6 Tahapan Dalam Berkarya Bidang Prakarya

 6 Tahapan Dalam Berkarya Bidang Prakarya

Gambar : Hasil Kerajinan Siswa

Mengawal dan memberikan pembelajaran prakarya bagi saya merupakan hal yang sangat unik dan menarik. Melalui pembelajaran prakarya di sekolah diharapkan para peserta didik mampu untuk membuat karya yang bermanfaat.

Terdapat 4 aspek materi yang ada di dalam mata pelajaran prakarya, yakni :

1. Aspek Kerajinan

2. Aspek Rekayasa 

3. Aspek Pengolahan

4. Aspek Budidaya

Untuk sekolah yang menyelenggarakan prakarya dalam mata pelajarannya itu minimal bisa mengambil dua aspek untuk disampaikan kepada para peserta didinya. Saya mengambil dua aspek yaitu Kerajinan dan Rekayasa. Saya memandang kedua aspek ini cocok untuk diterapkan di sekolah yang notabene berada di perkotaan. 

Pada beberapa materi di setiap aspek saya mencoba mengkait-kaitkan dengan isu kekinian. Bahkan, terdapat beberapa projek yang diambil dari kondisi yang sedang hits atau memang menjadi sebuah permasalahan yang harus dicarikan dengan segera solusinya. 

Mengajar 3 rombongan sekaligus dengan sekitar 500 siswa sangatlah membutuhkan strategi dan penentuan proyek yang baik. Tidak hanya itu sistem atau tool pembantu dalam pembelajaran harus juga tepat. Terlebih di masa pandemi sekarang ini. Penggunaan internet, penyimpanan secara “cloud” saat ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari. 

Pembelajaran Prakarya untuk kelas yang saya ampu dibagi ke dalam tiga jenjang kelas. Untuk kelas 7 mengusung materi tentang konstruksi yang merupakan bagian dari aspek rekayasa. Sedangkan, kelas 8 mengusung materi tentang pembuatan clay dari bahan alam yang merupakan bagian dari aspek kerajinan bahan lunak. Kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus mendapatkan materi tentang pembuatan kerajinan dari bahan keras alam. 

Di masing-masing kelas saya memberikan project untuk diselesaikan dengan mengikuti 6 tahapan pengerjaan project. Ke enam tahapan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : 

1. Desain 

Pada tahapan ini para peserta didik membuat desain dari project yang akan mereka kerjakan. Sebelum melakukan proses design para peserta didik diminta untuk melakukan proses brainstorming/pencarian informasi atau data di internet tentang project yang akan mereka kerjakan. 

Setelah informasi ditemukan selanjutnya para peserta didik akan membuat design. Pilihan design bisa dibuat dengan cara manual, atau dengan menggunakan bantuan perangkat lunak desain seperti paint, inkscape, corel, tinkercad, dan blender. 

Desain yang dibuat harus menyertakan dimensi ukuran baik panjang, lebar, ataupun tinggi dari kerajinan ataupun perangkat yang akan dikerjakan. Pengumpulan desain dilakukan di awal sebelum langkah kedua dilaksanakan. 

2. Penyiapan alat dan bahan

Setelah proses desain selesai langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan project yang sudah dirancang. Alat adalah perangkat yang digunakan dan termasuk ke dalam alat yang tidak habis pakai. Sedangkan bahan adalah perangkat yang habis pakai. Alat dan bahan yang digunakan disesuaikan dengan prinsip (mudah, murah, dan mungkin). 

3. Proses pengerjaan Project. 

Selepas desain dibuat, alat dan bahan sudah siap langkah selanjutnya adalah proses pembuatan karya. Pada tahapan ini para peserta didik dituntut mampu mendokumentasikan proses project dengan kamera. Dokumentasi bisa berupa rangkaian photo, video atau beragam photo yang dibuat video, 

Pada tahap ini merupakan tahapan paling penting karena peserta didik dituntut mampu menggunakan perangkat teknologi informasi dengan baik. Selain menggunakan hardware mereka pun belajar untuk melakukan editing video. Atau, membuat video dari rangkaian photo-photo kegiatan proses projectnya. 

4. Upload di Google Classroom

Setelah proses pengerjaan selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengunggah dokumen terkait desain,  penyiapan alat dan bahan, dan proses pengerjaan project ke link google classroom. Hal ini sebagai satu bukti jika proses telah selesai dilaksanakan ditahapan pertama. 

Pada tahapan upload ini tak jarang para peserta didik mengalami kendala. Hal ini lebih disebabkan karena jumlah kapasitas file sangat besar terutama file video. Untuk itu pada fase ini perlu dilakukan hal yang sedikit “triki” yaitu dengan cara mengubah kapasitas file dengan mengecilkan resolusi. 

5. Pengemasan

Setelah product jadi maka langkah selanjutnya adalah membuat kemasan yang akan digunakan sebagai pelindung, identitas, ciri dari produk yang telah dibuat. Proses pembuatan kemasan mempunyai porsi khusus dalam pembelajaran. Pada tahap project di semester dua saat ini tugas pengemasan hanya dilakukan sampai dengan tahapan desain tidak berlanjut ke pembuatan produk kemasan itu sendiri. Hal ini lebih disebabkan keterbatasan waktu dari kegiatan pembelajaran. 

6. Promosi dan penjualan

Poin ke enam pada fase pembuatan karya di bidang prakarya adalah promosi dan penjualan produk. Saya selalu memberikan dorongan kepada peserta didik untuk lebih memperluas jangkauan hasil karyanya dengan cara mempromosikan dan menjual produknya. Harapan saya dengan tahapan ini adalah para peserta didik mampu mengelola media sosial, atau akun online shopnya. 

Para peserta didik saya dorong untuk mampu berkarya dan berlanjut menjual produk tersebut ke khalayak umum. Hal ini berarti produk hasil karya mereka tidak hanya selesai di meja belajar masing-masing, atau di dinding kamarnya, akan tetapi mampu dibeli dan berada di meja pembelinya. 

Melalui tahapan ini pula siswa belajar untuk bisa membuat kalimat promosi atau istilah sekarang disebut dengan copywriting, 

Ke enam tahapan tadi saya terapkan di kelas prakarya kelas 7, 8 dan 9. Antusiasme peserta didik mampu saya pantau dengan masuknya tugas-tugas melalui link GC – Google Classroom yang saya bagikan. Saya banyak menemukan keunikan karya yang telah siswa buat. Terlebih untuk karya dokumentasi video. Hasil pengamatan saya mengatakan bahwa para peserta didik sebagian besar sudah mampu membuat sebuah karya yang juga dilengkapi dengan dokumentasi bagaimana karya itu direncanakan, dibuat dan disajikan. 

Semoga dengan modal ini para pesert didik bisa mengembangkan dan membiasakan keenam proses di atas untuk berbagai hal yang berkaitan dengan pembuatan karya yang tidak terbatas hanya di aspek pembelajaran prakarya. 

Biografi Penulis :

Guru Prakarya di SMP Muhammadiyah 8 Bandung, saat ini sedang menempuh pendidikan di Magister Manajemen Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Pengelola blog gurumotekar.my.id dan sinatria.wordpress.com. Karya penulis dalam bentuk video bisa dilihat di Youtube : Channel Guru Motekar.

Sumber : https://gurumotekar.my.id/1008/6-tahapan-dalam-berkarya-bidang-prakarya

Spread the love

Yudhi Kurnia

redaksi@satuguru.id

Related post

3 Comments

  • Keren banget Pak artikelnya, semangat dalam mengajar siswa-siswinya Pak 🙏😃✨

  • terima kasih atas paparannya. sangat bermanfaat buat kami

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *