirasi. 

Akan banyak orang yang membutuhkan pengetahuan kita ataupun pengalaman para orang tua yang sudah pensiun. Salah satu solusinya adalah dengan berbagi tulisan bermanfaat sesuai bidang yang pernah digeluti. Pengalaman penulis tentunya akan sangat bermanfaat untuk yang membaca. Maka dengan demikian setidaknya akan didapatkan minimal dua hal dari berbagi tulisan ataupun pengalaman tersebut diantaranya adalah pahala dalam berbagi, otak yang selalu dijaga untuk terus berpikir. 

Kini saatnya kita harus sudah mulai mempersiapkan diri. Jaga kondisi kesehatan tubuh dengan tetap menjaga pikiran. Teruslah aktif dan produktif, berusaha untuk senantiasa tidak berhenti berpikir. Persiapkan diri menyongsong masa nanti dengan tetap melakukan beragam hal kebaikan terutama peribadahan yang sifat vertikal kepada Allah SWT, tidak hanya itu hubungan secara horizontal hablumminnas juga harus senantias dijaga.

Usaha selanjutnya adalah pilih satu komunitas agar kita selalu menjaga pikiran agar terus aktif. Bicarakan hal-hal yang positif saat bertemu dengan siapapun. Maka dengan demikian diharapkan kita akan menjadi insan yang senyatanya adalah Husnul Khatimah, karena saat memasuki masa tua tetap menjaga anugrah Allah SWT berupa kemampuan berpikir dengan sebaik-baiknya. Yuk, Mari! Berdaya di Masa Senja. 

Biografi Penulis :

Guru Prakarya di SMP Muhammadiyah 8 Bandung, saat ini sedang menempuh pendidikan di pasca sarjana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta – Program Studi Manajemen Pendidikan. Pengelola blod gurumotekar.my.id dan sinatria.wordpress.com. Karya penulis dalam bentuk video bisa dilihat di Youtube : Channel Guru Motekar.

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

6 Comments

  • Tulisan yang memberikan semangat agar menyiapkan diri lebih baik

  • Sangat apik… mengispirasi..

  • Alhamdulillah Yaa Robb Segala Puji hanya Milik Allah yang telah memberikan umur kepada kami agar bisa berjuang untuk meraih kehidupan di dunia untuk mencapai kehidupan akhirat kelak tulisan ini dapat menjadi pengingat dan bahkan harus bisa menjadi pecut atau motivasi untuk kami mempersiapkan masa pensiun, semangat terus Kang Yudhi !!!! Jazzakkillah

    • Terima kasih, kang. Semoga kegiatan di Korea diberikan kelancaran.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *