Ingatlah kematian
*Iim Karimah
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS Ali Imran 185). Satu persatu teman, sahabat, keluarga kita telah pergi dijemput kematiannya. Kematian merupakan nasihat yang tak terkalahkan dibandingkan dengan apapun. Kematian mengingatkan kita ke kehidupan yang sebenar-benarnya. Kematian adalah sesuatu yang pasti datangnya. Kematian merupakan sesuatu yang menakutkan bagi sebagian manusia. Tentu saja manusia yang tidak mempersiapkan diri.
Manusia yang terlalu sibuk mencari dunia. Menjadikan dunia tujuan hidupnya, padahal kematian merupakan pintu untuk masuk ke kehidupan yang sebenarnya yaitu alam akhirat, alam pembalasan dari semua amalan yang telah kita perbuat selama di dunia. Sekecil apapun. Tapi anehnya walaupun sesuatu itu pasti datangnya, kita masih saja terlena oleh bisikan-bisikan yang menyebabkan manusia tergoda dengan bujukan hawa nafsu. Baik itu harta, tahta, dan sejenisnya. Manusia seperti inilah yang akan rugi nantinya.
Kematian adalah suatu peristiwa yang paling tidak diharapkan oleh orang-orang terlena dengan megahnya dunia. Sebaliknya manusia yang selalu di jalan Allah SWT, merekalah nanti yang akan beruntung hidup di dunia maupun akhirat, tak jarang kematian mereka rindukan. Dunia mereka jadikan ladang untuk beribadah. Mereka selalu menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan dosa. Mereka dalam menjalani hidup di dunia ini, tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama, tetapi hidup di dunia ini mereka jadikan sebagai ladang kehidupan yang utama untuk beribadah kepada Allah SWT.
Beberapa ciri atau tanda orang mati yang syahid ialah mati dalam keadaan mencari ilmu, mencari nafkah, sedang shalat, dalam keadaan hamil dan melahirkan, orang yang meninggal karena sakit diantaranya sakit perut. Tanda-tanda yang telah dijelaskan di atas adalah tanda orang yang meninggal dalam keadaan membawa iman. Marilah sisa umur kita hidup di dunia ini kita isi dengan amal-amal ibadah, karena amal-amal ibadah kita sebagai persiapan bekal di kehidupan akhirat kelak. Karena kehidupan di dunia ini hanya sementara dan akhiratlah yang kekal. Kita hidup di dunia ini akan kita pertanggung jawabkan kelak di akhirat, bukan harta, tahta yang akan kita bawa tapi amal ibadah di dunia yang akan menyelamatkan kita di akhirat kelak. Maka mulailah dari sekarang berlomba-lomba di dunia dalam kebaikan dan menjauhi perbuatan dosa. Semoga kita menjadi orang yang berutung di dunia dan akhirat. Aamiin. _Red.SG-01_
*Penulis adalah guru SMPN 1 Baleendah dan Fasilitator angkatan 11 Pendidikan Guru Penggerak Kabupaten Bandung.
1 Comment
terima kasih atas informasinya