Nagita: Raih Medali Perunggu IBO 2015
Kecintaannya kepada Biologi mengantarkan Nagita, siswa MAN Insan Cendekia Serpong, ke Denmark untuk mengikuti International Biology Olympiad (IBO).
Sebelum bisa mengikuti IBO, banyak tahapan yang harus dilalui. Dari seleksi tingkat sekolah, kota, provinsi, nasional, lalu pelatnas.
Di tahun 2014, Nagita pernah meraih medali emas bidang Biologi di OSN. Medalis OSN ini akan diundang untuk mengikuti pelatnas tahap I yang berdurasi 3-4 minggu. Di pelatnas, Nagita diberikan materi-materi yang dibutuhkan untuk IBO sekaligus diseleksi kembali. Dari 30 orang yang mengikuti pelatnas tahap I, terseleksi 16 orang untuk mengikuti pelatnas tahap II. Kemudian 8 orang pada pelatnas tahap III, sampai akhirnya terpilih 4 orang yang akan menjadi delegasi Indonesia untuk IBO.
Sebelumnya, Nagita pernah mengikuti pelatnas di tahun 2014, namun hanya berhasil lolos sampai pelatnas tahap II. Di tahun 2015 ini, Alhamdulillah, Nagita bisa lolos sampai 4 besar. Keempat orang ini kemudian dilatih kembali di pelatnas tahap IV. Di sini, tidak terlalu banyak materi yang diberikan, kebanyakan hanya simulasi tes teori dan praktikum, yang kemudian langsung dibahas jawaban dan kesalahan-kesalahannya.
Nagita berangkat ke Denmark pada 9 Juli 2015 didampingi oleh empat dosen pembimbing dari ITB dan satu guru biologi MAN Insan Cendekia Serpong. Setelah menginap dan membiasakan diri pada kondisi lingkungan yang berbeda selama tiga hari di Kopenhagen, rombongan berangkat ke Aarhus untuk mengikuti IBO.
Di Kopenhagen, Nagita dan tim sempat berkunjung ke KBRI Denmark dan disambut oleh duta besar Indonesia untuk Denmark beserta stafnya. Pembukaan IBO berlangsung pada 12 Juli di Concert Hall Aarhus. Tes praktikum dilaksanakan pada 14 Juli dan tes teori pada 16 Juli di Aarhus University.
Selama lomba berlangsung, peserta tidak diizinkan bertemu dengan para pembimbing yang berperan sebagai Jury Member. Jury member ini bertugas dalam menerjemahkan soal ke Bahasa Indonesia dan mengoreksi kembali hasil periksa panitia IBO sehingga peserta bisa memperoleh nilai yang maksimal. Hasil diumumkan pada 18 Juli beserta penutupan dan gala dinner.
Tim Indonesia berhasil meraih 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu. Nagita dan tim sampai kembali di Indonesia pada 20 Juli 2015. Pelaksanaan IBO kali ini bertepatan dengan akhir Ramadan, dan Nagita harus melewatkan Idul Fitri di Denmark. Sayangnya, Nagita dan tim tidak bisa menunaikan shalat Ied karena tidak mengetahui lokasi masjid yang menyelenggarakan shalat Ied, dan tidak memiliki sarana transportasi.
Selain itu, hal yang cukup sulit bagi Nagita adalah dalam melaksanakan shalat Maghrib, Isya, dan Subuh karena waktu yang berdekatan di malam hari. Magrib jam 10 malam, Isya jam 12 malam, dan Subuh setengah tiga dini hari. Hal ini disebabkan musim panas yang sedang berlangsung sehingga siang menjadi lebih panjang dan malam menjadi lebih pendek.
Atas prestasi tersebut, Nagita sangat berterima kasih kepada kedua ornaguanya.. Sejak awal, mereka selalu siap membimbing dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan Nagita selama mengikuti olimpiade. Selain itu, mereka selalu memberikan dukungan moral dan menyemangati Nagita untuk selalu berusaha dan tidak menyerah serta berputus asa. Walaupun begitu, bimbingan dari guru-guru di sekolah dan dosen-dosen pembimbing di TOBI, serta dukungan dan doa dari teman-teman dan keluarga lainnya juga sangat berharga bagi Nagita.
Berkat prestasinya meraih medali perunggu IBO, Nagita, selain mendapatkan medali, sertifikat, dan hadiah berupa uang, juga mendapatkan beasiswa untuk kuliah S1 dari Kemendikti.